Sunway Medical Center
Mengenal Transplantasi Sel Induk atau Stem Cell
Tubuh manusia tersusun atas puluhan ribu sel yang dimana sel induk adalah yang paling menakjubkan.

Untuk pasien yang menderita gagal tulang sumsum (bone marrow failure) dan talasemia, tingkat keselamatannya bisa mencapai 70% sampai 80%.
Untuk pasien penderita kanker darah, tingkat keselamatan mencapai 50% sampai 60%.
Sementara pasien penderita leukemia akut dengan indeks sel darah putih yang terlalu tinggi, untuk tindakan transplantasi sel induk juga dibutuhkan kemoterapi beberapa kali untuk mengontrol kondisi pasien.
Setelah kemoterapi, pasien dengan leukemiamielositik kronis juga membutuhkan transplantasi sel induk apabila keadaannya kambuh lagi.
“Untuk kasus kecil pasien yang kambuh setelah tindakan transplantasi, ada pilihan perawatan lainnya yang bisa dilakukan. Mereka dapat menggunakan terapi sel baru, yaitu melalui imun sel –terapi Sel-T, untuk melawan kanker darah.”
Dato Dr. Chang mengingatkan masyarakat untuk tidak menunda transplantasi sel induk.
“Jika dokter mengatakan bahwa penyakit Anda tidak ada tanda-tanda peningkatan untuk sembuh dan Anda harus dirawat dengan transplantasi sel induk, jangan tunda, dan jalanilah terapi transplantasi sel induk sesegera mungkin sebelum kondisi Anda semakin memburuk”.
Jenis - jenis Transplantasi Sel Induk (Stem Cell)
Transplantasi sel induk dibagi menjadi dua jenis yaitu transplantasi sel induk autologus (Autologous) dan transplantasi sel induk alogenik (Alogenik).
Transplantasi Autologus melibatkan penggunaan sel induk seseorang sebelum memulai terapi yang merusak sel seperti kemoterapi atau radiasi.
Setelah perawatan selesai, sel Anda akan kembali ke tubuh Anda lagi.
Anda dapat memilih metode perawatan ini jika Anda memiliki tulang sumsum yang sehat dan hal itu dapat
mengurangi resiko komplikasi seperti GVHD.
Sementara itu untuk transplantasi Allogenik, metode ini melibatkan penggunaan sel-sel dari pendonor dan mereka memiliki resiko lebih tinggi untuk komplikasi tertentu, seperti GVHD.
Anda juga mungkin butuh untuk mejalani pengobatan untuk menekan system imun agar tubuh Anda tidak menyerang sel baru.
Kesuksesan transplantasi allogeneic tergantung pada seberapa sel-sel donor cocok dengan Anda sendiri.