Khazanah Islam
Puasa Senin Kamis Sekaligus Bayar Utang Puasa Ramadhan, Boleh? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Jika puasa Qadha dilaksanakan di hari Senin ataupun Kamis, maka otomatis mendapat puasa Senin Kamis dan Qadha.
TRIBUN-TIMUR.COM - Tak lama lagi, umat muslim memasuki bulan Ramadhan.
Saat memasuki bulan ramadhan, umat muslim diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh.
Namun ada beberapa kondisi tertentu yang mengharuskan seseorang tidak berpuasa dan boleh mengganti utang puasa atau qadha puasa diluar waktu ramadhan.
Baca juga: 4 Keutamaan Hari Jumat dalam Agama Islam, Simak Amalan yang Bisa Dikerjakan Termasuk Baca Al Kahfi
Baca juga: Begadang Tapi Mau Sholat Tahajud, Bolehkah? Ini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah, Lengkap Tata Cara
Berbicara soal bayar utang puasa ramadhan, bolehkah dilakukan sekaligus dengan puasa sunnah senin kamis?
Ternyata, boleh melaksanakan puasa Senin Kamis bisa sekaligus qadha puasa Ramadhan.
Simak tata cara dan niat puasa Senin Kamis sekaligus puasa Qadha Ramadhan menurut Ustaz Abdul Somad (UAS).
Sekadar diketahui, rutin melaksanakan Puasa Senin Kamis sangat dianjurkan Rasulullah SAW.
Kesempatan pula bagi yang ingin membayar qadha Ramadhan di saat melaksanakan puasa Senin Kamis.
Puasa Senin Kamis termasuk puasa sunnah yang dianjurkan dalam Islam bagi umat muslim.
Inilah bacaan niat Puasa Senin Kamis, dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan.
Sebagaimana nama puasanya, Puasa Senin Kamis dilakukan di dua hari berbeda yakni Senin dan Kamis.
Tata caranya tak berbeda dengan puasa sunnah lainnya maupun puasa wajib Ramadhan, yakni di awali dengan sahur sebelum terbit fajar dan berbuka saat adzan maghrib berkumandang.
Perbedaannya hanya terletak pada niat.
Lantas bagaimana lafadz atau bacaan niat puasa Senin Kamis sekaligus puasa Qadha?
Menurut UAS, cukup berniat untuk puasa Qadha saja.
Jika puasa Qadha dilaksanakan di hari Senin ataupun Kamis, maka otomatis mendapat puasa Senin Kamis dan Qadha.
 
"Cukup satu niat saja, niat puasa qadha, keberkahan akan menantimu," kata Ustaz Abdul Somad.
Berikut ini adalah bacaan niat puasa Qadha atau Bayar Utang Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Berikut ini adalah bacaan niat puasa Senin Kamis:
Bacaan Niat Puasa Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Yaumal Istnaini Sunnatal Lillahi Ta'ala.
Artinya : Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.
Bacaan Niat Puasa Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Yaumal Khomiisi Sunnatal Lillahi Ta'ala
Terjemahannya: Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.
Bacaan doa buka puasa, ada dua yang tertera dalam Hadits.
Doa buka puasa ini bisa dibaca saat berbuka puasa, tak hanya puasa Senin Kamis dan puasa Qadha
Berikut ini adalah bacaan doa buka puasa:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
"Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin"
Terjemahannya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih"
Bisa juga membaca doa berikut ini:
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Terjemahannya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
Puasa Sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW ini tak hanya sekadar upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ada manfaat lain yang juga tak kalah luar biasanya.
Tentang hal ini, Ustadz Abdul Somad pernah menyampaikan dalam satu ceramahnya.
Menurut Ustaz Abdul Somad, dalam satu hadits, Rasululllah SAW ditanya sahabat mengapa dirinya puasa Senin Kamis.
"Tiga jawabannya. Hari Senin aku lahir, hari Senin aku dibangkitkan dan hari Senin wahyu diturunkan," kata Ustaz Somad menyampaikan hadits tersebut.
Lalu Nabi SAW ditanya mengapa puasa di Hari Kamis?
Baca juga: Bolehkah Baca Alquran Tanpa Berwudhu Terlebih Dulu? Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Baca juga: Apa Itu Zodiak? Ustaz Abdul Somad dan Adi Hidayat Jelaskan Hukum Percaya Ramalan Zodiak dan Shio
"Rasulullah SAW kemudian menjawab, pada hari Kamis, amal umat manusia selama sepekan diangkat pada hari Kamis. Aku suka amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa," terang Ustaz Somad.
Ya Ustaz Abdul Somad menceritakan, dirinya pernah bertemu seorang jamaah dan diberikan brosur isinya menjual suplemen.
"Kata dia, suplemen ini bagus untuk tambahan. Dalam brosur itu juga disebutkan ada terapi yang sudah dikembangkan di barat, racun-racun dalam tubuh kita, bisa mati dengan dimakan badan itu sendiri," kata UAS.
"Nama teorinya, fasting therapy alias tidak makan berat. Selama delapan hari dalam sebulan," lanjut Ustaz Somad.
Begitu dia bilang ada terapi delapan hari dalam sebulan tak makan berat, Ustaz Somad langsung ingat Nabi Muhammad SAW.
"Allahu Akbar, Nabi kita sudah mengajarkan itu 14 abad yang lalu. Jangan makan berat selama delapan hari. Senin, Kamis. Senin, Kamis. Dan yang lebih hebat lagi dalam satu bulan tidak makan berat sama sekali," jelasnya.
Manfaat Puasa Senin dan Kamis
Berikut ini beberapa manfaat yang dapat dipetik dari puasa Senin Kamis, di antaranya:
1. Hari Kelahiran Rasulullah, Penetapan Kenabian dan Diturunkannya Al Qur’an
Hari Senin adalah hari Rasulullah SAW dilahirkan.
Selain itu, pada hari Senin beliau juga menerima wahyu pertama kali yang disampaikan oleh Jibril yang membawa risalah kenabian.
Hal ini berdasarkan penuturan Abu Qatadah ra. Bahwasanya Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa pada hari Senin.
Beliau bersabda: "Itu adalah hari yang saya dilahirkan di dalamnya dan hari yang saya diangkat sebagai Rasul atau hari yang pada saya diturunkan Al-Qur’an." (HR.Muslim).
2. Berharap Ampunan Allah SWT
Mengapa Rasulullah SAW memberi perhatian khusus pada puasa Senin Kamis sedemikian rupa, hingga tak pernah melewatkannya?
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. membuat pada sahabat bertanya-tanya, ada apa sebenarnya dengan hari Senin dan Kamis.
Saat mereka bertanya pada beliau apa sebabnya, maka sabdanya:
“Sesungguhnya amal-amal itu dipersembahkan pada tiap Senin dan Kamis, maka Allah berkenan mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan."
3. Hari Pemeriksaan Amal
Ketika masih di dunia, pemeriksaan catatan amal sehari-hari diperiksa secara berkala.
Ternyata pemeriksaan amal itu dilakukan pada hari Senin dan Kamis.
Maka, jika pemeriksaan amal itu terjadi saat kita sedang berpuasa, semoga nilai keburukan dari amal kita berkurang dan nilai amal kebaikannya bertambah.
Dalam sebuah Riwayat disebutkan, Rasulullah SAW bersabda:
"Amal perbuatan itu diperiksa tiap hari Senin dan Kamis, maka saya suka diperiksa amalku sedang saya berpuasa." (HR. Turmudzi).
Maka firman-Nya: "Tangguhkanlah keduanya." (HR. Ahmad).
Meski demikian, ada satu amal keburukan yang tak diberi toleransi oleh Allah bagi pelakunya, yakni bermusuhan dengan sesamanya.(*)

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											