Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

IKA Unhas

IKA Unhas, Kelompok Arisan atau Kapital Simbolik yang Dimonopoli

IKA Unhas yang selama ini yang dianggap mati suri dan sebagian besar alumninya bersikap masa bodoh tetiba bangkit, gaduh, dan berisik menjelang mubes.

Editor: AS Kambie
dok.tribun
Muhammad Rusdy, Alumnus FH Unhas 

Oleh Muhammad Rusdy
Alumni FH Unhas

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menjelang Mubes IKA Unhas yang akan digelar beberapa bulan ke depan, perbincangan mengenai eksistensi IKA Unhas jadi ramai terutama di group-group whatsApp alumni.

IKA Unhas yang selama ini yang dianggap mati suri dan sebagian besar alumninya bersikap masa bodoh tetiba bangkit, gaduh, dan berisik menjelang mubes.

Apakah semua itu karena JK tak lagi berminat menahkodai IKA Unhas?

Mulawarman salah seorang alumnus Universitas Hasanuddin yang puluhan tahun intens mengikuti dinamika IKA Unhas menulis di Tribuntimur.com mengenai kiprah IKA Unhas serta kontribusinya terhadap alumni.

Judul tulisan Mulawarman sangat provokatif, "Catatan Menjelang Mubes: Karena IKA Unhas Bukan Kelompok Arisan".

Mul, panggilan akrab Mulawarman, membandingkan IKA Unhas dengan ikatan alumni universitas lain seperti Kagama milik UGM atau Iluni punya UI.

Demikian pula ikatan alumni universitas lain yang menurutnya telah berbuat banyak terhadap alumninya.

Dibanding Kagama atau Iluni, keberadaan IKA Unhas yang diharapkan berperan aktif menjembatani alumni dengan pasar kerja rupanya tak mampu memenuhi ekspektasi para alumni.

Bahkan untuk sekedar menyiapkan sekretariat permanen untuk alumni pun pengurus terasa tak bisa  berbuat banyak.

Soal ketidakseriusan menghadirkan sekretariat permanen ini menjadi lelucon di group-group alumni.

Di beberapa kesempatan JK malah menganggap IKA Unhas hanya setingkat di atas kelompok arisan.

Pasca pernyataan terbuka JK yang tidak lagi berminat memimpin IKA Unhas ke depan, puluhan nama dijagokan sebagai kandidat ketua dengan cepat dijajakan di medsos.

Diantaranya ada nama Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL), Andi Amran Sulaiman (owner Tiran Group), Idris Manggabarani (Pengusaha dan owner IMB Group), Idrus Paturusi (Mantan Rektor Unhas), dan Mohammad Ramdhan Pomanto (Wali Kota Makassar).

Disebut-sebut juga Andi Sapri Pamulu (Direktur Utama PT Indah Karya Persero), Sawedi Muhammad (Sosiolog), Andi Iwan Darmawan Aras (anggota DPR RI) hingga Eka Sastra, mantan anggota DPR RI yang sekarang menjabat Staf Khusus Menteri Investasi sebagai representasi milenial.

Meskipun masih sebatas rumor sampai saat ini belum ada diantara mereka yang disebut namanya menolak dicalonkan.

Debat panas diantara alumni terkait mekanisme pemilihan ketua umum hingga tempat pelaksanaan Mubes di medsos menjadi bukti strategisnya jabatan Ketua IKA Unhas.

Antusiasme alumni merespon Mubes menunjukkan anggapan JK soal IKA Unhas yang statusnya satu tingkat di atas kelompok arisan keliru. Unhas merupakan universitas terbesar di Kawasan Timur Indonesia dengan puluhan ribu alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan manca negara.

Dari segi jumlah alumni memang tidak cukup signifikan sebagai dukungan politik untuk kontestasi Cawapres misalnya.

Namun sebagai institusi pendidikan terbesar di Kawasan Timur Indonesia Unhas secara politik merupakan kapital simbolik yang sangat penting dalam arena politik praktis.

Disadari atau tidak selama JK menjabat Ketua IKA Unhas, benefit terbesar diperolehnya dalam wujud kapital simbolik ini.

Jenis kapital ini yang melekat dan berperan strategis tiap kali JK terlibat dalam kontestasi politik.

Pierre Bourdeau, filsuf, sosiolog, dan antropolog Prancis yang menganalisa hubungan antar habitus dengan kapital dalam suatu arena menjelaskan bahwa kemenangan yang dirai sangat ditentukan oleh jenis kapital apa yang dimiliki serta ketepatan menempatkan kapital serta habitus dalam suatu arena.

Bourdieu sendiri membedakan 4 jenis kapital yakni, ekonomi, budaya, sosial serta kapital simbolik.

Sebelum menjabat Ketua IKA Unhas puluhan tahun silam JK dikenal publik sebagai pengusaha dengan kemampuan manajerial yang mumpuni sekaligus organisatoris handal.

Pasca terpilih secara aklamasi sebagai Ketua IKA 39 tahun silam JK otomatis mengantongi tiket sebagai representasi alumni dengan beragam jabatan dan profesi penting.

Jabatannya sebagai Ketua IKA Unhas membuat JK memanen kapital simbolik sebagai representasi alumni Unhas yang terdidik.

Bagi Mulawarman posisi strategis JK di pusat kekuasaan seharusnya berimplikasi positif terhadap peningkatan kualitas serta kesejahtraan alumni.

Mulawarman mencontohkan Kementerian Dalam Negeri dan Kemendiknas yang sangat lekat dan merupakan rumah kedua bagi alumni UGM berkat kerja keras Kagama

Sementara Alumni Universitas Indonesia lewat jaringan Iluni, Kemenkeu dan Kemenkes jadi kampus kedua mereka.

Begitu pula dengan IPB Bogor alumninya sangat akrab dengan Kementerian Pertanian dan Kehutanan, halnya dengan alumni ITB, ITS dan seterusnya.

Memanfaatkan kekuasaan yang dimiliki untuk menarik gerbong atau komunitasnya lewat sentimen primordial secara politik dianggap jamak, apa lagi kalau komunitas tersebut berkontribusi signifikan terhadap kesuksesan sang tokoh.

Kritik serta kekecewaan mendalam Mulawarman bersumber pada penilaiannya terhadap JK yang menurutnya tidak memperioritaskan kepentingan alumni selama berada di posisi kekuasaan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Angngapami?

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved