Pemkab Barru
Meski dalam Kondisi Pandemi Covid-19, Produktifitas Pertanian di Barru Meningkat Selama 2021
produktivitas pertanian di Kabupaten Barru, Sulsel meningkat.Selama satu tahun pada 2021, sektor pertanian di Barru memberikan kontribusi yang positif
Penulis: Darullah | Editor: Muhammad Fadhly Ali
TRIBUNBARRU.COM, BARRU - Di era pandemi Covid-19 ini, produktivitas pertanian di Kabupaten Barru, Sulsel meningkat.Selama satu tahun pada 2021, sektor pertanian di Barru memberikan kontribusi yang positif.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Pemda Barru, Ahmad saat ditemui TribunBarru.com di ruang kerjanya, Rabu (5/1/2022).
“Sebagai gambaran berdasarkan angka ramalan III BPS tahun 2021, jumlah produksi komoditi padi di Barru sebanyak 135.955 ton dengan produktivitas 61,72 Kw/Ha dengan realisasi pertanaman 24.032 Ha,” ujarnya.
Itu meningkat sebesar 2,27 persen, kata Ahmad, apabila dibanding pada tahun 2020. Dimana pada saat itu, produksi padi sebanyak 132.097 ton dengan produktivitas 61,08 Kw/Ha.
“Capaian itu tertinggi produktivitasnya dari 24 kabupaten di Sulsel,” paparnya.
“Pada musim tanam 2020/2021 realisasi pertanaman padi seluas 24.037 Ha dengan rincian MT I seluas 16.100 Ha, MT II seluas 7.937 Ha dan MT III seluas 187,53 Ha atau Indeks pertanaman (IP) meningkat dari IP 100 menjadi IP 200 dan IP 300 menuju IP 400,” bebernya.
“Sebagai info, Kementrian Pertanian RI menilai Barru sebagai pendorong dan penggerak luas tambah tanam (LTT) ter baik dan dinamis,” tandasnya.
Untuk komoditi palawija seperti jagung, lanjutnya, kacang tanah, dan ubi kayu, serta ubi jalar, sangat berkembang dan mengalami peningkatan produksi yang cukup menggembirakan.
“Hal ini dapat dilihat pada komoditi jagung realisasi tanam 2.472 Ha dengan produktivitas 48 Kw/Ha dengan harga HPP ditingkat petani sebesar Rp 5.200-Rp 5.300 per Kg, dan itu relatif stabil,” tandasnya.
Sedangkan komoditi kacang tanah, kata Ahmad, sagai produksi terbaik di Sulsel bahkan di Indonesia, karna kualitas dan kandungannya cukup baik.
“Bahkan itu sudah menjadi komoditi ekspor ke Perancis, Jepang dan Arab Saudi oleh PT Cash Indonesia. Begitupula untuk komoditi ubi jalar dan ubi kayu yang pasarannya ke Makasar dan Kalimantan,” ungkapnya.
“Komoditi hortikultura pun mulai berkembang sangat baik dan sudah menjadi primadona, seperti komoditi bawang merah, cabe dan nenas,” imbuhnya.
Untuk bawang merah sudah di kembangkan dalam bentuk program melalui pengembagan kawasan di Kecamatan Balusu, Malusetasi, dan Pujananting.
Begitupula untuk tanaman buah-buahan seperti nanas,, semangka, melon, pisang, mangga, dan lainnya.
“Sedangkan untuk sektor peternakan, maka Barru memiliki entry point di Sulsel khususnya Sapi Bali dimana jumlah populasinya sebanyak 61.711 ekor atau dianggap paling baik dan strategis untuk pengembangan sapi Bali di Sulsel,” jelasnya.
“Sedangkan ayam ras dan ayam petelur cukup berkembang melalui pola kemitraan,” tutupnya.(TribunBarru.com)
Laporan jurnalis TribunBarru.com, Darullah, @uull.dg.marala