Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Sederet Nama Digadang Jadi Pelatih Baru PSM Makassar, Penentuan di Tangan Dirut PSM

Sosok pelatih baru PSM Makassar masih menjadi misteri. Manajemen PSM masih menutup rapat nama yang akan mengarsiteki Willem Jan Pluim cs

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/GRAFIS
Pelatih yang dirumorkan bakal melatih PSM di putaran kedua Liga 1 Indonesia 2021/2022 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -  Sosok pelatih baru PSM Makassar masih menjadi misteri.

Manajemen PSM masih menutup rapat nama yang akan mengarsiteki Willem Jan Pluim cs.

Sederet nama disebut-sebut menjadi pengganti Milomir Seslija di kursi pelatih kepala.

Di deretan pelatih lokal, ada nama Toni Ho dan Kurniawan Dwi Yulianto.

Toni Ho bukanlah sosok asing bagi PSM. Ia pernah mendampingi  pelatih asal Republik Ceska, Miroslav Janu ketika mengarsiteki Laskar Pinisi.

Pengamat sepak bola, Toni Ho
Pengamat sepak bola, Toni Ho (Dok Pribadi)

Kini, Toni Ho menjadi pelatih klub Liga 3 Persedikab Kediri.

Lalu ada nama Kurniawan Dwi Yulianto. Kurniawan  juga bukanlah sosok asing di PSM.

Ia pernah membela klub kebanggaan masyarakat Sulsel dua musim. Bahkan mengatar PSM raih juara Liga Indonesia musim 1999-2000.

Apalagi sampai sekarang, Kurniawan berstatus tanpa klub usai meninggalkan kursi pelatih klub Malaysia, Sabah FC.

Mantan striker PSM Makassar, Kurniawan Dwi Yulianto dalam unggahannya di Instagram pribadinya beberapa waktu lalu.
Mantan striker PSM Makassar, Kurniawan Dwi Yulianto dalam unggahannya di Instagram pribadinya beberapa waktu lalu. (Ist)

Selanjutnya ada nama pelatih asal Argentina, Mario Gomez. Gomez berstatus tanpa klub usai tinggalkan Borneo FC di dua pertandingan awal Liga 1 2021-2022.

Mantan asisten manajer klub asal Spanyol, Valencia ini telah malang melintang di Liga Indonesia.

Ia pernah mengarsiteki Persib Bandung, Borneo FC hingga Arema FC.

Di tangan Mario Gomez, Persib Bandung mencatatkan 15 kali kemenangan, 10 kali imbang dan lima kali kalah dalam 35 pertandingan di Liga 1 musim 2017-2018.

Hasil ini membuat Maung Bandung hanya finish di peringkat empat klasemen Liga 1 musim 2017-2018.

Borneo di musim 2018-2019 di bawa finish di peringkat 7 klasemen dengan 51 poin.

Hasil 12 kali menang, 15 kali imbang dan 7 kali telan kekalahan.

Pada Liga 1 musim 2020, pelatih 64 tahun itu menukangi Arema FC. Tiga pertandingan dijalani, hanya satu kemenangan diraih dan dua kali kalah.

Liga 1 2020 lalu dihentikan akibat pandemi Covid-19.

Liga 1 2021, Mario Gomez kembali melatih Borneo FC.  Namun, baru dua pertandingan ia tinggalkan Pesut Etam tanpa ada alasan pasti. Padahal dia terikat kontrak 2 tahun bersama Borneo FC.

Mario Gomes
Mario Gomes (BolaSport)

Kemudian ada nama Bojan Hodak. Bojan Hodak dinilai sebagai pelatih yang cocok tangani PSM.

Terlebih saat tinggalkan klub Kota Makassar ini, bukan perkara kemampuannya meracik strategi. Namun, karena Liga 1 2020 dihentikan akibat pandemi Covid-19.

Pelatih 50 tahun ini hanya memimpin PSM delapan pertandingan di Liga 1 musim 2020 dan Piala AFC.

Hasilnya, empat kemenangan berhasil diraih, tiga kali hasil imbang dan sekali menelan kekalahan.

Bojan Hodak baru-baru ini membawa klub Malaysia, Kuala Lumpur Ciry menjuarai Piala Malaysia.

Eks Pelatih PSM Makassar Bojan Hodak
Eks Pelatih PSM Makassar Bojan Hodak (TRIBUN-TIMUR.COM/OCHA ALIM)

Nama terbaru disebut-sebut melatih PSM adalah pelatih asal Brazil, Alexandre Gama.

Pelatih berusia 57 tahun ini kini berstatus tanpa klub. Gama telah meninggalkan kursi pelatih kepala tim elit Liga Thailand, Buriram United.

Nama Gama kini dikaitkan sebagai pengganti Milomir Seslija di PSM.

Kursi kepala pelatih Laskar Pinisi kosong semenjak menyudahi kerja sama dengan Milomir Seslija sejak, Kamis (25/12/2021).

Gama pun diketahui telah mengikuti akun instagram resmi klub PSM Makassar @psm_makassar.

Pelatih Timnas U-23 Thailand Alexandre Gama berbicara dalam konferensi pers usai mengalahkan Timnas U-23 Indonesia 4-0 dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Jumat (22/3/2019).
Pelatih Timnas U-23 Thailand Alexandre Gama berbicara dalam konferensi pers usai mengalahkan Timnas U-23 Indonesia 4-0 dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Jumat (22/3/2019). (DANTRI.COM.VN)

Gama telah malang melintang sebagai pelatih benua Asia. Ia tipikal pelatih menyerang, kerap menggunakan formasi 3-4-3.

Ia pernah menukangi klub Uni Emirat Arab, Al Wahda tahun 2007.

Di tangannya, Al Wahda berhasil meraih tempat ketiga di Liga Champions Asia.

Tahun 2011, Gama pernah menjadi Asisten Manajer Korea Selatan ketika berlaga di Piala Asian 2011.

Lalu menjadi juru taktik klub asal Thailand Buriram United. 

Di bawah asuhan Gama, Buriram berhasil menjadi juara Liga Primer Thailand musim 2014 dan musim 2015.

Tak hanya itu, Buriram juga meraih gelar Piala FA Thailand 2015 dan Piala Liga Thailand 2015.

Pada tahun 2016, Gama meninggalkan Buriram ke klun Chiangrai United. Dia pun persembahkan gelar Piala FA Thailand 2017.

Tahun 2018 meraih juara Piala FA Thailand dan Piala Liga Thailand.

Setelah itu, Gama menjadi pelatih Timnas Thailand U-21 dan U-23.

Selanjutnya melatih Muangthong United tahun 2019 dan baru-baru ini akhiri kontrak bersama Buriram United.

Asisten Manajer PSM, Syahrir Nawir Nur coba dikonfirmasi terkait sederet nama yang dirumorkan melatih PSM enggan memberikan komentar.

Dia menyampaikan, untuk pelatih menjadi kewenangan dari Direktur Utama (Dirut) PSM, Munafri Arifuddin.

“Saya tidak bisa komentar masalah nama. Itu ranahnya, Pak Dirut. Nanti beliau yang sampaikan,” katanya melalui WhatsApp, Sabtu (18/12/2021).

Dirut PSM, Munafri Arifuddin yang dihubungi belum memberikan jawaban terkait nama pelatih PSM.

Manajemen PSM punya waktu tujuh hari lagi untuk umumkan juru taktik baru.

PSM menyudahi kerja sama dengan pelatih asal Bosnia Herzegovina, Milomir Seslija, sejak Kamis (25/11/2021).

Sebab, Pasal 31 angka 10 Regulasi Liga 1 2021 menyebut terhadap pergantian pelatih kepala yang terjadi, maka klub bersangkutan diwajibkan untuk menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada PSSI dan LIB selambat-lambatnya 3 hari setelah dilakukan pengakhiran kontrak dengan pelatih kepala tersebut.

Klub juga diwajibkan untuk melakukan penetapan dan pendaftaran pelatih kepala yang baru selambat-lambatnya 30 hari setelah PSSI dan LIB menerima surat pemberitahuan pengakhiran kontrak pelatih kepala yang lama.

Menarik dinanti beberapa hari ke depan, nama yang akan diumumkan oleh Manajemen PSM sebagai pelatih baru.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved