Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pesona Desa Maros

Tak Hanya Jadi Tempat Baca, Perpustakaan Desa Moncongloe Lappara Juga Berbasis Teknologi Informasi

Perpustakaan desa tidak hanya menyediakan koleksi buku untuk dibaca. Lebih dari itu, perpustakaan juga berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat

Penulis: Hutami Nur Saputri | Editor: Sudirman
Erwin
Perpustakaan Desa Moncongloe Lappara yang berbasis teknologi ini sudah beroperasi selama kurang lebih 2 bulan. 

Laporan Erwin Ariansa

Staf Desa Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe, Maros.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, perpustakaan juga dituntut untuk terus berkembang dalam meningkatkan kualitasnya.

Sesuai dengan salah satu Hukum Dasar Perpustakaan yang dipopulerkan oleh S. R. Ranganathan, “library is growing organisme”.

Ungkapan ini berarti perpustakan adalah organisasi yang terus menerus berkembang, terus melakukan transformasi dan inovasi baru dari waktu ke waktu yang tidak hanya “berdiam diri” saja.

Seiring perkembangan perpustakaan, perpustakaan di zaman sekarang tentu berbeda dengan zaman dahulu.

Kini, perpustakaan melakukan pengembangan modal sosial kepada para pemustaka dari segi problem solving dan peningkatan soft skill.

Selain itu, perpustakaan juga berfungsi untuk menciptakan karya kreatif serta inovatif yang dapat berguna dalam lingkungan masyarakat sehari-hari, sehingga masyarakat pun menjadi berdaya.

Seperti halnya perpustakaan yang berada di Kantor Desa Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

“Perpustakaan desa berbasis teknologi ini sudah beroperasi selama kurang lebih 2 bulan” ucap Rahmat selaku ketua pengelola perpustakaan desa dan Sri Wahyuni selaku anggota.

Baca juga: Kreasi Unik Kelompok Ibu-ibu Desa Pattiro Deceng Maros Bikin Abon Berbahan Dasar Pepaya

Sebelum berbasis teknologi, pihak Desa Moncongloe Lappara mengusulkan ke perpustakaan daerah agar perpustakaan desa ini masuk dalam daftar dan juga mengikuti pelatihan.

Pelatihan bertajuk "Strategi Pengembangan Perpustakaan - Teknologi Informasi dan Komunikasi, Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Tahun 2021" itu digelar di Swiss-Belhotel Makassar.

Setelah itu, Perpustakaan Desa Moncongloe Lappara mendapat bantuan dari perpustakan nasional.

Hanya ada 2 desa di Kabupaten Maros yang mendapatkan bantuan ini, yakni Desa Salenrang dan Desa Moncongloe Lappara.

Perpustakaan desa tidak hanya berfungsi sebagai lembaga informasi yang menyediakan koleksi buku untuk dibaca oleh masyarakat demi meningkatkan minat baca.

Lebih dari itu, hadirnya perpustakaan desa juga berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat.

Perpustakaan Desa Moncongloe Lappara sendiri melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui 3 aspek yaitu aspek bina manusia, aspek bina lingkungan, dan aspek bina kelembagaan.

Hal ini tercermin dari program-program peningkatan kesejahteraan melalui ketiga aspek tersebut.

Perpustakaan desa dalam melakukan pemberdayaan masyarakat juga dapat dilakukan dengan program pelibatan masyarakat untuk belajar dan mengenal dunia teknologi informasi.

Harapannya masyarakat tidak ‘kudet’ dalam hal perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

"Dulu itu kan masyarakat mengenal perpustakaan hanya sebatas buku bacaan saja, nah sekarang melalui perpustakaan desa ini yang sudah bertransformasi menjadi perpustakaan berbasis inklusi sosial, masyarakat desa datang bukan hanya melihat rak dan tumpukan buku, tapi bisa langsung melihat dan belajar teknologi informasi berbasis komputer," tambah Rahmat.

Baca juga: Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19, Desa Timpuseng Maros Gelar Vaksinasi Massal

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved