Tania Mendoza
Nasib Tragis Bintang Telenovela, Kerap Dapat Ancaman Kini Tewas Tertembak di Depan Anak
Saat itu Tania Mendoza sedang menunggu di luar bersama orangtua yang lainnya, tiba-tiba saja seseorang menembak.
TRIBUN-TIMUR.COM - Nasib tragis dialami Tania Mendoza.
Artis telenovela asal Meksiko ini meregang nyawa di depan anaknya.
Ia tewas tertembak orang tak dikenal.
Sebelum mengalami hal mengerikan ini, Tania Mendoza sempat mengalami penculikan.
Ia juga mengaku kerap mendapatkan teror dan ancaman.
Melansir New York Post, Tania Mendoza meninggal dunia setelah ditembak oleh orang tak dikenal.
Kejadian mengenaskan ini berawal ketika artis yang dikenal lewat film 'La Reino Del Sur' ini sedang menjemput anaknya dari latihan sepak bola.
Anak Tania Mendoza diketahui berlatih di akademi sepak bola di negara bagian Morelos.
Saat itu Tania Mendoza sedang menunggu di luar bersama orangtua yang lainnya.
Tiba-tiba saja seseorang menembak Tania Mendoza beberapa kali dan langsung melarikan diri.
Pelaku diketahui melarikan diri dengan mengendarai motor bersama komplotannya.
Penembakan yang dialami oleh Tania Mendoza ini dilaporkan terjadi pada Selasa (14/12/2021) waktu setempat.
Mirisnya, penembakan yang dialami oleh Tania Mendoza ini disaksikan oleh putranya sendiri yang baru berusia 11 tahun.
Sang anak melihat Tania Mendoza tergeletak tak berdaya setelah ditembak dua pria tak dikenal.

Pihak berwenang pun langsung datang ke lokasi untuk olah TKP.
Begitu juga dengan paramedis yang datang untuk memeriksa kondisi artis berusia 42 tahun ini.
Namun dari hasil pemeriksaan, Tania dinyatakan tewas di lokasi kejadian.
Menurut media lokal, hingga berita ini diturunkan belum ada penangkapan terkait pembunuhan Tania Mendoza.
Insiden mengerikan tak hanya kali ini dialami oleh Tania Mendoza.
Pada tahun 2010 silam, Tania Mendoza dan keluarga pernah diculik.
Saat itu ia, suami, dan sang anak yang baru berusia 6 bulan diculik dari tempat bisnis cuci mobil.
Diculik oleh tiga orang bermasker, Tania Mendoza dan suami dibawa ke sebuah rumah.
Saat diculik, Tania Mendoza dan suami dipukuli oleh si penculik sebelum akhirnya dibebaskan.
Telah dibebaskan, kejadian mengerikan yang dialami Tania Mendoza tak berhenti sampai di situ.
Beberapa hari setelahnya, penculik menelepon Tania Mendoza untuk memerasnya.
Bahkan Tania Mendoza juga mendapat banyak ancaman pembunuhan.
Kerap diancam akan dibunuh, Tania Mendoza kala itu meminta perlindungan kepolisian.
Sebagai informasi, Tania Mendoza merupakan artis terkenal asal Meksiko.
Awalnya berkarir sebagai penyanyi, Tania Mendoza melebarkan sayap ke dunia seni peran.
Banyak judul film dan telenovela yang sudah dibintangi oleh artis asal Meksiko ini.
Bahkan Tania Mendoza juga sudah merilis lima album selama 20 tahun berkarir.
Kisah Pilu Pramugari Cantik, Ditinggal Suami saat Hamil, Kini Cacat Usai Kecelakaan
Nasib pilu seorang pramugari. Ditinggal suami saat hamil kini cacat seumur hidup setelah ditabrak sebuah mobil.
Bak jatuh tertimpa tangga pula, inilah yang dirasakan oleh mantan pramugari asal Vietnam bernama Bich Huong.
Bagaimana tidak, sudah ditinggal suami saat hamil, Bich Huong harus mengalami kecelakaan yang membuat dirinya cacat seumur hidup.
Mengutip dari eva.vn, Sabtu (18/12/2021), Bich Huong diketahui mengakui mengalami kecelakaan pada Januari 2020 lalu.
Kini setahun akibat kecelakaan itu, hidup Bich Huong benar-benar berubah total.
Dirinya yang sebelumnya bekerja sebagai pramugari pun terpaksa berhenti kerja lantaran tak lagi bisa berdiri tanpa bantuan tongkat.

Lewat acara TV Chat, Bich Huong akhirnya berani membagikan pahitnya hidup yang ia alami.
Diakui Bich Huong, sebelum kecelakaan kehidupannya begitu membahagiakan.
Ia memiliki pekerjaan yang mentereng dan juga suami yang amat ia cintai.
Namun sayang baru sebentar menikmati indahnya hidup bersama, Bich Huong dan suami memutuskan untuk berpisah.
"Saat itu saya hamil, kami menikah tapi tidak terdaftar secara hukum.
Namun tak lama setelah itu, kami putus karena banyak hal yang tidak bisa diterima.
Hamil sendirian, saya sempat mengasihani diri sendiri, itu sulit, tapi kemudian saya pikir ini taksir.
Saya harus menerimanya, dan saya merasa senang akan memiliki anak." kata Bich Huong.
Selama hamil, Bich Huong memutuskan untuk cuti bekerja.
Awalnya Bich merasa nyaman dengan pekerjaannya sebagai pramugari lantaran mendapat penghasilan yang besar.
Namun lantaran cuti, ia mulai memikirkan tekanan ekonomi.
Dalam kondisi hamil, Bich akhirnya memilih berjualan online untuk mendapat tambahan pemasukan.
Diakui Bich dirinya sering menangis meratapi nasibnya yang hamil dalam kondisi sulit.
Seharusnya diliputi kasih sayang, Bich nyatanya harus hamil tanpa ditemani suami dan dalam kondisi kekurangan.
"Saya tidak tertekan, tapi kadang-kadang merasa buntu.
Saya selalu berpikir mengapa nasib saya sangat menyedihkan.
Saya harus melakukan semua sendiri.
Kotak-kotak (jualan online) yang saya angkat juga sangat berat.
Ketika saya pergi tidur, saya sering menangis diam-diam.
Saya sempat khawatir bayi saya akan autis karena ikut merasa sedih.
Namun ternyata saya melahirkan bayi yang sangat murah senyum dan menggemaskan." cerita Bich Huong.
Setelah melahirkan putranya, diakui Bich dirinya langsung kembali bekerja.
Namun malam sebelum kerja dan mengalami kecelakaan, Bich Huong rupanya sudah mendapat firasat.
Ia mengaku bermimpi ditabrak oleh sebuah mobil.
Namun ia menganggap itu hanya bunga tidur dan mengabaikannya.
"Malam itu saya bermimpi bahwa ditabrak langsung oleh mobil.
Tapi saya tidak percaya takhayul, jadi saat alarm berdering saya bangun dan siap terbang.
Awalnya saya pesan mobil untuk berangkat namun sulit mendapatkannya.
Akhirnya saya memesan ojek online.
Saat sedang mendial telepon, saya melihat ke atas, saya melihat lampu mobil berkedip dan langsung menabrak saya.
Saat itu rasanya sangat sakit, benar-benar menyakitkan lebih dari sakitnya melahirkan. Bahkan 100 kali lebih menyakitkan." cerita Bich Huong.
Akibat kecelakaan itu, Bich Huong mengalami luka yang sangat parah.
Semua panggulnya patah, tulang paha patah 3 bagian dan kakinya juga patah.
Saat dirawat di rumah sakit, dokter menilai kasus ini serius dan menyebut Bich mengalami banyak pendarahan.
Berada di anatara hidup dan mati, Bich akhirnya berjuang sekuat tenaga untuk tetap bertahan.
Ia hanya bisa memikirkan siapa yang akan merawat ibu dan anaknya jika ia meninggal dunia.
Dari ibu dan anaknya inilah Bich mendapat kekuatan untuk berjuang melewati banyak operasi yang menyakitkan.
Selama tiga bulan Bich Huong harus dirawat di rumah sakit dan terpisah dengan anaknya.
Saat sadar, Bich Huong pun menangis melihat kondisinya.
Ia tak bisa lagi berdiri di atas kakinya sendiri.
Ia butuh kursi roda atau tongkat untuk membantunya bekerja.
Setelah kecelakaan, Bich Huong tidak bisa melanjutkan pekerjaannya sebagai pramugari.
Ia beralih berjualan secara online untuk menghidupi anak dan ibunya.
Bich Huong menyadari serangkaian kesulitannya ini telah mengubah pandangan hidupnya secara total.
Bich bukan lagi seorang pencita kebebasan yang selalu ingin terbang kemana-kemana, kini ia hanya ingin hidup damai bersama ibu dan putranya.
Di akhir acara, Bich juga mengingatkan semua orang utnuk selalu menemukan kebahagiaan dalam hidup apapun masalahnya.
Hargai setiap momen saat ini dan temukan kedamaian batin.
(TribunNewsmaker.com/Ninda/Octavia Monalisa)