Kecelakaan Maut
Dulu Dia Dikenal sebagai Pangeran Dangdut, Karirnya Berakhir karena Kecelakaan Maut di Tol Cikampek
Abiem Ngesti mengawali karier musiknya sejak kecil. Suara merdu penyanyi cilik menyedot perhatian.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebagian masyarakat Indonesia mungkin tidak mengenali seorang artis dangdut era tahun 80 atau 90-an. Dia adalah Abiem Ngesti. Penyanyi dangdut muda yang mendapat julukan Pangeran Dangdut.
Abiem Ngesti mengawali karier musiknya sejak kecil. Suara merdu penyanyi cilik menyedot perhatian.
Apalagi aksi-aksi di panggungnya begitu menarik dan energik.
Album-albumnya selalu meledak di pasaran, lagu-lagunya pun sering berada di tangga urutan paling atas di radio-radio lokal maupun nasional.
Penyanyi yang kerap tampil eksentrik ini adalah seorang penyanyi dangdut remaja yang lahir di Kudus, 30 Oktober 1978.
Sayangnya, saat berada di puncak karier, ia mengalami kecelakaan tragis, mobilnya hancur karena mengalami tabrakan.
Peristiwa tragis itu terjadi di Jalan Tol Jakarta- Cikampek, Jawa Barat, pada 28 Agustus 1995 silam.
Umurnya masih 16 tahun saat kecelakaan nahas itu terjadi.
Ia terkenal lewat lagu ‘Pangeran Dangdut’ (dirilis 1992) dan merupakan satu-satunya penyanyi anak-anak yang ‘terus terang’ meniti kariernya lewat jalur dangdut.
Ia sempat ngetop sebagai penyanyi dangdut remaja dengan album album selanjutnya, antara lain ‘Kugenggam dunia’ dan ‘Dahsyat’ (1995).
Abiem adalah jebolan SMP Negeri 2 Jepara.
Album kesebelas “Dahsyat” rupanya sebagai album terakhir Abiem Ngesti.
Abiem Ngesti meninggal karena sebuah kecelakaan parah yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Waktu itu tanggal 19 Agustus 1995, mobil yang mengangkut dirinya beserta keluarga besarnya berangkat dari Kudus, kampung halamannya, menabrak truk gandeng yang sedang berhenti di bahu jalan.
Peristiwa itu terjadi pada dini hari, pukul 03.30 WIB.