Randy Bagus Hari Sasongko
Akun FB Randy Bagus Hari Sasongko Polisi Bejat Penyebab Novia Widyasari Akhiri Hidup, No WA Tersebar
Akun Facebook Randy Bagus Hari Sasongko, polisi penyebab Novia Widyasari bunuh diri ramai dicari. Nomor WhatsApp-nya Randy Bagus pun ikut tersebar.
TRIBUN-TIMUR.COM - Akun Facebook Randy Bagus Hari Sasongko ramai dicari.
Nomor WhatsApp Randy Bagus pun ikut tersebar.
Ya, nama Randy Bagus Hari Sasongko masih jadi perbincangan di media sosial.
Pantauan Tribun-timur.com, bersamaan dengan Randy Bagus Hari Sasongko, tagar #noviawidyasari dan #diperkosa juga ikut trending, Trending Twitter, Minggu (5/12/2021).
Randy Bagus Hari Sasongko disebut sebagai penyebab pacarnya, Novia Widyasari, bunuh diri.

Novia Widyasari (23) merupakan warga Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Randy Bagus dikecam netizen lantaran memaksa Novia Widyasari aborsi sebanyak dua kali.
Akibat depresi dengan masalah yang dihadapinya itulah, Novia Widyasari bunuh diri.
Akun media sosial Randy Bagus pun ramai dicari.
Di Twitter, akun media sosial tersebar.
Bahkan nomor WhatsApp-nya ikut tersebar.
Nomor WhatsApp itu sebenarnya diposting sendiri oleh Randy di akun Facebooknya pada 2 Februari 2018.
Lantas siapa Randy Bagus Hari Sasongko?
Berikut Tribun-timur.com bagikan profil, media sosial, dan foto-foto Randy Bagus Hari Sasongko:
*Profil
Nama: Randy Bagus Hari Sasongko
Lahir: Pasuruan, 12 Juli 2000
Alamat: Pasuruan, Kluncing RT 3 RW 9, Petungasri, Pandaan Pasuruan Jawa Timur.
Pendidikan: SMK Penerbangan Malang.
Pekerjaan: Bekerja di Polres Pasuruan Kabupaten.
Kutipan Favorit: all abaute poker.
*Media sosial
Email: randybagus68@gmail.com
Facebook: Randy Bagus
Instagram: rndybg_ atau sasongko_68
Nomor WhatsApp: 082228***391
*Foto-foto
Berikut foto-foto Randy Bagus Hari Sasongko dilansir Tribun-timur.com dari Facebooknya:
- 1. Pose di Depan Mobil Water Canon

- 2. Pose di Depan Motor

- 3. Liburan di pantai

Kronologi versi Polisi
Tim gabungan Polda Jatim mengamankan seorang polisi Bripka RB.
Bripka RB diduga terlibat atas meninggalnya seorang mahasiswi NW (23)
Bripka RB disebut menghamili NW sehingga nekat melakukan tindak aborsi.
Bahkan NW diduga mengalami depresi hingga ia nekat minum racun untuk mengakhiri hidupnya.
Polda Jatim akhirnya menetapkan oknum anggota polisi Bripda RB sebagai tersangka di balik kasus tewasnya mahasiswi NW (23) seusai menenggak racun di dekat makam ayahandanya, di Sooko, Mojokerto.
Ternyata, pemuda asal Pandaan itu terbukti memiliki hubungan asmara sebagai pacar dari NW, sejak 2019 silam.
RB diduga kuat menjadi sebab korban NW mengalami tekanan mental atau depresi sehingga membuat dirinya nekat mengakhir hidup.
"Pada saat itu sedang nonton bareng distro baju di Malang. Keduanya pun akhirnya berkenalan dan bertukar nomor Hanphone hingga terjadi hubungan (berpacaran)," ujar Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, di Mapolres Mojokerto, Sabtu (4/12/2021) malam.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jatim dan Satreskrim Polres Mojokerto, keduanya beberapa kali melakukan aktivitas hubungan laiknya suami istri selama menjalin asmara.
Tanpa diduga, akibatnya NW sempat hamil sebanyak dua kali pada tahun lalu, yakni Maret 2020, untuk kehamilan pertama.
Pada Agustus 2021 kemarin, untuk kehamilan kedua.
Sebanyak dua kali itu pula, keduanya melakukan aksi tindakan menggugurkan kandungan atau aborsi.
"Untuk usia kandungan yang pertama masih mingguan, sedangkan usia kandungan yang kedua setelah 4 bulan," jelasnya, dilansir dari artikel Surya.co.id dengan judul 4 Fakta Baru Oknum Polisi Terlibat Kematian Mahasiswi di Mojokerto
Sebanyak dua kali upaya aborsi yang dilakukan tersebut, RB menggunakan dua jenis obat khusus yang berfungsi dalam menggugurkan kandungan.
Pada kehamilan ke-1, NW meminum obat aborsi jenis pertama di dalam kosannya di Kota Malang.
Kemudian pada kehamilan ke-2, NW meminum obat aborsi jenis lainnya, di sebuah tempat makan di kawasan Mojokerto hingga sempat mengalami pendarahan.
"Selain itu ditemukan juga bukti lain, korban selama pacaran, terhitung mulai Oktober 2019 sampai Desember 2021 melalukan tindakan aborsi bersama yang mana dilakukan pada bulan Maret tahun 2020 dan bulan Agustus 2021," katanya.
Randy Bagus Terancam pidana
Akibat perbuatannya, Hadi mengatakan, RB akan diproses secara internal dan dijerat dengan Pasal 7 dan 11, Perkap Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Kode Etik, dan juga diproses secara pidana dengan Pasal 348 Jo Pasal 55 KUHP.
Kini, RB sudah diamankan dan ditahan oleh Polres Mojokerto.
"Kami akan menerapkan pasal-pasal tersebut kepada anggota yang melalukan pelanggaran. Tidak pandang bulu, dan hari ini yang terduga sudah diamankan di Polres Mojokerto Kabupaten," pungkasnya.
Sekadar diketahui, mahasiswi berinisial NW (23) warga Desa Japan, Sooko, Kabupaten Mojokerto, ditemukan meninggal diduga sengaja mengakhiri hidupnya sendiri, Kamis (2/12/2022).
Korban ditemukan oleh saksi warga sekitar, dalam keadaan terkapar di atas makam ayahandanya di permakaman Dusun Sugihan, Desa Japan, Sooko, Mojokerto, sekitar pukul 15.30 WIB.
Diduga kuat, korban tewas seketika di lokasi tersebut, usai menenggak cairan berisi racun yang dikemas dalam wadah botol minuman kemasan.
Dianggap banyak kejanggalan, kasus kematian NW ini ternyata menjadi perbincangan atau viral di jagat media sosial, sejak Jumat (3/12/2021) hingga Sabtu (4/12/2021).
Bahkan #SAVENOVIWIDYASARI masih menjadi menjadi trending topic di Twitter.
Reaksi Kapolri
Setelah kematian NW, seorang pemilik akun Twitter sugardaddy @belawsz yang mengaku dekat dengan korban menceritakan semua penyebab kematian.
Ia menduga, kematian NWR menenggak racun bukan karena ayahnya meninggal dunia. Tapi lebih pada ada hubungan dengan pacarnya berinisial RB.
Dalam cuitannya itu, akun tersebut menceritakan kronologi sebelum NWR meninggal. Akun itu menceritakan bahwa sempat hamil.
RB ini merupakan anggota Polres Pasuruan. Gara-gara kasus itu trending di Twitter, saat ini RB diperiksa Propam Polda Jatim.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo pun memberikan komentar atas trendingnya kasus tersebut. Dalam cuitan balasan di akun @Ayang_Utriza, Kapolri menyatakan terima kasih atas informasi yang disampaikan.
"Terima kasih informasinya, saat ini permasalahan dalam penanganan Polda Jawa Timur dan akan segera disampaikan kepada masyarakat hasilnya. Salam Presisi" cuit Kapolri. (Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin, Surya.co.id)
Disclaimer:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.(*)