Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kumpulan Doa

Berikut Doa-doa Terhindar Gempa Bumi, Banjir dan Longsor

Berikut doa-doa bisa kita panjatkan setiap waktu agar terhindar dari marabahaya.

TRIBUNEWS.COM
Ilustrasi berdoa 

Berikut Doa-doa Terhindar Gempa Bumi, Banjir dan Longsor

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Tribuners! Berikut doa-doa bisa kita panjatkan setiap waktu agar terhindar dari marabahaya.

Sebagai umat muslim, doa semestinya selalu mengiringi setiap langkah kita.

Nah, Kumpulan Doa berikut ini agar terhindar dari bencana alam dan tolak bala.

Doa-doa dijauhkan dari banjir, tanah longsor, gempa, gunung meletus hingga tsunami.

Memasuk penghujung tahun ini menjadi salah satu momen yang perlu diwaspadai masyarakat Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan.

Hal ini lantaran Indonesia masuk di dalam musim penghujan dan rawan mengalami bencana alam.

Terletak di daerah tropis dengan diapit dua samudra dan merupakan negara kepulauan membuat Indonesia rawan mengalami musibah.

Berbagai bencana alam terjadi di Tanah Air, mulai dari gempa bumi, tanah longsor, banjir, air laut pasang hingga gunung meletus.

Untuk menghindari terjadi musibah dan bencana, sebaiknya ummat muslim memahami sebab turunnya musibah dan bencana akibat kesyirikan dan kemaksiatan oleh manusia itu sendiri.

Karena itu, sepatunya kita melakukan muhasabah dan segera kembali kepada Allah serta menghentikan kesyirikan dan kemaksiatan.

Allah Ta’ala berfirman,

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalahdisebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy Syura: 30).

Bisa jadi Allah kirimkan bencana dan musibah kepada manusia agar manusia takut kepada Allah dan agar kaum muslimin kembali kepada Allah dan menghentian kesyirikan dan maksiat.

Allah berfirman,

“Tidaklah Kami mengirim tanda-tanda kekuasaan Kami kecuali untuk menakut-nakuti“. (Al-Isra’ : 59)

Selain bertawakal atau berserah diri kepada Allah, maka kita harus membentengi diri kita dengan berdoa.

Berikut doa yang dapat kita lafazkan agar terhindar dari bencana alam.

1. Doa saat hujan deras menurut HR. Bukhari

Silahkan membaca doa agar tidak banjir di bawah ini agar tetap merasa aman dan dapat terhindar dari banjir.

"Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari."

Arti: "Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan."

2. Doa ketika mendengar petir menurut HR. Imam Malik

Doa Hujan deras sering dibarengi dengan petir yang keras dan terasa mengancam. Kita bisa membangun ketenangan batin dengan memanjatkan doa di bawah ini.

"Subhaanalladzii yusabbihur ro'du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih."Doa Saat Hujan Deras untuk Memohon Agar Tidak Terjadi Bencana

Arti: Maha Suci Allah yang dengan memuji-Nya bertasbihlah halilintar dan para malaikat karena takut kepada-Nya.
Baca juga: 2 Surat yang Diamalkan Nabi SAW saat Sholat Fajar, Lebih Baik Dikerjakan di Rumah Ketimbang Masjid

3. Doa ketika hujan lebat disertai angin kencang

Berdasarkan HR. Imam Muslim kita dapat membaca doa agar terhindar banjir di bawah ini pada saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang.

"Alloohumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a'uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih."

Arti: Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.

4. Doa agar terhindar dari bencana

Allahumma innii a'uudzubika min zawaali ni'matika, watahawwuli'aafiyatika, wafaj-ati niqmatika, wajamii'i sakhotika

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari lenyapnya nikmat-Mu, dari beralihnya keselamatan (yang merupakan anugerah)-Mu; dari datangnya siksa-Mu (bencana) secara mendadak, dan dari semua kemurkaan-Mu”. (HR.Muslim)

Dikutip dari waktakotalive.com, maksud dari kata-kata (فَجْأَةِ نِقْمَتِكَ) “siksa yang tiba-tiba” adalah bencana dan musibah yang tiba-tiba, hal ini lebih parah daripada bencana yang tidak datang tiba-tiba.

Syaikh Abdul Mushin Az-Zamili menjelaskan,

“Siksa yang tiba-tiba yaitu berupa bencana atau musibah yang datang secara mendadak.Tentunya berbeda dengan musibah yang didahului oleh sesuatu (sebagai awalnya semisal penyakit) dan tidak mendadak, hal ini lebih ringan perkaranya.”. (Syarh Bulughul Maram)

Waktu Mustajab Memanjatkan Doa

Berikut 4 waktu mustajab untuk berdoa, mulai dari saat sujud hingga sepertiga malam.

Doa menjadi senjata bagi umat muslim untuk mencapai harapan yang diinginkan.

Allah SWT sangat mencintai hambanya yang berdoa. Bahkan, Allah berjanji akan mengabulkan doa-doa para hambanya. Dalam Quran Surat Ghafir ayat 60, Allah SWT berfirman:

Artinya: Berdoa lah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka jahannam dalam keadaan hina dina.

Di dalam menjawab doa hambanya, Allah SWT memiliki tiga cara.

Yang pertama, Allah akan langsung mengabulkannya doa hambanya di dunia. Yang kedua Allah akan mengabulkannya di akhirat. Atau jika tidak, maka Allah akan menggantinya dengan menjauhkan hamba dari musibah.

Nabi Muhammad Saw. bersabda:

“Tiada seorang berdo’a kepada Allah dengan suatu do’a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa.” (HR. Ath-Thabrani)

Salah satu adab berdoa diterangkan dalam Al-Qur'an: "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS Al-A'raf: 55-56).

Lantas kapan waktu paling baik seorang hamba memanjatkan doa pada Allah SWT?

1. Sepertiga malam terakhir

Sepertiga malam terakhir merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Bahkan merupakan waktu yang paling mustajab.

Sebab Rasulullah mensabdakan terkabulnya doa di waktu itu.

“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Siapa saja yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa saja yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberi, siapa saja yang memohon ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sepertiga malam terakhir inilah waktu paling utama untuk menunaikan sholat tahajud.

2. Usai sholat 5 waktu

Abu Umamah Al Bahili radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Ya Rasulullah, doa manakah yang didengar Allah?” Beliau menjawab, “(Doa pada) akhir malam dan setelah sholat maktubah (sholat wajib)” (HR. Tirmidzi; hasan)

Banyak ulama menjelaskan bahwa maksud hadits ini adalah doa sebelum salam. Namun Imam Nawawi mencantumkan hadits ini dalam kitab Al Adzkar pada bab Dzikir-Dzikir Setelah Sholat.

3. Antara adzan dan iqomah

Doa antara adzan dan iqomat juga tidak akan ditolak oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Waktu antara adzan dan iqomat merupakan waktu mustajab untuk berdoa.

“Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ahmad; shahih)

Karenanya, sungguh beruntung orang-orang yang datang ke masjid di awal waktu, sehingga ia bisa shalat sunnah dan berdoa antara adzan dan iqomat. Ada pun yang terlambat atau masbuq, ia telah kehilangan waktu yang sangat berharga untuk terkabulnya doa.

4. Saat sujud dalam shalat

Sujud merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Karenanya banyak ulama memperpanjang sujud dalam sholat sunnah untuk memperbanyak doa di waktu itu.

Adapun dalam sholat lima waktu, waktu sujud harus disesuaikan dengan kondisi jamaah agar tidak memberatkan.

“Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim).

Semoga bermanfaat yah Tribuners.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved