Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Jeneponto

306 KPM di Rumbia Jeneponto Terima Telur Busuk Program BPNT, Kadis Sosial: Kami Tegur Pendamping

Warga Desa Ujung Bulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto geram. Mereka menerima telur busuk dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Penulis: Muh Rakib | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/RAKIB
Telur busuk BPNT di Desa Ujung Bulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Minggu (21/11/2021) 

TRIBUN JENEPONTO.COM - Warga Desa Ujung Bulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto geram.

Mereka menerima telur busuk dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Kepala Desa Ujung Bulu, Mansyur mengatakan, pendamping telah mengganti telur yang dianggapnya lebih bagus.

Namun setelah dimasak, juga masih ditemukan telur dalam keadaan sudah tidak layak konsumsi.

Bahkan sejumlah warga kesal karena merasa dipermainkan saat penyaluran BPNT.

"Yang jadi masalah telur busuk diganti dengan telur busuk pula," ujarnya via whatsapp, Sabtu (20/11/2021) kemarin.

Banyak warga merasa kecewa akibat penyaluran telur busuk di Kecamatan Rumbia.

Diketahui sebanyak 306 KPM di Ujung Bulu menerima BPNT telur busuk.

"KPM di Ujung Bulu sebanyak 306," tuturnya.

Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jeneponto, Nirmala Suaib mengaku merasa bersalah.

Ia mengetahui telur busuk yang disalurkan setelah adanya laporan dari masyarakat.

"Saya terima laporan setelah magrib. Saya langsung hubungi pendamping program BSP di Rumbia untuk ke warung dan mengganti semua telur yang telah dibelanjakan KPM di ewarung," jelasnya via whatsapp, Minggu (21/11/2021) pagi.

Nirmala juga mengaku langsung mendatangi ewarung serta pendamping untuk memberikan teguran.

"Kami berada di lokasi waktu telur pengganti tiba di ewarung dan memastikan kalau telur tersebut telur yang berkualitas baik," katanya.

Ia juga menindak tegas mitra yang menyediakan barang untuk BPNT di Rumbia.

"Kami meminta kepada ewarung untuk tidak bermitra lagi dengan mitranya mengambil telur," tegasnya.

Dinas Sosial mengaku lalai dalam mengontrol semua penyaluran BPNT di Jeneponto.

"Semuanya salah karena lalai. kami pun di dinas sosial merasa bersalah karena pendamping bansos kami di lapangan kurang kontrol atau pengawasan," tutupnya.

Laporan Kontributor Tribun Jeneponto. Rakib

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved