Tribun Luwu
VIDEO: Hancurnya Jalan di Walenrang Timur Luwu
Jalan utama di Kecamatan Walenrang Timur, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, rusak parah.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNLUWU.COM, WALENRANG TIMUR - Jalan utama di Kecamatan Walenrang Timur, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, rusak parah.
jalan rusak tepatnya di Desa Tabah dan Desa Seba-seba.
Kerusakan jalan karena dilalui kendaraan berat.
Saat ruas ini dijadikan jalur alternatif.
Pada saat Jembatan Miring di perbatasan Luwu-Palopo rusak.
Berikut kondisi jalan direkam pada Selasa (30/11/2021).
Video diambil saat jalan ini tak lagi menjadi jalur alternatif.
Diperbaiki Tahun Depan
Jembatan Miring di perbatasan Kabupaten Luwu dengan Kota Palopo sudah dibuka dan bisa dilalui kendaraan.
Dibukanya jembatan pasca perbaikan membuat kendaraan tidak lagi melintas di jalur alternatif.
Jalur alterbatif di Desa Seba-seba, Desa Tabah, dan Desa Rante Damai, Kecamatan Walenrang Timur, Luwu, kini terbengkalai.
Kerusakan berat pada badan jalan sangat butuh perhatian.
"Pemerintah harus bertanggung jawab atas kerusakan jalan di kampung kami," kata Idris warga Seba-seba, Kamis (25/11/2021).
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUPR Luwu, Ikhsan Asaad, berjanji memperbaiki jalan.
"Kemarin kami sudah turun melihat kondisi jalan," katanya.
Saat meninjau, Ikhsan, bersama tim menemukan kerusakan Lapisan Permukaan Atas (LPA) jalan yang sudah siap aspal di Desa Tabah.
Kerusakan jalan yang cukup parah juga terjadi Desa Seba-seba.
"Saya sudah memerintahkan Kepala Bidang Preservasi Jalan untuk menurunkan alat berat melakukan pembenahan," katanya.
Menurut Ikhsan, upaya penanganan sementara yang bisa dilakukan adalah mengembalikan kondisi jalan seperti semula.
Dengan meratakan dan memadatkan permukaan yang rusak.
"Setidaknya langkah ini bisa memberi kenyamanan kepada pengendara pengguna jalan, sambil kita menunggu proses pelaksanaan pengaspalan tahun depan," ujarnya.
Selain melihat jalan, ia juga meninjau lokasi Jembatan Poringan di Desa Tabah.
Jembatan berlantai kayu yang dibangun pada tahun 2012 melalui program PNPM Mandiri itu telah ambruk.
Setelah dilalui oleh truk bermuatan berat.
Padahal jembatan dengan bentang 13 meter hanya mampu dilalui kendaraan maksimal 3 ton.
Dilokasi, Ikhsan menemui warga yang sedang melakukan pembenahan lantai dan rangka jembatan.
"Biaya yang mereka digunakan adalah hasil swadaya masyarakat," tutupnya.