PSM Makassar
Curhat Anco Jansen Selama Membela PSM Makassar, Gaya Sepakbola Indonesia Beda dengan Belanda
Pemain PSM Makassar, Anco Jansen menceritakan pengalamannya bermain di sepak bola Indonesia.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pemain PSM Makassar, Anco Jansen menceritakan pengalamannya bermain di sepak bola Indonesia.
Pemain asal Belanda ini baru merasakan atmosfer Liga Indonesia.
PSM mendatangkan Anco Jansen sebagai striker.
Dia diplot menggantikan posisi Patrick Wanggai yang memilih hengkang usai Piala Menpora 2021.
Anco bergabung dengan PSM pada Kamis 17 Juni 2021 usai menjalani masa karantina di Jakarta.
Berseragam lambang Pinisi di dada, pemain 32 tahun itu memilih nomor punggung 10.
Anco mengaku gaya sepak bola di Indonesia sangat berbeda gaya sepak bola di negara asalnya, Belanda.
Makanya, ia berusaha beradaptasi secepatnya dengan gaya sepak bola Indonesia.
“Sepak bola di Belanda berbeda dengan gaya sepak bola di Indonesia. Saya harus cepat beradaptasi di kompetesi ini ,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (5/11/2021).
Ia mengaku bahagia bisa berada di Indonesia.
Masyarakat Indonesia, menurutnya sangat ramah dan baik.
“Saya bahagia berada di negara ini dan saya menyukainya. Banyak orang yang baik dan ramah, negara ini juga indah dan cantik,” ungkapnya.
Dari sembilan pertandingan dijalani pemain 32 tahun ini, ia telah mencetak tiga gol.
Dua gol disarangkan ketika melawan Persebaya dan satu gol lagi ketika melawan Persik Kediri.
Namun, kini ia menjadi sorotan lantaran golnya ke gawang Persik menjadi yang terakhir kali dicetak.
Lima pertandingan dijalani, Anco Jansen puasa gol.
Lawan Bhayangkara FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (6/11/2021) pukul 19.15 Wita menjadi ajang pembuktian bagi Anco.
Bahwa dia layak menjadi andala di ujung tombak penyerangan.
Jika tidak, posisi bisa digeserkan oleh pemain lokal seperti Saldi Amiruddin dan Azka Fauzi.