Tulehu Negeri Sepak Bola
Di Tulehu Negeri Sepak Bola, Bayi 7 Hari Diakikah dengan Rumput Lapangan Bola
Namun di gugus pulau Maluku, Indonesia, ada kampung pesisir kecil dan terpencil bernama Tulehu. Secara konsisten dalam 50 tahun terakhir, negeri
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Edi Sumardi
Di sekitar Tulehu ada tujuh negeri lain adat lain, Liang, Waai, Tial, Suli, Mamala, Morella dan Passo.
Dengan penduduk 22 ribu per 2019 lalu, Tulehu tercatat sebagai Negeri penduduk terbanyak dan terpadat di Kecamatan Salahutu.
Jumlah total penduduknya setara gabungan tiga negeri tetangganya; Suli (11.682 jiwa) dan Tial (2.901 jiwa); dan Tengah-Tengah (2.531 jiwa). Dua kampung tetangganya Liang (8.319 jiwa) dan Waai (7.407 jiwa).
Di desa pesisir antara Selat Haruku, Pulau Saparua dan Pulau Seram di Maluku Tengah ini, kaki dan bola adalah hidup hingga mati.
Soal mata pencaharian masyarakat, hampir 40 persen sebagai petani.
Sisanya 21 pedagang, 7 persen nelayan, 15 persen sebagai buruh, 10 persen pegawai, dan 8 persen lain-lain.
Dekat tempat pelatihan tentara
Tulehu relatif aman sebab hanya berjarak kurang 1 Km dari pusat resimen pendidikan TNI yang dikelola Kodam XVI/Pattimura.
“Perantau sukses Tulehu itu menyebar sejak sebelum kemerdekaan di Surabaya, Makassar, dan Jakarta.”
Keanekaragaman dan semangat budaya terbuka inilah, yang juga membuat Tulehu jadi inspirasi novel dan film ternama dari Maluku, setelah kota Ambon dan Buru.
Tahun 2014 lalu, wartawan Zen Rahmat Sugito menulis novel 300 halaman, Jalan Lain ke Tulehu. Ini berkisah sisi lain konflik berdarah berbau SARA di Maluku dan Ambon akhir dekade 1990 dan awal 2000-an lalu.
Tulehu juga jadi inspirasi film adaptasi Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014) karya Angga Sasongko.
Film ini secara spesifik bercerita kisah sukses pemain sepak bola asal Tulehu.
Warga Tulehu seperti kampung hantu tak berpenghuni jika ada laga bola level nasional dan internasional.
Semuanya asik di dalam rumah atau kedai kopi.
“Baru selama pandemi ini, anak muda nonton live streaming lewat HP,” kata Amin (47), warga Dusun Pahlawan, Desa Tulehu, Jumat (5/11/2021) lalu.