Kendalikan Inflasi Jelang Nataru, TPID Pemprov Sulsel Diminta Gelar Operasi Pasar
Plt Gubernur pun menyarankan agar seluruh kepala daerah kabupaten kota kompak untuk menggelar operasi pasar dengan turun langsung memantau harga panga
Penulis: Siti Aminah | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Inflasi atau kenaikan harga-harga barang berpotensi besar terjadi menjelang Natal dan tahun baru (Nataru).
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mulai melakukan pertemuan dengan seluruh stakeholder untuk menekan tingginya perubahan harga, khususnya di pasaran.
Pemrov Sulsel mengemas upaya tersebut melalui High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Selatan bersama Kabupaten Kota di Sulsel.
Kegiatan ini digelar Biro Ekonomi dan Pembangunan Sulsel, di Hotel Grand Claro Makassar, Kamis (2/12/2021).
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, kegiatan ini digelar untuk mengantisipasi terjadinya inflasi.
Khususnya menjelang pelaksanaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Mengingat, dalam setiap pelaksanaan hari raya keagamaan dan kegiatan besar lainnya, seperti menjelang lebaran, natal dan tahun baru menjadi kekuatiran terjadinya inflasi.
Salah satu penyebabnya, adanya indikasi spekulasi harga yang dilakukan oleh oknum pedagang.
Untuk itu, Plt Gubernur menuturkan, High Level Meeting ini dilaksanakan agar ada rekomendasi dalam mengendalikan harga pangan untuk menjaga kualitas ekonomi di Sulawesi Selatan.
"Waktu Ramadhan kita turun bersama Kapolda dan forkopimda ke pasar-pasar, ini Nataru (natal dan tahun baru) kita mau hadapi, bagaimana kita menghindari penimbunan, spekulasi harga, kita bisa lakukan tindakan hukum," ucapnya.
Plt Gubernur pun menyarankan agar seluruh kepala daerah kabupaten kota kompak untuk menggelar operasi pasar dengan turun langsung memantau harga pangan di pasaran.
Selain itu, ada beberapa rekomendasi yang disampaikan Plt Gubernur untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan High Level Meeting tersebut.
Diantaranya meminta kepada seluruh kepala daerah melakukan kerjasama untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat dengan melakukan langkah koordinasi secara kuat.
"Meminta Bupati Walikota memantau harga stabilitas pangan secara nasional. Kita bisa sama-sama turun mengecek harga. Operasi pasar, ada poin tertentu sebagai stimulan di tempat tertentu ketika ada spekulasi, kita turun untuk stabilitas harga," tegasnya.
Andi Sudirman juga meminta agar 2022 nanti sudah ada program dalam APBD untuk mengontrol terjadinya inflasi.
Apalagi situasi pangan di pasar yang ditopang dengan kerjasama semua kepala daerah.
"Harapan kita, tahun demi tahun ada trust, ada sinergitas, bagaimana sistem inflasi terkendali. Mudah-mudahan kita melewati tahun ini dengan range 4 sampai 5 persen tatanan ekonomi tidak jauh dari nasional, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil," tegasnya. (*)