Festival Danau Tempe Dipromosikan Kemenparekraf Via Instagram, Bupati Wajo Sambut Baik

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Akun instagram resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), memosting dan mempromosikan Festival Danau Tempe, di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Festival Danau Tempe adalah festival tahunan di Kabupaten Wajo. Pada 2021 kemarin, Festival Danau Tempe digelar pada akhir November 2021.

Pada postingan @kemenparekraf.ri, dilengkapi dengan caption "#sobatparekraf, ternyata Sulawesi Selatan punya festival danau purba yang unik banget, lho!. Namanya, Festival Danau Tempe.

Yuk, kita kilas balik keseruan eventnya yang telah diselenggarakan tahun lalu!

Nah, pada 28 November 2021, Festival Danau Tempe diselenggarakan dan ditujukan sebagai wujud rasa syukur atas hasil danau yang sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat lokal.

“FDT 2021 dilaksanakan dengan protokol kesehatan dan berisi ritual adat hingga pentas budaya masyarakat Wajo yang unik nan autentik."

Berbagai lomba diadakan dalam FDT yang bertemakan "Bangkitkan Pariwisata Wajo dengan Semangat Yassiwajori" beberapa waktu lalu.

Seperti memancing, perahu hias, perahu dayung, dan kuliner.

Ada juga peragaan busana atau fashion show dari Ana'dara Kallolona Wajo dengan memperagakan kostum sutra hasil dari salah satu desainer terkenal.

Bupati Wajo, Amran Mahmud pada beberapa kesempatan memang senantiasa mempromosikan Danau Tempe sebagai destinasi wisata.

Salah satunya melalui Festival Danau Tempe. Dengan dukungan Kemenparekraf, Festival Danau Tempe diharapakan bisa menjadi salah satu kegiatan berskala nasional.

"Tentunya kita berharap bahwa Festival Danau Tempe ini mendapatkan dukungan penuh dari Kemenparekraf dengan masuk sebagai event kalender pariwisata nasional," kata Amran Mahmud, Kamis (6/1/2022).

Pada tahun-tahun sebelum pandemi, pelaksanaan FDT cukup meriah dan rutin digelar setiap tahun pada bulan Agustus.

Melalui FDT, selain bisa meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pariwisata, juga menjadi ajang pengenalan sumber daya alam dan budaya yang ada di Bumi Lamaddukelleng.

"FDT ini juga sebagai sarana promosi dan perkenalan kepada dunia luar tentang budaya Wajo yang unik, variatif, serta memiliki nilai kultur tersendiri," katanya.(TribunWajo.com)

Laporan jurnalis Tribun Timur, Hardiansyah Abdi Gunawan