Tribun Bulukumba
Reaksi Keluarga Nur Afiah Warga Bulukumba yang Dibunuh Majikannya di Malaysia
Ia diduga menjadi korban pembunuhan di Apartemen Amber Tower, Lido Evenue, Penampang, Malaysia.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Nama Nur Afiah Daeng Damin kini menjadi hangat dibicarakan di Indonesia.
Dia adalah Asisten Rumah Tangga (ART) keturunan Indonesia, yang dibunuh dengan sadis.
Ia diduga menjadi korban pembunuhan di Apartemen Amber Tower, Lido Evenue, Penampang, Malaysia.
Nur Afiah adalah warga keturunan Indonesia, yang kerabatnya menetap di Kelurahan Eka Tiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Termasuk ayahnya, Damin, kini menetap di Bontotiro.
Almarhum ibunya bernama Nuraini adalah warga Nganjuk, Jawa Timur.
Pembunuh Nur Afiah diduga eks finalis Masterchef Malaysia Etiqah Siti Noorashikeen Mohd Sulong (33) dan suaminya, Mohammad Ambree Yunos (40).
Mereka tak lain merupakan mantan Nur Afiah.
Kasus ini disidang di pengadilan Malaysia.
Saat ditemui dikediamannya, Rabu (5/1/2022), ayah korban bernama Damin, membenarkan informasi itu.
Namun, karena gangguan pendengaran, Damin tak bisa dimintai wawancaranya.
Hanya kakak korban, Usdar, yang menjelaskan kejadian itu.
Ia mengaku baru mengetahui informasi itu pertanggal 10 Desember 2021 lalu.
Informasi itu datang dari saudara Nurafia yang menjadi TKI di Australia.
Awalnya, ia mengira Fia, sapaan Nurafia, meninggal dunia karena riwayat penyakitnya.
Karena semasa hidupnya, Nurafia memiliki riwayat penyakit asma.
"Awalnya kami ikhlas, karena memang beliau punya riwayat penyakit. Tapi ternyata setelah ditelusuri, dia dibunuh," kata saudara Nurafia, Usdar.
"Dan dia dibunuh dengan tragis. Itu yang buat kami sedih dan geram," tambahnya.
Kasus pembunuhan itu terungkap setelah majikanya Etiqah Siti Noorashikeen Mohd Sulong, malapor ke Kepolisian Malaysia.
Ia melaporkan jika ART-nya meninggal dunia di Apartemen Amber Tower, Lido Evenue, Penampang.
Namun setelah dilakukan penyidikan, ternyata pembunuh Nurafia tak lain adalah majikannya sendiri.
Olehnya itu, Usdar meminta agar hukuman setimpal diberikan kepada pelaku.
Sekadar diketahui, Nurafia telah menikah.
Suaminya bernama Askari, warga Bontotiro, Kecamatan Bontotiro, Bulukumba.
Askari juga tinggal di Malaysia, namun berbeda tempat kerja dengan istrinya.
Mereka dikaruniai satu orang anak bernama Al Hajratul Aswad (5 tahun).
Ia tinggal bersama neneknya di Kabupaten Bulukumba. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi