PSM Makassar
Saran Syamsuddin Umar Buat PSM Makassar, Anco Jansen di Garis 16 dan Wiljan Pluim Diberi Ruang
Derby Indonesia Timur antara PSM Makassar dan Persipura Jayapura berkesudahan 1-1 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
Pemain tersebut yaitu, Anco Jansen, Zulkifli Syukur, Hasim Kipuw, Saldi Amiruddin dan Willem Jan Pluim.
Akibatnya tiga pemain yakni Anco Jansen, Zulkifli Syukur dan Hasim Kipuw harus absen di laga berikutnya melawan Persela Lamongan di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (2/12/2021).
Anco Jansen dan Zulkifli Syukur telah kantongi lima kartu kuning musim ini, sedangkan Hasim Kipuw membukukan tiga kartu kuning.
Berdasarkan regulasi Liga 1 Pasal 56 Ayat 3, pemain yang memperoleh akumulasi 3 kartu kuning dalam 3 pertandingan yang berbeda selama berlangsungnya Liga 1, tidak diperkenankan untuk bermain 1 kali pertandingan.
Pada pertandingan berikutnya setelah akumulasi tersebut tercapai. Aturan ini juga berlaku
untuk kelipatan berikutnya (kelima, ketujuh, kesembilan, dan seterusnya).
Anco Jansen Baiknya Berada di Garis 16
Syamsuddin mengatakan Anco Jansen pemain yang bagus.
Terbukti dengan kemampuannya dalam menahan bola, menunggu teman untuk melakukan kerja sama, bahkan mampu melewati lawan dengan skill yang dimiliki.
Namun, pergerakannya mubazir. Lantaran pemain nomor punggung 10 itu bergerak di pinggir lapangan, baik kanan maupun kiri dan di lapangan tengah.
Sehingga ketika berhasil lepas ke depan dan untuk menendang bola ke gawang lawan, tak ada lagi kekuatannya.
Pada pertandingan melawan Persipura, Anco Jansen berulang kali harus dilanggar dan menghasilkan tendangan bebas bagi Laskar Pinisi.
Termasuk dengan hadiah penalti PSM, tak lepas dari Anco Jansen memainkan bola di garis 16, sehingga memaksa pemain Mutiara Hitam menjatuhkan pemain asal Belanda itu.
Anco Jansen pun berhasil mencetak gol pembuka pada menit ke-13.
“Saya punya pemikiran, Anco Jansen tidak usah ke pinggir, ke belakang, ke kiri dan kanan. Cukup digaris 16, keluarkan keahliannya, jaga bola, lewati lawan, itu paling penting dan paling bagus. Tidak terlalu capek dan itu efektif. Buktinya dari gol yang masuk itu tercipta dari Anco Jansen dilanggar,” jelas pelatih yang membawa PSM juara Liga Indonesia musim 1999-2000 ini.