Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siapa Arya Sinulingga? Staf Khusus Erick Thohir yang Sentil Ahok Komisaris 'Merasa' Dirut

Jangan sampai Pak Ahok ini di Pertamina juga menjadi Komisaris merasa Direktur gitu. Komut merasa Dirut itu jangan

Editor: Ilham Arsyam
Istimewa/Tribunnews
Arya Sinulingga 

TRIBUN-TIMUR.COM - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menyentil Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait pernyataan Komisaris Utama Pertamina beberapa waktu lalu di kanal YouTube-nya.

Seperti diketahui, Ahok sempat menyinggung soal kontrak-kontak yang merugikan BUMN, termasuk Pertamina.

"Banyak kontrak di BUMN yang sangat merugikan BUMN juga, termasuk Pertamina. Ini yang (buat) saya marah."

"Kita koreksi ini, kenapa kontrak-kontrak menguntungkan pihak lain," kata Ahok dalam videonya berjudul Pejabat Tidak Boleh Takut untuk Mengeksekusi yang diunggah pada 19 November 2021 lalu, dikutip Tribunnews.

Mengenai pernyataan Ahok tersebut, Arya mengatakan hal itu sudah pernah disampaikan Menteri BUMN, Erick Thohir, jauh-jauh hari.

Ia juga menilai seharusnya Ahok tahu lima sektor yang menjadi fokus Kementerian BUMN untuk transformasi.

Mulai transformasi digitalisasi Telkom dan Telkomsel, hingga transformasi energi terbarukan oleh Telkom.

Karena itu, Arya pun mengingatkan Ahok yang saat ini menjadi Komisaris Utama, jangan sampai bersikap seperti direksi Pertamina.

"Dan itu harusnya diterapkan juga di Pertamina 5 transformasi itu, dan beliau kan sebagai Komut harus membicarakan itu juga di sesama komisaris, di Dewan Komisaris."

"Jangan sampai Pak Ahok ini di Pertamina juga menjadi Komisaris merasa Direktur gitu. Komut merasa Dirut itu jangan, harus tahu batasan-batasannya," ujar Arya, Minggu (28/11/2021), dikutip dari KompasTV.

"Dan kita berharap ke depan Pak Ahok makin banyak nih belajar dari apa yang sedang dilakukan oleh BUMN."

"Jangan sampai Pak Ahok ketinggalan kereta. Masa Pak Ahok sebagai Komut ketinggalan kereta," tandasnya.

Siapa Arya Sinulingga?

Mengutip Tribunnews Wiki, Arya Sinulingga lahir di Kabanjahe, Sumatera Utara pada 18 Februari 1971.

Lulus dari SMAN 1 Medan, ia kemudian merantau ke Pulau Jawa untuk berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Sipil.

Keputusan Arya melanjutkan pendidikan ke ITB dan mengambil jurusan Teknik Sipil, karena terpengaruh omongan kakak kelasnya semasa SMA.

Menurut kakak kelasnya, fakultas paling hits di ITB adalah Teknik Sipil.

Selain itu, banyaknya proyek pembangunan di Indonesia kala itu, membuat Arya mantap memilih Teknik Sipil ITB.

"Mendengar cerita mereka (kakak kelas SMA) tentang kampus ITB, serius waktu itu saya kagum betul."

"Mereka bilang fakultas paling hebat dan top di ITB iya teknik sipil. Nah, karena saya mau jadi yang paling top dan paling hebat, maka saya putuskan harus masuk teknik sipil ITB," ujarnya, dilansir situs alumni Teknik Sipil ITB.

"Disisi lain saat itu Indonesia memang sedang giat giatnya membangun, jadi profesi Ir Sipil memang lagi banyak dicari," imbuhnya.

Selama berkuliah, ia bukan mahasiswa yang rajin dan aktif menjadi aktivis.

Namun, ia berhasil menyelesaikan studinya di ITB selama 5,5 tahun saja.

Menjelang berakhirnya masa kuliah, Arya mengubah kebiasaannya.

Ia datang paling awal dan duduk di barisan terdepan.

Kemudian, materi yang didapatnya akan diulang kembali saat tiba di rumah.

“Dengan cara ini saya termasuk barang langka, meskipun tidak lulus cepat, aktivis lulus 5,5 tahun itu lumayan banget," kisahnya.

Lulus S1, Arya mendirikan perusahaan bersama seorang dosennya yang baru pulang dari pendidikan luar negeri.

Perusahaan tersebut cukup berkembang dan memiliki sekitar 40 karyawan.

Saat pulang ke Medan, Arya sempat menjadi staf ahli sebuah fraksi di DPRD.

Ia kemudian mengundurkan diri dan mendaftar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

"Setelah lolos dan diterima di KPI, saya diminta ikut membantu menyusun regulasi penyiaran," ungkapnya.

Mengutip situs resmi PT Telkom, Arya Sinulingga tercatat pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT MNC Infotainment Indonesia dan Corporate Secretary Director PT MNC Tbk.

Karena pengalamannya di bidang media, ia dipercaya sebagai Direktur Komunikasi dan Media dalam Timses Prabowo-Hatta Rajasa di Pemilu 2014.

Tak hanya itu, ia juga pernah menjadi Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin pada Pemilu 2019.

Ia kemudian ditunjuk menjadi Staf Khusus Menteri BUMN berdasarkan Surat Keputusan (SK) tertanggal 5 November 2019.

Lalu, ia masuk jajaran Komisaris PT Telkom berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 28 Mei 2021.

Arya pun melepaskan jabatannya sebagai Komisaris PT Inalum yang didudukinya sejak 19 November 2019.

"Secara regulasi ya lepas Komisaris Inalum, karena memang tidak boleh rangkap jabatan sesuai Permen (peraturan menteri) di atas," ujar Arya, Sabtu (29/5/20201), dilansir Kompas.com. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Arya Sinulingga, Stafsus Erick Thohir yang Sindir Ahok: Jangan Sampai Komut Rasa Direktur

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved