Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Besok, Siswa SMP yang Ikut PTM Tahap 1 Jalani Pemeriksaan GeNose, Sasar 28 Sekolah SMP

Sebanyak 28 sekolah yang ditunjuk melaksanakan PTM terbatas pada 4 Oktober 2021 lalu.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
Ist
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat berkunjung ke SMPN 6 Makassar. (Humas Pemkot Makassar). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar mengagendakan pemeriksaan GeNose bagi siswa SMP.

Pemeriksaan GeNose dimulai besok, Senin (1/11/2021).

Sasarannya adalah siswa SMP yang telah mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada tahap 1.

Sebanyak 28 sekolah yang ditunjuk melaksanakan PTM terbatas pada 4 Oktober 2021 lalu.

Masing-masing terdiri dari satu sekolah negeri dan satu sekolah swasta di 14 kecamatan di Makassar, di luar Kecamatan  Sangkarrang.

Beberapa sekolah akan ditinjau pelaksanannya oleh Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi dan Plt Kepala Dinas Pendidikan.

Sekolah yang ditinjau antara lain SMPN 3 Makassar, SMPN 1 Makassar, SMPN 29 Makassar, SMPN 2 Makassar, dan SMPN 6 Makassar.

Sebelumnya, penggunaan GeNose mendapat penolakan dari berbagai pihak.

Mulai dari Ikatan Dokter Indonesia, pakar kesehatan, hingga DPRD.

Hanya saja, Pemkot tetap ngotot menggunakan GeNose sebagai alat skrining.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Nursaidah Sirajuddin mengungkap, alasan dipakainya GeNose karena pada awal pandemi masyarakat masih enggan di swab atau rapid tes karena takut.

Atas alasan tersebut Pemkot Makassar membeli alat tes covid-19 GeNose buatan Univeristas Gajah Mada.

Penggunaannya sangat simpel, hanya meniup berupa kantong plastik yang berbentuk tabung.

Hanya butuh waktu 2-3 menit untuk mengetahui hasilnya.

"Di awal pemerintah kota membeli genose itu dengan anggapan harapan bahwa banyak masyarakat, yang enggan periksa dengan rapid antigen atau pcr karena ditusuk," ucap Nursaidah Sirajuddin.

Alat tes GeNose tersebut kata dia dibeli sejak keluarnya surat izin edar dan penggunaan GeNose sebagai salah satu alat skrining covid.

"Jadi kami dinas kesehatan ada patokan, ada pedoman bahwa alat ini memang benar. Karena ada ijin edarnya," ujarnya.

Karena terlanjur membeli alat tersebut, otomatis pihaknya harus memanfaatkan.

Apalagi anggaran yang digunakan adalah hasil refocusing untuk penanganan pandemi.

Sisa stok yang mengendap di gudang masih ada 400 ribu pcs.

"Kami membelinya disaat rekomendasi dari kemenkes, ada ijin edar dan semua provinsi sudah menggunakannya, otomatis kami harus manfaatkan," tegasnya.

Untuk menghabiskan stok tersebut, pihaknya akan menarget siswa yang ikut pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Ida mengakui, GeNose tidak memberikan hasil maksimal.

Karena itu, akan ditindak lanjuti dengan tes PCR. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved