PSM Makassar
Diganjar Kartu Kuning karena Protes Wasit, Appi Tak Senang PSM Ditahan Imbang PSS 2-2
Munafri Arifuddin tak puas PSM Makassar bermain imbang 2-2 lawan PSS di Stadion Manahan Solo pada pekan ke-12 Liga 1 2021
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktur Utama PSM Makassar, Munafri Arifuddin, kecewa atas hasil imbang yang diraih anak asuh Milomir Seslija saat menjamu PSS Sleman, Kamis (18/11/2021) malam.
Laga PSM vs PSS yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, ini berakhir dengan skor 2-2.
Appi sapaan Munafri Arifuddin tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya.
Bahkan pada pertengahan babak kedua, ia harus diganjar kartu kuning usai memprotes wasit.
Kehadiran Appi di bench pemain tentu bukan hal yang baru.
Ia kerpa hadir memberikan motivasi kepada Wiljan Pluim cs, termasuk pada laga yang berakhir imbang ini.
Usai laga berakhir seperti kebiasannya, Appi pun mengunggah hasil pertandingan di akun instagram miliknya.
“Stu poin dari Stadion Manahan malam ini bukanlah hal yang menggembirakan,” tulis Appi.
Perasaan Appi tentu mewakili perasaan suporter PSM.
Sebab pada laga tersebut, Skuat Laskar Pinisi memiliki peluang untuk meraih poin penuh.
Sebab, sejak menit awal PSM menguasai jalannya pertandingan.
Terbukti dari statistik, PSM menguasai bola 62% sedangkan PSS hanya 38%.
Selain itu, PSM juga mencetak gol terlebih dahulu.
Sebelum akhirnya, PSS mampu menyamakan kedudukan setiap tertinggal gol hingga laga berakhir imbang 2-2.
Terpisah, Milomir Seslija, mengakui jika sebenarnya timnya mampu mengawali pertandingan dengan baik.
Hanya saja setelah mencetak gol, ia menyebut terjadi kesalahan yang dilakukan oleh pemainnya.
“Pertandingan ini cukup keras. Kita tahu kondisi cuaca, lapangan dan lain lain. Setelah kita membuat gol, kita melakukan kesalahan, ada 5 sampai 6 orang membuat kesalahan,” ucapnya usai laga.
Milomir pun enggan berlarut atas kegagalannya meraih tiga poin. Ia pun ingin kembali fokus untuk laga selanjutnya.
“Untuk pertandingan selanjutnya kita harus mempersiapkan tim dengan baik. Jadi bisa saya katakan kita kehilangan dua poin dalam pertandingan malam ini. Terlepas dari itu, anak asuhnya memberikan segalanya. Usaha terbaik mereka,” tutup Milomir.
Gelandang PSM, M Arfan, pun mengakui jika mereka bermain baik.
Hanya saja beberapa kesalahan yang dilakukan akhirnya berbuah gol untuk PSS.
“Kami telah berusaha semaksimal mungkin, kami mendominasi pertandingan. Tapi gol mereka dibikin karena kesalahan kami. Ini membuat kami harus instropeksi diri untuk pertandingan selanjutnya,” ujarnya.
Jalannya Laga
Pertandingan PSM vs PSS berlangsung dengan kondisi hujan deras.
Sejak menit awal PSS maupun PSM saling berbalas serangan dengan menciptakan sejumlah peluang.
Menit 15', Abdul Rachman yang kembali dimainkan setelah pulih dari cederanya memecah kebuntuan.
Dia melakukan penetrasi dan melepaskan tendangan keras yang bersarang di gawang Miswar.
Unggul satu gol tak membuat PSM mengendurkan serangan.
Menit 17 kerja sama dua Pluim dan Anco masih belum membuahkan gol.
Umpan tarik Anco berhasil diblok lini pertahanan Super Elang Jawa.
PSS Sleman tak tinggal diam, mereka mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit 31.
Striker PSS Sleman, Nemanja Kojic dengan mudah mencetak gol usai memanfaatkan kesalahan lini pertahanan PSM.
Skor yang kembali imbang membuat tempo pertandingan berlangsung cepat. Jual beli serangan dilakukan oleh PSM dan PSS Sleman.
Namun, memasuki menit 40, PSS Sleman menguasai jalannya pertandingan. Justru pemain PSM kerap membuat kesalahan di daerah pertahanan.
Kedudukan 1-1 menutup laga PSM vs PSS Sleman di babak pertama.
Usai turun minum, PSM akhirnya kembali unggul lewat pemain bertahannya Serif Hasic menit 50'.
Tak terkawal, pemain asal Bosnia Herzegovina ini menyarangkan bola ke gawang PSS kedua kalinya.
Kedudukan berubah menjadi 2-1. PSS Sleman langsung merespon gol tersebut.
Bek PSM, Erwin Gutawa menjatuhkan pemain PSS Sleman di depan kotak penalti.
Hadiah tendangan bebas yang didapat Super Elang Jawa, berhasil dieksekusi dengan baik oleh Juninho di menit 54.
Kedudukan kembali berubah menjadi 2-2. Tempo pertandingan berlangsung cepat.
Jelang laga berakhir, Wiljan Pluim nyaris membobol gawang PSS Sleman.
Pemain 32 tahun menyundul bola, tapi sayang bola mengenai tubuh kiper Miswar.
Kedudukan imbang 2-2 menutup laga PSM melawan PSS Sleman.
“Pertandingan yang bagus sekali, dua tim bermain cepat, empat gol tercipta. Yang nonton pertandingan ini pasti senang, hasil 2-2 saya rasa fair,” kata Pelatih PSS, Dejan Antonic.(cr1)
Anco Jansen Gagal
Striker PSM, Anco Jansen, kembali gagal mencatatkan namanya di papan skor.
Pemain asal Belanda ini bahkan harus ditarik pada menit 60' dan digantikan oleh Azka Fauzi.
Bermain selama 60 menit sejak awal pertandingan, Anco terbilang memiliki sejumlah peluang emas.
Namun kembali gagal dikonversi menjadi gol.
Kesalahan demi kesalahan yang dilakukan pada babak pertama pun bisa ditoleril.
Di babak kedua, permainnya di bawah guyuran hujan pun tak berkembang hingga akhirnya ia harus keluar tanpa mampu mencetak sebiji gol.
Menanggapi penampilan Anco ini, Milomir Seslija mengakui bahwa tentu suporter PSM tak senang.
“Apa yang bisa kita bilang, orangnya ini bermain dan bermain sangat dingin, setiap orang pasti melihat figur seseorang. Setiap orang tahu dia belum cetak gol,” ucap Milo.
Hanya saja ia menyebut Anco sudah menunjukan permain terbaiknya.
Kerja keras ia lakukan dengan terus berusaha bergerak meminta bola dan memberikan umpan-umpan hingga tembakan mengarah ke gawang.
“Tapi apa yang dia bisa dia lakukan harus lebih baik lagi. Mudah mudahan kerja keras terbayar,”tutupnya.(*)