PSM Makassar
Bentrok Malam Ini, Berikut Duel Antar Lini PSM Makassar vs Persita
PSM Makassar dan Persita Tangerang mengincar kemenangan demi naik ke papan atas klasemen Liga 1 2021-2022.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – PSM Makassar dan Persita Tangerang mengincar kemenangan demi naik ke papan atas klasemen Liga 1 2021-2022.
Kedua tim sama-sama mengumpulkan poin 13. Persita berada di posisi delapan, PSM di posisi sembilan.
PSM dan Persita terpaut tiga poin dengan Persebaya Surabaya dan Bali United di peringkat lima dan enam.
Terpaut satu poin dengan Persija di peringkat tujuh.
Makanya pertandingan yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (1/11/2021) pukul 19.15 Wita diprediksi seru dan sengit.
Apa lagi sebelumnya, kedua kesebelasan hanya meraih hasil imbang di pekan kesembilan.
PSM bermain imbang 0-0 melawan Persikabo 1973. Persita imbang 2-2 dengan Arema FC.
Lawan Persita menjadi momen PSM untuk bangkit. Sebab lima pertandingan terakhir, Laskar Pinisi mendapat hasil kurang baik.
Hanya raih satu kemenangan, dua kali imbang dan dua kali kalah.
Sedangkan Pendekar Cisadane ingin berambisi merebut kemenangan.
Lima pertandingan terakhir mereka tak terkalahkan.
Namun, hanya satu kemenangan, empat laga lain berakhir imbang.
Duet antar lini PSM dan Persita cukup menarik. Tribun-timur.com, coba analisis duel antar lini kedua tim
Kiper
Hilman Syah sukses mencatatkan clean sheet bagi PSM untuk pertama kalinya di musim ini ketika melawan Persikabo 1973.
Pemain asal Jeneponto ini jatuh bangun dalam menghalau serangan Persikabo 1973 yang dipimpin oleh Ciro Alves.
Hilman Syah tampil baik setelah sembuh dari cedera. Pemain 24 tahun ini harus melewatkan lima pertandingan.
Tak kalah dari Hilman Syah, kiper Persita, Dhika Bhayangkara juga tampil apik di bawah mistar gawang.
Lima pertandingan dijalani, sukses membuat Persita tak terkalahkan. Satu kemenangan dan empat hasil imbang.
Bek
Serif Hasic dan Erwin Gutawa diprediksi diduetkan di palang pintu pertahanan PSM.
Hasim Kipuw bakal digeser menjadi bek sayap kanan.
Pemain 33 tahun menempati posisi ditinggalkan Zulkifli Syukur yang absen karena akumulasi kartu kuning.
Di sisi kiri pertahanan, Abdul Rachman menjadi pilihan.
Pemain nomor punggung 7 ini menjadi pilihan utama setelah absen lawan Persikabo 1973 akibat cedera pinggang.
Sementara, Persita memasang duet Agung Prasetyo dan Syaeful Anwar sebagai stopper. Agung mengagntikan posisi Adam Mitter yang alami cedera.
Melengkapi tembok pertahanan ada Edo Febriansyah di sisi kiri dan Muhammad Toha di sisi kanan.
Lini Tengah
PSM akan mengandalkan Sutanto Tan, M Arfan dan Willem Jan Pluim.
Sutanto dan Arfan akan bertugas untuk menyeimbangkan pertahanan dan penyerangan.
Keduanya berani berduel dalam perebutan bola di lapangan tengah.
Kreator serangan akan dipercayakan dengan Pluim. Pemain asal Belanda ini menjadi sosok sentral bagi PSM.
Umpannya sangat membahayakan bagi lini pertahanan lawan. Jika salah antisipasi gawang Persita bisa saja kebobolan.
Sementara di kubu Persita, ada Taufik Febriyanto bertugas sebagai gelandang jangkar. Dia bakal bertugas memutus aliran bola anak-anak PSM.
Sin-Young Bae dan Cardoso melengkapi lini tengah Persita. Nama terkahir Cardoso masih ditunggu perkembangannya. Jika tak bisa tampil, Widodo Cahyono Putra akan mengandalkan Ade Jantra.
Lini Depan
PSM menempatkan Yakob Sayuri dan Ilham Udin Armaiyn dalam mendobrak pertahanan Persita. Keduanya memiliki kecepatan dan penyelesaian akhir yang bagus.
Sementara Anco Jansen menjadi ujung tombak serangan. Menanti bola di dalam kotak penalti.
Jika tak berhasil, Anco bakal bergerak ke luar untuk memancing pemain Persita. Di lain sisi rekannya yang lain bisa masuk menggantikan posisinya.
Selain itu, PSM punya pemain super sub yang bagus. Seperti Rizky Eka, Azka Fauzi dan Saldi Amiruddin. Ketiganya bisa jadi opsi jika lini depan alami kebuntuan.
Kubu Persita ada dua pemain sayap cepat yakni Irsyad Maulana dan Andre Gustiar. Pemain ini bisa merepotkan sisi pertahanan PSM.
Apa lagi dengan kembalinya Alex Goncalves sebagai ujung tombak serangan. Pemain asal Brazil telah mencatatkan satu gol dari pertandingan.
Namun, bisa pula Ahmad Hardianto dipercaya sebagai ujung tombak serangan. Dia telah membuktikan diri dengan mencetak satu gol ketika imbang 2-2 melawan Arema.(*)