Virus Corona
Makin Mengkhawatirkan, Virus Corona di Amerika Serikat Capai 1,35 Juta Per Hari, 1.700 Orang Tewas
Meski di beberapa negara kasus penyebaran virus corona dilaporkan telah mengalami pelandaian, namun tidak demikian di Amerika Serikat.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus penyebaran virus corona di dunia makin mengkhawatirkan. Meski di beberapa negara kasus penyebaran virus corona dilaporkan telah mengalami pelandaian, namun tidak demikian di Amerika Serikat.
Berdasarkan hitungan Reuters, negara Amerika Serikat melaporkan 1,35 juta kasus baru virus corona dalam sehari, tepatnya pada, Senin (10/1/2022)
Kasus ini sekaligus menjadi rekor dunia sejak pandemi ini berlangsung.
Itu disebabkan penyebaran varian Omicron yang cepat menular dan tidak menunjukkan gejala.
Melansir The Standard, rekor AS sebelumnya adalah 1,03 juta kasus yakni pada 3 Januari 2021.
Baca juga: Kasus Omicron di Indonesia Makin Banyak, Diprediksi Bisa Capai 60 Ribu Per Hari, Kenali 5 Gejalanya
Baca juga: Anak-anak Rentan Terinfeksi Virus Corona Varian Omicron, Ini Gejala yang Mungkin Dialami
Sebagian besar kasus dilaporkan setiap Senin karena banyak negara bagian tidak melaporkan pada akhir pekan.
Jumlah rata-rata kasus baru meningkat tiga kali lipat dalam dua minggu menjadi lebih dari 700.000 infeksi baru sehari.
Rekor dalam kasus baru datang pada hari yang sama ketika negara itu melihat jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit juga mencapai angka tertinggi sepanjang masa, setelah dua kali lipat dalam tiga minggu.
Ada lebih dari 136.604 orang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19, melampaui rekor 132.051 yang ditetapkan pada Januari tahun 2021, lalu.
Sementara varian Omicron berpotensi tidak terlalu parah, pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa banyaknya infeksi dapat membebani sistem rumah sakit.
Beberapa rumah sakit telah menangguhkan prosedur elektif karena mereka berjuang untuk menangani peningkatan pasien dan kekurangan staf.
Baca juga: Sudah Masuk Indonesia, Ketahui 10 Gejala Terinfeksi Virus Corona Varian Omicron
Lonjakan kasus telah mengganggu sekolah, yang berjuang dengan ketidakhadiran staf, guru, dan pengemudi bus.
Chicago membatalkan kelas untuk hari keempat karena distrik dan guru gagal menyepakati bagaimana menangani peningkatan infeksi.
Sementara New York City telah menangguhkan layanan di tiga jalur kereta bawah tanah karena sejumlah besar pekerja sakit.
Rencana perusahaan untuk pekerja untuk kembali ke kantor pun gagal dilakukan.