Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

IJTI, Indonesia Damai Mengaji dan Polres Pelabuhan Berbagi 200 Mushaf Quran dan Beras di Malino

Kelompok mustahiq antara lain takmir masjid, santri taman pendidikan quran, kaum dhuafa', dan anak yatim piatu.

tribun-timur.com/sayyid_zulfandi_saleh
IJTI PEDULI - Perwakilam Yayasan Indonesia Mengaji Rudi Djalling menterahkan secara simbolis mushaf Quran At Thawaf ke imam masjid Desa Lembanna, Kecamatan Tinggi Moncong, Gowa, Jumat (19/11/2021) siang. Mushaf Quran ini adalah waqaf dari Yayasan Indonesia Damai Mengaji yang didistribusikan jurnalis peduli akhirat IJTI Sulsel. 

MALINO, TRIBUN-TIMUR.COM - Jumat berkah masih jadi momen tradisi berbagi kebaikan.

Sedikitnya 200 mushaf AlQuran, 100 eksamplar buku Iqro' dan 20 karung beras dibagikan kelompok profesi dan komunitas kepada mustahiq (kaum berhak dan penerima manfaat) di tiga masjid kampung Kecamatan Tinggi Moncong, dataran tinggi, kawasan Malino, Gowa, Jumat (19/11/2021).

Tiga komunitas itu adalah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah Sulawesi Selatan (Pengda Sulsel), Yayasan Indonesia Damai Mengaji dan personel Kepolisian Resort (Polres) Pelabuhan Makassar.

Sedangkan tiga desa di dataran tinggi Sulsel itu adalah Desa Lembang Panai, Desan Gantarrang, dan Desa Lembanna.

Ketiga desa berada di ketinggian diatas 1.500 mdpl dan berjarak sekitar 31 km sebelah timur Makassar, ibu kota provinsi Sulsel.

"Mushaf Qurannya dari Yayasan Indonesia Mengaji, berasnya sodaqah dari personel Polresta Pelabuhan, buku Iqranya sumbangan dari jurnalis TV," kata Rudi Jalling (48), perwakilan Indonesia Mengaji sekaligus fungsionaris Pengda IJTI Sulsel kepada Tribun.

Kelompok mustahiq antara lain takmir masjid, santri taman pendidikan quran, kaum dhuafa', dan anak yatim piatu.

IJTI adalah organisasi profesi jurnalis TV yang diratifikasi Dewan Pers Indonesia sejak 1998, sekitar 23 tahun lalu.

Organisasi ini menghimpun setidaknya 1500 jurnalis dan kameramen TV analog - digital dan jurnalis online di sekitar 63 kota di Indonesia.

Sedangkan Indonesia Mengaji adalah lembaga nirlaba yang didirikan Komjen Pol Purn Syafruddin Kambo, mantan Wakapolri dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Sejak 2012 lalu, Syafruddin diamanahkan sebagai Ketua Harian PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan ex officio ketua dewan pembina Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI).

Momen Jumat berbagi ini, adalah kali ketiga dalam tiga pekan terakhir.

RUMAH MENGAJI - Pendiri Yayasan Indonesia Damai Mengaji Haji Syafruddin Kambo (tengah) berfose bersama pengurus dan santri Rumah Ngaji Rappokalling, Kecamatan Tallo, Makassar, 28 Oktober 2021. Santri Rumah ngaji ini adalah mantan preman di kota Makassar dan sekitarnya.
RUMAH MENGAJI - Pendiri Yayasan Indonesia Damai Mengaji Haji Syafruddin Kambo (tengah) berfose bersama pengurus dan santri Rumah Ngaji Rappokalling, Kecamatan Tallo, Makassar, 28 Oktober 2021. Santri Rumah ngaji ini adalah mantan preman di kota Makassar dan sekitarnya. (dok_ijti_sulsel)

Akhir Oktober 2021 lalu, IJTI, Yayasan Indonesia Damai Mengaji  juga memanfaatkan momen Jumat Berkah dan Sumpah Pemuda 2021 lalu.

Mereka menyalurkan puluhan mushaf Alquran ke Komunitas Rumah Pengajian di Rappokalling.

Baca juga: Jurnalis Peduli Akhirat Terima Waqaf 100 Al Quran dari Yayasan Indonesia Damai Mengaji

Santri Rumah Mengaji ini  adalah mantan preman dan pencandu narkotika di Makassar, Sulawesi Selatan

Rumah Ngaji Rappokalling ini mengajarkan orang dewasa belajar mengaji.

Usia santrinya antara 20 sampai 40 tahun.

Mereka menyebut dirinya preman hijrah..

Merujuk survei, Syafruddin menyebutkan, presentase jumlah populasi penduduk muslim di Indonesia, 270 jutaaan, hanya 35 persen atau 80 jutaan orang yang bisa membaca Alquran, selebihnya belum melek huruf hijaiyyah. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved