PSM Makassar
Hadapi Persija Jakarta, Ini Saran Pengamat Sepak Bola untuk PSM
PSM Makassar ditantang Persija Jakarta pada pekan ke-16 Liga 1 2021-2022, Selasa (7/12/2021) pukul 21.45 Wita.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
“Apakah dari wing play, ada muncul dari lini kedua, apakah dia melakukan true pass, wall pass dan lain lain. Jadi kebanyakan saya lihat bermain dari pinggir baru long ball ke tengah, sedangkan long ballnya tidak ada target. Siapa yang jadi target ketika long ball”.
“Jika striker dapat bola, siapa yang datang dari dua lini. Itu tidak terlihat, sehingga Persela mudah antisipasi serangan PSM. Dan itu sudah sering terjadi di pertandingan lainnya,” ungkap mantan pemain Timnas Indonesia era 1980-1900-an ini.
Belum lagi, koordinasi antar lini yang sangat lambat.
Ketika satu pemain memblok pergerakan pemain, harus dipikirkan sosok yang mengcover, sehingga ketika lawan berhasil melewati pemain PSM tidak langsung melakukan pelanggaran yang bisa membuat lawan menciptakan gol.
“Koordinasi antar lini sangat lambat. Artinya ketika salah satu pemain PSM datang memblok lawan, siapa yang datang mengcover, tapi ini tak terlihat. Makanya ketika lawan lewat sering terjadi pelanggaran. Gol Persela kan dari proses seperti itu,” terang Hanafing.
Dia menyebut Karateker Pelatih PSM, Syamsuddin Batola harus berpikir mengubah taktik bermain. Namun, ini tidak mudah. Butuh waktu.
“Melatih taktikal itu tidak bisa langsung jadi. Butuh waktu, butuh latihan, butuh pemahaman, komunikasi yang bagus antara pemain dengan pelatih. Ini harus dilakukan Batola, supaya karakteristik dari masing-masing pemain terlihat,” jelas pria 58 tahun ini.
Lanjut dia, tim yang bagus adalah tim yang tak boleh pincang ketika sejumlah pemain intinya tak bisa dimainkan.
Pemain inti dan pemain cadangan memiliki kualitas yang sama, agar taktik pelatih tetap bisa berjalan meski pilar utama harus absen.
Hadapi Persija Jakarta tiga hari mendatang, mantan Pelatih PSIS Semarang ini menyarankan PSM waspadai kecepatan pemain Macan Kemayoran.
“Persija punya pemain yang cepat di depan. Ini harus diantisipasi oleh Syamsudin Batola, karena Persija juga ingin mengejar kemenangan,” ucapnya.
Apa lagi, kata Hanafing, kondisi fisik pemain PSM kurang bagus. Pemain berposisi bertahan sudah di atas 30 tahun.
“Jalani pertandingan yang sangat padat, tiga sampai empat hari tidak gampang bagi fisik yang lemah. PSM diisi oleh pemain senior yang sudah berumur, untungnya mereka tidak bermain lawan Persela. Jadi punya tenaga ekstra lawan Persija,” pungkasnya. (*)