PSM Makassar
PSM Peringkat 9 Klasemen Sementara, Syamsuddin Umar: Berikan Kesempatan Pelatih, Pemain & Manajemen
Bincang Bola Tribun Timur mengangkat tema "Milomir Seslija Sudah Out, PSM Kapan Menangnya?, Selasa (30/11/2021).
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bincang Bola Tribun Timur mengangkat tema "Milomir Seslija Sudah Out, PSM Kapan Menangnya?, Selasa (30/11/2021).
Bincang Bola Tribun Timur disiarkan secara live fi Facebook dan kanal You Tube Tribun Timur.
Hadir sebagai narasumber pengamat sepak bola, Syamsuddin Umar dan Menteri Litbangwas The Macz Man, Muh Rizky.
Dipandu oleh jurnalis Tribun Timur, Alfian Taufik.
PSM Makassar saat ini bercokol di peringkat 9 klasemen sementara Liga 1 2021-2022 dengan 18 poin.
Hasil empat kali menang, enam kali imbang dan empat kekalahan.
Terpaut 12 poin dari Bhayangkara FC di puncak klasemen dengan nilai 30 poin.
Hasil buruk diraih PSM ini membuat pelatih klub Milomir Seslija terdepak dari kursi kepelatihan.
Manajemen PSM dan Milomir Seslija sepakat menyudahi kerja sama sejak, Kamis (25/11/2021).
Pengamat sepak bola, Syamsuddin Umar mengatakan dalam sepak bola kesabaran adalah yang terpenting.
Dia mengutip pernyataan legenda Brazil, Pele, bahwa kesabaran itu adalah kemenangan.
Syamsuddin Umar menilai posisi PSM masih aman-aman saja.
Apalagi jika dibandingkan dengan Persipura Jayapura dan Persiraja Banda Aceh.
"PSM dari dulu kondisinya seperti ini, fluktuasi. Kondisi yang membanggakan pada akhirnya akan berada di posisi yang diinginkan," katanya.
Jadi ia meminta kepada seluruh pecinta PSM untuk memberikan kesempatan kepada manajemen, pelatih dan pemain memperlihatkan jati dirinya.
"Jadi kita harus memberikan kesempatan kepada manajemen dan pelatih, kepada pemain untuk memperlihatkan jati dirinya," ujarnya.
Sebab, tidak mungkin pelatih dipilih jika tak punya kualitas.
Begitu pun dengan pemain, tidak mungkin dikontrak mahal kalau tidak bisa bermain bagus.
"Kita sabar menyikapi, mengkritisi kondisi PSM sekarang ini. PSM itu ada dipikiran, dalam hati dan harga diri kita," ucapnya.
Di pundak manajemen, banyak harapan masyarakat Sulsel agar PSM tetap eksis
Manajemen klub dalam mengontrak pelatih dan pemain karena profesional.
Orang profesional itu memiliki kompetensi punya jiwa kompetitif.
"Jiwa kompetitifnya itu tak mau kalah. Itulah profesional," tegas pelatih yang membawa PSM juara Liga Indonesia musim 1999-2000 ini.
Menurut dia, sosok pelatih tidak mungkin direkrut begitu saja.
Pasti banyak pertimbangan, salah satunya ketika memilih Milomir Seslija sebagai pelatih sebelum akhirnya diberhentikan.
Sosok direkrut itu harus punya etika pula. Selalu ingin jadi yang terbaik. Malu kalau kalau.
Adapun keputusan dari manajemen menyudahi kerja sama dari Milomir Seslija pasti punya pertimbangan segala aspek.
"Kalau saya pertahankan ini akan semakin terpuruk. Kalau saya ganti mungkin bisa mengangkat tim ini.
Inilah pemikiran-pemikiran manajemen," jelas Pak Syam.
Di pundak manajemen, puluhan juta rakyat Sulsel berharap PSM terus eksis.
"Tanggung jawabnya itu ada di manajemen. Mereka ambil kebijakan dengan harapan banyak kepada PSM dan masyarakat Sulsel," pungkasnya