Gempa
Kementerian ESDM: Seluruh Wilayah Indonesia Berpotensi Gempa dan Tsunami Kecuali Daerah Ini
Karena kekuatannya hanya 2,6 SR, gempa ini tidak dirasakan oleh warga di Jawa Barat.
TRIBUN-TIMUR.COM - Siang tadi, sekitar pukul 12.05 WIB, terjadi gempa dengan kekuatan 2,6 SR dan kedalaman 28 km di Jawa barat.
Titik gempa terdeteksi di 49 km tenggara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Karena kekuatannya hanya 2,6 SR, gempa ini tidak dirasakan oleh warga di Jawa Barat.
Menurut BMKG, hampir setiap hari terjadi gempa di Indonesia namun dengan kekuatan yang kecil sehingga getarannya tidak terasa oleh masyarakat.
Kepala Bagian Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar menganggap hampir seluruh wilayah Indonesia berpotensi mengalami gempa bumi.
Hal tersebut terlihat dari hasil pemetaan ahli geologi yang menyebut Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif utama dunia, yakni Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia.
Gempa bumi juga berpotensi tsunami, tergantung kekuatan gempa, letak pusat gempa, dan kedalaman gempanya.
Dari seluruh pulau di Indonesia, menurut Rudy, pulau Kalimantan lebih sedikit potensi gempa bumi meski masih terdapat beberapa titik lemahnya.
"Wilayah Indonesia punya potensi yang sama tingkat kegempaannya. Kecuali yang agak rendah di Kalimantan," ujar Rudy di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Daerah Rawan Gempa Bumi
Diketahui, sumber gempa di Indonesia berasal dari zona subduksi dan sesar aktif di darat.
Zona tersebut membentang di sebelah barat Sumatera, selatan pulau Jawa, selatan Bali dan Nusa Tenggara, kemudian membelok di Kepulauan Maluku yang membentuk palung laut.
Sesar aktif di darat tersebut antara lain Sesar Besar Sumatera yang memanjang dari utara sampai selatan di Sumatera.
Sementara di Jawa terdapat Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, Sesar Baribis, dan Sesar Opak.
Selain itu ada Sesar Belakang Busur Flores di utara kepulauan Nusa Tenggara, Sesar Palu-Koro di Sulteng, Sesar Tairura-Aiduna, hingga Sesar Sorong.
"Sehingga potensi itu di beberapa tempat sama, hanya saja satu tempat dengan tempat lain pasti beda secara kondisi geologis dan morfologinya, bebatuannya, strukturnya, beda," kata Rudy.
"Sampai saat ini, ahli katakan itu penyebab kejadian-kejadian gempa karena tuumpukan lempeng yang aktif sehingga membuat retakan di sekitarnya," lanjut dia.
Doa saat Gempa
Lalu, apa doa saat gempa bumi?
Sebagaimana dikutip dari laman Nu.or.id, KH Abdul Karim atau Gus Karim, pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Azzayadi, Solo, Jawa Tengah pada tahun 2017 lalu membagikan sebuah doa beberapa saat setelah terjadi gempa bumi di Sukabumi, Jawa Barat.
Doa itu diberinya judul 'Doa Ketika Gempa Bumi' yang dikirim via grup WhatsApp 'Saya NU'.
Selengkapnya doa itu sebagai berikut:
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢّ ﺇِﻧّﻲْ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﻓِﻴْﻬَﺎ، ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ؛ ﻭَﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّﻫَﺎ، ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎﻓِﻴْﻬَﺎ ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ
Allâhumma innî asaluka khairaha wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ arsalta bihi, wa a’ûdzubika min syarrihâ, wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ arsalta bihi
Terjemahannya, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini."
"Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.
Tips Selamatkan Diri saat Gempa
Gempa bumi bisa terjadi di mana saja.
Oleh karena itu, kita perlu melakukan antisipasi saat gempa bumi terjadi.
Berikut tindakan yang perlu kamu lakukan saat gempa terjadi.
1. Tetap tenang
Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang!
Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah spot yang aman untuk berlindung.
2. Di dalam rumah
Jika pada saat gempa sedang berada di dalam penginapan, berusahalah menyelamatkan diri dan orang yang ada di sekitarmu.
Meja adalah tempat terbaik untuk berlindung dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa.
Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk.
Misalnya bantal, helm, papan, atau yang paling praktis kamu bisa menggunakan kedua tangan dengan posisi tertelungkup.
3. Di luar ruangan
Jika pada saat gempa terjadi kamu sedang berada di luar ruangan tindakan pertama yang harus dilakukan adalah bergerak menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka.
Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan lakukan apapun.
Sebab, biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan.
4. Di kerumunan
Gempa bisa terjadi kapan saja.
JIka saat itu kamu sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan.
Untuk mengindari hal tersebut. kamu bisa perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka.
5. Di gunung atau dataran tinggi
Jika gempa terjadi saat kamu sendang berada di gunung, bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung.
Hidari daerah dekat lereng karena dipastikan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa.
6. Di laut
Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami.
Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.
7. Di dalam kendaraan
Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh.
Berhentilah di tempat yang lapang dan berhentilah di sana.(*)