Liga 3 Sulsel
Asprov PSSI Sulsel Cuekin Aduan Persibo Bone di Liga 3, Sebut Ajakan Pengaturan Skor Tak Terpenuhi
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulawesi Selatan (Sulsel), tak menjawab surat Persibone terkait dugaan ajakan match fixing atau pengaturan skor
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
“Memang tidak terjadi karena saya tidak mau, tapi di situ ada penekanan kalau menolak akan mainkan wasit. Itu yang kami permasalahkan,” sesalnya.
Anggota DPRD Bone ini melihat tak ada keseriusan dari Asprov PSSI Sulsel.
Seandainya ada keseriusan, kata Wahyu, Asprov PSSI Sulsel memanggilnya untuk membicarakan masalah ini hingga selesai.
“Di sini saya lihat tidak ada keseriusan. Seandainya serius panggil kami coba untuk bicara. Mari bertemu dan panggil kami secara kelembagaan,” ungkapnya.
Dugaan Pemalsuan Data Pemain Masolo United
Tak hanya pengaturan skor, Persibone juga mengadukan terkait pemalsuan dokumen dari pemain Masolo United kepada Asprov PSSI Sulsel dan PSSI.
Pemain nomor punggung 36 Masolo United atas nama Werros Saffan Nekwek diduga telah memanipulasi data yang didaftarakan ke sistem SIAP PSSI.
Asprov PSSI Sulsel membalas aduan ini secara organisasi. Surat telah disampaikan kepada Askab PSSI Sulsel.
Sekretaris Asprov PSSI Sulsel, Ahmadi Djafri menyatakan, apa yang dituduhkan oleh Persibone pemain Masolo United prosesnya di PSSI.
Sebab, verifikasi pemain bukan Asprov PSSI Sulsel. Pengesahan pemain berlaga di Liga 3 itu PSSI.
“Apabila kita memasukkan nama, jika nama itu bermasalah dan tidak diverifikasi oleh PSSI maka akan berconteng warna merah, sedangkan pemain ini warna hijau. Artinya sudah disetujui. Kami tidak punya kewenangan sampai di situ,” jelasnya,
Sementara Manajer Persibone, Muhammad Wahyu mengatakan yang dipersoalkan adalah orang yang terdaftar di KTP itu berbeda dengan orang yang bermain.
“Tanggapan Asprov PSSI Sulsel bahwa pemain terdafatr sudah sah, memang sudah sah, karena yang jadi patokannya KTP. Cuma yang kami permasalahkan orang yang bermain dan terdaftar di KTP itu berbeda,” ungkapnya.