Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Piala AFF 2020

Ungkapan Kekecewaan Shin Tae-yong soal 4 Pemain Timnas Indonesia Dilarang Main Lawan Thailand

sehari jelang pertandingan melawan Thailand, tiba-tiba Pemerintah Singapura mengeluarkan surat larangan bermain kepada empat pemain Timnas Indonesia.

Editor: Sakinah Sudin
Instagram @shintaeyong7777
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Perhelatan Piala AFF 2021 (Piala AFF 2020) telah usai.

Timnas Indonesia harus puas merebut posisi runner up dalam turnamen Piala AFF 2020 usai bermain imbang 2-2 lawan Thailand di leg kedua Final AFF 2020, Sabtu (1/1/2022) malam.

Pada leg satu, Indonesia kalah telah 0-4 dari Thailand.

Timnas Indonesia harus menerima kenyataan kalah dari Thailand dengan agregat akhir 6-2 dalam dua leg final Piala AFF 2021.

Di balik kesuksesan meraih runner up tersebut, ada hal yang membuat pihak Indonesia merasa geram.

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) mengkritik habis-habisan pemerintah sekaligus federasi sepak bola Singapura (FAS) dengan keputusan yang dijatuhkan kepada Timnas Indonesia.

Pasalnya, sehari jelang pertandingan melawan Thailand berlangsung, tiba-tiba Pemerintah Singapura mengeluarkan surat larangan bermain kepada empat pemain Timnas Indonesia.

Mereka adalah, Elkan Baggott, Victor Igbonefo, Rizky Dwi dan Rizky Ridho.

Surat larangan bermain tersebut dikirim oleh Singapore Sport Institute yang dikepalai Su Chun Wei. Surat itu dikirim pada Jumat 31 Desember 2021.

Empat nama di atas dianggap melanggar aturan bubble atau sistem gelembung Piala AFF 2021 dengan keluar dari hotel tempat mereka menginap.

Dilansir dari Tribunnews.com, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sejatinya sudah berusaha untuk melakukan banding untuk keputusan larangan bermain itu.

Namun usaha PSSI tidak membuahkan hasil.

Imbasnya, keempat pemain Timnas Indonesia itu tak bisa ambil bagian di laga final tadi malam. 

Setelah pertandingan, Shin Tae-yong mengaku sangat kecewa karena pemberitahuan dari Pemerintah Singapura yang sangat mendadak.

Pelatih asal Korea Selatan itu mengaku baru mengetahui Elkan Baggott, Igbonefo, Rizky Dwi, dan Rizky Ridho, tidak bermain tepat pada hari H pertandingan.

"Saya lebih dulu ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Singapura, Federasi Sepak Bola Singapura, dan AFF yang mengizinkan kami menggelar turnamen di sini, di tengah situasi COVID-19," buka Shin Tae-yong, dikutip dari laman Zing News.

"Satu hal lagi yang ingin saya jelaskan, masalah (larangan bermain 4 pemainnya) baru saya ketahui pagi tadi sebelum pertandingan."

"Ini menjadi masalah yang sangat merugikan tim kami," terang juru taktik asal Korea Selatan tersebut.

Lebih lanjut, Shin menyinggung bagaimana sejumlah kesalahan yang dilakukan Singapura selaku nagara yang diberikan kepercayaan untuk menggelar Piala AFF 2021.

"Namun, Piala AFF 2020 sangat mengecewakan secara administrasi. Banyak masalah juga dalam karantina," ujar Shin Tae-yong.

Terlepas dari itu, Timnas Indonesia kembali menelan hasil pilu untuk kali keenam menginjakkan kakinya di laga final.

Timnas Indonesia harus menerima kenyataan dibantai Thailand dengan agregat akhir 6-2 dalam dua leg final Piala AFF 2021.

Skuad Garuda yang belum pernah juara sebelumnya juga harus puas menjadi runner up Piala AFF pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016.

Berbeda dari Indonesia, ini adalah keberhasilan keenam Thailand meraih gelar juara Piala AFF.

Uniknya, pasukan Gajah Perang mendapatkan lebih dari setengah koleksi trofi Piala AFF mereka setelah mengalahkan Indonesia. Tepatnya pada tahun 2000, 2002, dan 2016.

PSSI Sempat Banding

Sekjen PSSI Yunus Nusi dalam katerangan resminya menegaskan aturan ini sangat aneh.

Sebab, sebelumnya mereka bisa bermain pada leg pertama tanggal 29 Desember 2021.

“Kita tidak habis pikir dengan pemerintah Singapura terkait kejadian ini. Kami sudah mendapatkan denda dari AFF karena empat pemain tersebut melanggar aturan bubble pada 23 Desember lalu. Kami sudah membayar denda itu. Kok sekarang secara mendadak mereka menghukum pemain dengan tidak boleh bermain nanti malam," kata dikutip dari Tribunnews.com.

Yunus juga mempertanyakan sejumlah kejadian yang menimpa tim skuad Garuda selama di Singapura.

Seperti makanan yang tidak sesuai gizi dan porsi pemain, Elkan Baggott juga harus karantina saat sudah tiba dan bermain lawan Laos.

Padahal menurutnya selama di Singapura meski timnas Indonesia menjalani sistem bubble tapi tetap harus selantai dan berinteraksi dengan orang umum di Hotel Orchard tempat menginap.
Jadi sama saja tidak bubble begitu pula dengan panitia pertandingan juga tidak menggunakan konsep bubble.

"Ini juga email tidak ada kop surat dan hanya ditulis badan email. Terus dikirim saat malam jelang pergantian tahun baru 2022. Apakah hal ini disengaja atau sesuai aturan. PSSI tentu tidak akan berdiam diri terkait ini. Timnas Indonesia banyak dirugikan selama gelaran Piala AFF 2020 di Singapura, kata Yunus.

Terkait masalah ini, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sudah memerintahkan agar PSSI menulis surat banding kepada pemerintah Singapura.

Ofisial PSSI yang berada di Singapura seperti Yunus Nusi, Wasekjen Maaike Ira Puspita, Direktur Teknik Indra Sjafri, Manager Sumardji pun bergerak cepat.

Selain melakukan banding ke pemerintah Singapura, PSSI juga berkomunikasi dengan Sekjen AFF.

Namun, hingga laga dimulai, empat pemain tetap tak dapat dimainkan. (Tribunnews.com/Giri)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved