PSM Makassar
PSM Protes ke PSSI Usai Ditahan Imbang PSS, Ini Isi Suratnya!
PSM Makassar mengajukan surat protes atas kepemimpinan wasit saat laga menghadapi PSS Sleman di pekan ke-12 Liga 1 Indonesia 2021
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Manajemen PSM Makassar mengajukan protes ke PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Surat resmi dilayangkan, terkait dengan kepemimpinan wasit di Liga 1 Indonesia 2021/2022, terkhusus saat laga melawan PSS Sleman, Kamis (18/11/2021) kemarin.
Melalui Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim, menerangkan jika surat tersebut sudah diberikan, Jumat (19/11/2021).
Ia menyebut pada laga tersebut sejumlah keputusan wasit dinilai mencederai nilai-nilai sportifitas.
Salah satu yang paling disorot yakni saat PSM memiliki peluang mendapat hadiah penalti.
Hanya saja wasit yang memimpin, Darma Santoso Gulo, tak menggubris insiden handball pemain PSS.
Lebih lanjut, Sule sapaan Media Officer PSM mengatakan protes ini demi membangun kualitas kompetisi yang lebih baik ke depan.
Sebab bukan kali pertama kejadian semacam ini terjadi.
Sebelumnya di laga kontra Bhayangkara FC pada pekan ke-11 saat PSM kalah 2-0, beberapa keputusan wasit juga dianggap merugikan.
Bahkan sampai dua kali pemain Bhayangkara handball di kotak terlarang namun tak berbuah penalti.
“Intinya kami ingin agar kualitas liga ini tetap bagus. Salah satunya adalah dengan kepemimpinan wasit yang bagus,” ucap Sule.
Ancaman Ketua PSSI
Wasit yang bertugas di Liga 1 Indonesia 2021/2022 mendapat ancaman serius dari Ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menegaskan bakal menyelesaikan karier wasit yang terlibat pengaturan skor.
Hal ini disampaikan Iwan Bule sapaannya saat memberikan pengarahan sekaligus bersilaturahmi dengan seluruh wasit dan asisten wasit Liga 1 2021/2022 di Hotel Swissbell, Solo, Rabu (17/11/2021), malam.
Sebanyak 84 wasit dan asisten wasit menghadiri kegiatan ini.
Ketum PSSI hadir didampingi oleh Wakil Ketua Umum Iwan Budianto, anggota Komite Eksekutif Ahmad Riyadh, Yoyok Sukawi serta Juni Rahman, Sekjen Yunus Nusi.
Termasuk Dirut PT LIB Akhmad Hadia Lukita, Dirops PT LIB Sudjarno, dan Dirkeu Anthony Chandra Kartawiria.
"Alhamdulillah hari ini saya dapat bertemu langsung seluruh wasit dan asisten wasit BRI Liga 1 2021/2022 untuk bersilaturahmi, memberikan semangat serta pengarahan terhadap mereka," ucapnya dilansir dari laman resmi PSSI.
Iriawan menambahkan bahwa saat ini kesejahteraan wasit sangat diperhatikan oleh PSSI.
Apalagi gaji wasit di Liga 1 2021/2022 sudah paling tinggi sepanjang sejarah kompetisi di Indonesia.
Untuk diketahui, gaji wasit tengah Rp10 juta/pertandingan, asisten wasit Rp7,5 juta/pertandingan.
Kemudian wasit cadangan Rp5 juta/pertandingan, dan pengawas pertandingan Rp5 juta/pertandingan.
"Saya juga minta wasit, asisten wasit untuk menjaga integritas, kejujuran, ketegasan di dalam lapangan. Sebab baik buruknya pertandingan sangat tergantung pada wasit," sambungnya.
Iriawan juga menegaskan bahwa wasit dan asisten wasit jangan pernah berbuat macam-macam dan berani menerima suap atau hadiah.
"Kami pastikan bila ada wasit atau asisten wasit yang bermain seperti itu akan tamat kariernya di perwasitan Indonesia. Saya ingin sepak bola Indonesia yang bersih. Ini komitmen saya sejak mau mencalonkan menjadi Ketum PSSI. Makanya sekarang kami sudah melakukan MoU dengan Polri," jelasnya.
Sebelumnya beberapa keputusan kontroversi wasit di Liga 1 membuat sejumlah pihak menaruh curiga.
Diantaranya saat laga PSM Makassar vs Bhayangkara FC pada pekan ke-11.
Kala itu PSM yang harus kalah 0-2 sebenarnya memiliki peluang menyamakan kedudukan.
Namun dua pelanggaran yang terjadi di kotak penalti Bhayangkara FC tak digubris wasit.
Pelatih PSM, Milomir Seslija, mengatakan harusnya timnya mengumpulkan poin lebih dari yang dikumpulkan sekarang.
“Saya kira seharusnya mengumpulkan poin lebih dari pada yang kita punya sekarang, tapi tidak melakukannya,” katanya dalam konferensi pers usai pertandingan, Sabtu (6/11/2021) malam.
Pelatih berpaspor Bosnia Herzegovina ini mengaku kecewa dengan orang-orang yang harusnya punya integritas dan kejujuran (red, wasit).
“Saya lebih kecewa, terhadap satu hal, kepada orang orang yang harusnya punya integritas, jujur (red, wasit). Kalau ini misalnya tidak dilakukan ini sangat berbahaya. Contohnya, pertandingan lawan Arema, wasit memutuskan penalti, padahal harusnya tidak penalti,” keluhnya.
Sudah Mengkhawatiran
Panglima Laskar Ayam Jantan (LAJ), Uki Nugraha, menyebut pengelolaan sepakbola Indonesia jalan di tempat.
Utamanya soal perangkat pertandingan yang kerap merugikan klub tertentu dengan keputusannya.
Menurutnya, kepengurusan PSSI yang silih berganti tak memberikan dampak signifikan.
Di Liga 1 2021/2022 beberapa keputusan sudah merugikan, bahkan beberapa pihak sudah mengaku memainkan match fixing.
“Intinya jika ingin ada perubahan harus dilakukan secara terstruktur. Bukan sekadar ada kasus baru Federasi kebakaran jenggot, ini susah,” ucapnya, Kamis (18/11/2021).
Gaji Wasit Liga 1 2021/2022:
- Wasit tengah: Rp10 juta/laga
- Asisten wasit: Rp7,5 juta/laga
- Wasit cadangan: Rp5 juta/laga
- Pengawas pertandingan: Rp5 juta/laga