Mahasiswa Unhas Belajar Keuangan Berbasis Syariah, Kerjasama BSI
Dirinya menuturkan bahwa generasi milenial merupakan jembatan penghubung kepada masyarakat luas sekaligus mempermudah akses informasi tentang terkait
Penulis: Rudi Salam | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) menggelar kuliah umum, Kamis (9/12/2021).
Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Senat Lantai 2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar dan terhubung secara virtual melalui aplikasi Zoom.
Kuliah umum mengusung tema Urgensi Literasi Keuangan Syariah bagi Pengembangan Lembaga Keuangan Syariah.
Hadir sebagai narasumber Dewan Pengawas Syariah Prof Didin Hafidhuddin.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas, Prof Arsunan Arsin menjelaskan bahwa kuliah umum tersebut merupakan salah satu upaya memperkenalkan keuangan berbasis syariah kepada para mahasiswa.
Dirinya menuturkan bahwa generasi milenial merupakan jembatan penghubung kepada masyarakat luas sekaligus mempermudah akses informasi tentang terkait lembaga keuangan syariah.
Prof Arsunan pun berharap kegiatan tersebut bisa memberikan kemudahan kepada generasi milenial untuk mempelajari sektor keuangan berbasis syariah dan dapat menerapkan sistem syariah dalam kehidupan sehari-hari.
“Ini menjadi momentum yang baik untuk peningkatan informasi dan pengetahuan tentang keuangan yang mengedepankan sistem syariah," kata Prof Arsunan via rilis ke tribun-timur.com, Kamis (9/12/2021).
Komisaris Independen BSI drg Arief Rosyid mengatakan bahwa sistem keuangan maupun ekonomi berbasis syariah perlu diketahui oleh generasi muda.
Indonesia sebagai negara mayoritas muslim, kata dia, diharapkan mampu memanfaatkan pengelolaan keuangan berbasis syariah.
“Ekonomi syariah akan tumbuh pesat dan memberikan banyak manfaat kepada masyarakat secara meluas,” katanya.
Sementara itu, Prof Didin dalam presentasinya memaparkan materi yang yang bertajuk Lebih Dekat dengan Bank Syariah.
Prof Didin mengatakan, syariah bukan hanya tentang kewajiban, tetapi juga bagian dari kebutuhan.
Akan ada kenikmatan yang diperoleh dengan transaksi menggunakan bank yang menerapkan sistem syariah.
Ekonomi syariah, lanjut dia, akan mendatangkan manfaat yang besar karena mengedepankan nilai ibadah kepada Allah SWT.
Menurutnya, mengamalkan ekonomi syariah dengan membuka tabungan, deposito atau menjadi nasabah asuransi syariah berarti mendukung upaya pemberdayaan ekonomi umat.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa sistem ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam.
Prinsip dasarnya adalah prinsip tauhid yaitu segala sesuatu diciptakan oleh Allah dengan tujuan.
“Bank syariah ingin menjadi sahabat finansial, sahabat sosial dan spiritual yang mencakup segala bidang kehidupan. Bank syariah terkoneksi satu dengan lainnya dan tidak semata mata mengejar keuntungan," jelas Prof Didin.
Tak sampai di situ, Prof Didin menuturkan bahwa banyak anggapan yang kurang tepat terkait bank syariah.
Sebagian masyarakat menganggap sama dengan bank konvensional, sifatnya yang kuno, tertinggal dan tidak modern.
“Padahal, bank syariah jauh berbeda, yang berorientasi pada keseimbangan antara kehidupan dunia dan surgawi serta diharapkan menjaga stabilitas ekonomi,” tutupnya.