Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wajo

Usai Lantik Pengurus MUI Wajo, Bupati Amran Curhat: Banyak Budaya dan Ritual Masih Diperdebatkan

Bupati Wajo, Amran Mahmud menganggap bahwa kehadiran MUI Kabupaten Wajo adalah mitra yang sangat bersinergi.

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Muhammad Fadhly Ali
Tribun Timur/Hardiansyah Abdi Gunawan
Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Wajo dilantik di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Senin (17/1/2022). 

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Wajo periode 2021-2026 dilantik di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Senin (17/1/2022).

Selain pengurus kabupaten, para pengurus di 14 kecamatan juga turut dilantik di tempat yang sama.

Dengan dilantiknya pengurus MUI Kabupaten Wajo, ada harapan agar ada fatwa yang bisa dihasilkan dari para ulama yang berhimpun di MUI itu.

Bupati Wajo, Amran Mahmud menganggap bahwa kehadiran MUI Kabupaten Wajo adalah mitra yang sangat bersinergi.

Olehnya, pada pelantikan tersebut, Amran Mahmud menaruh harapan agar MUI Kabupaten Wajo juga bisa menghasilkan fatwa yang menjawab dinamika kehidupan berbudaya di Bumi Lamaddukelleng.

"Ini menjadi titipan harapan kami, agar MUI segera melaksanakan rapat kerja dan mempersiapkan program yang bisa menjawab tantangan, karena masih banyak budaya dan ritual di kalangan masyarakat kita yang masih diperdebatkan," katanya.

Menurutnya, dengan fatwa yang dikeluarkan MUI, selain menjadi dasar kehidupan beragama masyarakat, juga bisa menjadi rujukan bagi Pemerintah Kabupaten Wajo dalam mengambil sikap.

"Fatwa tersebut bisa jadi rujukan, kepercayaan kami pemerintah. Mana acara yang bisa kami hadiri dan mana yang tidak bisa kami hadiri," kata alumnus Pascasarjana UIN Alauddin Makassar itu.

Meski tak menyebut secara spesifik, tentunya masyarakat Kabupaten Wajo yang kaya budaya dan kultur leluhur menjadi daya tarik tersendiri dan identitas.

Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Wajo, Muhammad Yunus Pasanreseng Andi Padi mengatakan bahwa ada 3 fungsi MUI yang mesti dijalankan para pengurus yang baru saja dilantik.

"Pertama, membimbing, membina, mengayomi umat muslim di Indonesia, dengan cara yang telah dijelaskan Pancasila, guna mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridai Allah," katanya.

Rektor Institut Agama Islam (IAI) As'adiyah Sengkang itu menambahkan, bahwa MUI adalah lembaga independen yang didirikan oleh pemerintah.

Sehingga dalam berkiprah, MUI diharapkan mampu menjadi mitra dan membantu pemerintah dalam menuntaskan persoalan-persoalan maupun dinamika kehidupan beragama.

"Selain itu, MUI juga memberikan nasihat, fatwa, mengenai masalah masalah kehidupan keagamaan," katanya.

Pada kesempatan tersebut, juga turut hadir Ketua MUI Sulawesi Selatan, Prof Najamuddin, di Bumi Lamaddukelleng.(TribunWajo.com)

Laporan jurnalis Tribun Timur, Hardiansyah Abdi Gunawan

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved