Timor Leste
Kesaksian eks Pejuang Timor Leste: Tentara Indonesia Menyerang, Menembaki Kami Seperti Binatang
Seperti kisah Osvaldo Coelho, yang mengaku menjadi salah satu korban serangan tentara Indonesia.
"Hanya penerbangan satu jam," kata Coelho.
Walau sudah tinggal di Darwin, Coelho mengatakan dia khawatir banyak warga Timor Leste, terutama kaum muda yang masih menderita.
"Saya ingin kehidupan yang lebih baik untuk negara saya dan rakyat saya," katanya.
“Kalau setelah kemerdekaan rakyat masih menderita, saya kira tidak masuk akal."
"Kami tidak melupakan masa lalu dan bisa berbuat lebih baik untuk masa kini dan masa depan."
Sayangnya mimpi Coelho hanya tinggal harapan.
Sebab Timor Leste masih berkecimpung sebagai salah satu negara termiskin di dunia.
Sejak berpisah dengan Indonesia, pemerintah Timor Leste memang melakukan beberapa proyek infrastruktur Timor Leste dengan skala yang menakjubkan.
Sayang itu semua tidak berjalan baik.
Lihat saja foto-foto yang tersebar di media sosial terkait buruknya kondisi di Timor Leste.
Misalnya di provinsi Oecusse Timor Leste, sekelompok anak-anak mencuci di sungai di bawah jembatan jutaan dolar, belum dibuka.
Ada juga momen ketika seorang gadis muda mengangkut seember air dari sumur.
Dia berjalan di atas aspal menuju proyek irigasi senilai 9 juta Dollar AS lebih.
Di seberang jalan dari lokasi pembangunan hotel bintang tiga, sebuah keluarga muda tinggal di sebuah gubuk kecil tempat mereka mengoperasikan toko.(*)