BRI Local Heroes
Tak Ingin Usaha Industri Tahunya Berhenti, Rakhim: Yang Penting Kita Bisa Makan
"Dari dulu kita mempekerjakan enam orang sampai saat ini," kata Rakhim.
Penulis: A Syahrul Khair | Editor: Saldy Irawan
tribun-timur/syahrul
Abdul Rakhim, salah seorang pengusaha industri tahu Jl inspeksi kanal, Moh Yamin Baru, Kelurahan Bara-baraya, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, saat ditemui wartawan tribun-timur.com. Jumat (10/12/2021).
Untuk hitungan perbulannya kerap mendapat senilai Rp15 juta rupiah.
Rakhim menjelaskan, sejauh ini di pasaran hanya banyak kedelai impor dibandingkan dengan kedelai lokal.
Alasannya, kedelai lokal tidak bisa bertahan lama, selain itu kadar airnya juga disebut lebih banyak.
"Sehingga kita mengambil yang impor dari Amerika, biasa juga kita pakai lokal, tapi perbandingannya lebih tahan lama yang impor," Rakhim menambahkan. (*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, A. Syahrul Khair