Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tjahjo Kumolo Stres, Banyak Suami-Istri Calon Eselon I Bergelar Profesor Sering Intip Medsos Teroris

MenPAN RB, Tjahjo Kumolo menyebut ada belasan calon Eselon I yang dinyatakan gagal akibat adanya prilaku dari pasangan mereka

Editor: Alfian
KOMPAS.COM
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reforrmasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo. Tjahjo akan memangkas ASN yang tidak produktif. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tjahjo Kumolo dibikin stres, akibat ulah pasangan (suami-istri) calon eselon I.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) itu mengungkapkan belasan calon pejabat eselon 1 dinyatakan gagal.

Menurut Tjahjo Kumolo ini dikarenakan kelakuan istri-suami mereka yang kerap membuka media sosial tokoh radikal.

Bahkan lanjut Tjahjo Kumolo, para calon pejabat eselon 1 itu secara akademis sudah bergelar professor atau doktor.

Tjahjo mengungkapkan bahwa radikalisme merupakan tantangan ASN yang cukup berat dan kompleks.

"Ini saya bikin stres, dua tahun MenPAN RB dalam sidang TPA, hampir di atas 16 calon eselon 1 yang sudah hebat, professor, doktor, mulai dari bawah naik, ikut TPA, gagal jadi eselon 1 gara-gara kelakuan istrinya atau suaminya,” ucapnya, Rabu (1/12/2021).

“Istrinya kalau malem kerjanya buka medsos tokoh-tokoh radikal, tokoh-tokoh teroris," tambahnya.

Kegagalan juga dialami calon pejabat eselon 2, di mana keluarganya terdeteksi terpapar radikalisme berdasarkan jejak digitalnya.

Tjahjo mengaku hampir setiap bulan ia harus memberhentikan ASN karena terpapar radikalisme dan terorisme.

"Hampir setiap bulan kami mengeluarkan SK ASN yang kita berhentikan karena terpapar radikalisme terorisme," kata Thahjo.

Dalam proses TPA tersebut, kata Tjahjo, para calon tersebut juga sudah tahu bahwa rekam jejak mereka atau keluarganya dipantau.

Ia pun mewanti-wanti kepada setiap orang yang ingin menjadi pejabat terkait hal itu.

"Pokoknya yang berbau terorisme radikalisme itu ancaman bangsa. Kita harus berani bersikap siapa kawan siapa lawan.”

“Adalah perorangan, kelompok, dan golongan yang dia terang-terangan atau sembunyi-sembunyi menyebar masalah radikalisme teroris," kata Tjahjo.
Korupsi dan Narkoba

Selain radikalisme, Tjahjo juga mengungkapkan bahwa korupsi dan penyalahgunaan narkoba menjadi tantangan yang dihadapi ASN dalam konteks reformasi birokrasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved