Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BSI dan Milenial Makassar

Komisaris Independen BSI Ajak Milenial Makassar jadi Sahabat Bank Syariah

Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI) M Arief Rosyid Hasan terus menggaungkan literasi keuangan syariah digital ke seluruh pelosok negeri.

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Sukmawati Ibrahim
DOK BSI
Komisaris Independen BSI M Arief Rosyid Hasan beri kuliah umum bagi mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi di Sulawesi Selatan. 

Komisaris Independen BSI Ajak Milenial Makassar jadi Sahabat Bank Syariah

TRIBUN-TIMUR.COM - Perkembangan digitalisasi di sektor jasa keuangan perlu disikapi dengan cepat dan tepat.

Tujuannya agar berdampak bagi perekonomian masyarakat, termasuk pelaku industri keuangan Syariah.

Menyikapi hal tersebut, Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI) M Arief Rosyid Hasan terus menggaungkan literasi keuangan syariah digital ke seluruh pelosok negeri.

Menurut Arief Rosyid, Pandemi COVID-19 telah melahirkan kenormalan baru di tengah masyarakat.

Termasuk adaptasi teknologi.

Bahkan financial technology (fintech) sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

Berbagai transaksi keuangan pun dapat dilakukan seacara digital atau nontunai.

“Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo di acara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Virtual Innovation Day 2021 Oktober lalu, kami yang bergerak di industri keuangan Syariah juga terus melakukan literasi kepada masyarakat di seluruh wilayah Tanah Air. Terlebih, indeks literasi dan inklusi keuangan digital dan syariah masih rendah,” ujar Arief Rosyid.

Kemudian, salah satu upaya dilakukan pada 8-9 Desember 2021, Arief yang juga menjadi Wakil Ketua Badan Ekonomi Syariah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, memberikan kuliah umum bagi mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi di Sulawesi Selatan.

Antara lain, Universitas Hasanuddin (Unhas) Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Islam Alauddin

Kuliah umum ini diikuti ribuan mahasiswa yang memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan, salah satu faktor penting dalam kerangka ekonomi dan keuangan syariah adalah generasi milenial.

“Baik dalam konteks BSI maupun MES, kami selalu bergerak bersama teman-teman muda untuk menyiarkan literasi keuangan syariah," ungkapnya.

Ia menyebut, beberapa gerakan yang sudah dan sedang dijalankan.

Diantaranya, KOPDAR Gerakan Anak Muda untuk Ekonomi Syariah (gaMES), Pemuda Ekonomi Masjid (Emas), serta Muslim Leaderpreneur.

"Ketiganya bertujuan melibatkan dan memberdayakan pemuda Islam di seluruh pelosok Indonesia dalam berbagai kesempatan di sektor ekonomi dan keuangan syariah,” katanya.

Sama halnya dengan perjalanan BSI ke tiga universitas besar di Makassar ini, lanjut Arief, keterlibatan milenial dalam ekonomi dan keuangan Syariah sangat penting.

GenSy harus melek terhadap teknologi digital agar bisa masuk ke pasar perbankan syariah dan muncul sebagai pemimpin.

Arief menitikberatkan, urgensi literasi keuangan syariah menjadi penting, bukan saja bagi pengembangan lembaga keuangan syariah.

Melainkan, juga bagi agenda pertumbuhan perekonomian masyarakat.

“Kalau kita bicara ekonomi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga merupakan driving force bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI mendukung penuh UMKM untuk bergerak menjadi pelaku ekonomi Syariah dan membantu mereka memanfaatkan perkembangan teknologi digital,” jelas Arief.

Selain itu, literasi juga penting untuk memperkuat kontribusi Indonesia terhadap industri halal dunia.

“Saya rasa sudah waktunya Indonesia menjadi produsen dan tidak lagi hanya menjadi pasar dalam roda industri halal dunia. Sebab, jumlah populasi penduduk muslim Indonesia yang sebesar 87 persen, sangat potensial menggerakan perekonomian Syariah,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved