Tribun Kampus
Setelah Pengabdi Setan, Himpra Unhas Bakal Kaji Persepolis
Kajian film atau critique de film merupakan diskusi rutin yang dilaksanakan oleh Himpra untuk mengulas makna
Laporan Wartawan Magang Tribun Timur, Faqih Imtiyaaz
TRIBUN-TIMUR,MAKASSAR - Himpunan Mahasiswa Sastra Prancis (Himpra) Unhas akan melaksanakan kajian film di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, Jl Perintis Kemerdekaan Km 10, Makassar, Jumat (12/11/21) pukul 14.00 Wita.
Kajian film atau critique de film merupakan diskusi rutin yang dilaksanakan oleh Himpra untuk mengulas makna dalam sebuah film.
Selama ini, Himpra pernah melaksanakan kajian pada beberapa film Prancis maupun non Prancis. Seperti film berjudul Les Choristes, Les Intouchables, Captain Fantastic hingga film Indonesia Pengabdi Setan.
Di kajian pekan ini, film Prancis yang akan dikaji berjudul Persepolis (2007) karya Marjane Satrapi dan Vincent Paronnaud.
Persepolis merupakan film animasi Prancis yang bercerita tentang seorang gadis muda bernama Marjene yang hidup ditengah revolusi Iran. Ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang berhaluan nasionalis dan sekuler.
Konflik hadir ketika kaum fundamentalis mengambil alih kekuasaan, memaksa wanita memakai kerudung, dan memenjarakan ribuan orang.
Film ini mengambil perspektif kaum proletar di Iran yang diwakilkan oleh mereka yang kebanyakan adalah orang-orang berhaluan kiri dalam memperjuangkan revolusi Iran.
Film ini akan dikaji dari dua unsur pembentuknya yaitu intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsiknya berupa latar, alur, waktu dan tokoh yang dikaitkan dengan unsur ekstrinsik seperti latar sejarah, sosial, politik dan agama yang tersirat dari adegan, dialog dan sinematografinya.
"Persepolis kita angkat karena keunikannya sebagai film Prancis yang berlatar konflik di Iran. Sehingga selain belajar bahasa Prancis, kita juga dapat melihat sisi sejarah dan kehidupan masyarakat di tengah revolusi," ujar Koordinator Bidang Keilmuan Himpra Unhas, Dian Fajarini, Rabu (10/11/21) siang.
Critique de film ini akan dipandu oleh Aisyah Naurah, anggota Divisi Keilmuan Himpra Unhas dengan pemantik diskusi Apriadi Bumbungan, seorang pengamat sastra.
Kajian film ini terbuka untuk umum. Namun mengingat pandemi corona, maka kuota peserta masih dibatasi. Untuk info lebih lanjut, silakan mengirim Direct Message di Instagram @himprakmfibuh.