Ganjar Pranowo
Capres Terkuat Ganjar Pranowo Bongkar Jati Diri Nama Bugis-Makassar ke Perantau Sulawesi Selatan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menerima hadiah dari lelaki Bugis berupa songkok recca dan lipa sa'be.
TRIBUN-TIMUR.COM- Warga keturunan Bugis mendatangi kediaman Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat ulang tahunnya ke-53.
Hari ulang tahun politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini bersamaan dengan peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober.
Orang keturunan bugis bernama Estugraha pun memberikan Ganjar Songkok Recca di rumah jabatan Puri Gede.
Tak hanya orang Sulsel, Ganjar juga menerima berbagai tamu perwakilan pemuda dari berbagai daerah se Nusantara seperti dari Sulawesi Selatan Lampung, Banteng, Jawa Barat, Manggarai NTT serta mamak-mamak dari Papua dan lain lain.
Estugraha, menyampaikan selamat ulang tahun serta mengungkapkan apresiasi masyarakat Sulsel terhadap kinerja Ganjar Pranowo selama memimpin Jateng.
Baca juga: Pakai Songkok Bone dan Lipa Sabbe, Ganjar Pranowo: Saya dengan Pak Amran Sudah Berteman Sejak Lama
“Karya nyata Pak Ganjar selama ini kami sangat mengapresi, terutama dalam memperjuangkan dan menjaga keragaman dan kebhineka-ikaan Indonesia.
Demikian pula kerja nyata Pak Ganjar melakukan terobosan-terobosan kebijakan yang berdampak langsung bagi kesejahteraan warga Jateng”, kata Estugraha yang akran disapa Egha dalam pertemuan tersebut.
Baca juga: Basmi Pungli, Wajah Ganjar Pranowo Dilukis Sopir Truk
Sebagai tanda apresiasi masyarakat Sulsel, Egha menyerahkan seperangkat pakaian adat Bugis Makassar.
Uniknya saat itu, Gubernur Ganjar langsung mencaba mengenakan songkok Bone dan sarung khas Bugis Makassar Lipa Sabbe tersebut.
Gubernur Ganjar mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam atas apresiasi masyarakat Sulsel terhadap dirinya.
“Saya dengan masyarakat Sulsel, khususnya di Jateng sudah lama berhubungan akrab. Di bawah organisasi KKSS (Kerukunan Keluarga Sulsel -red), kami telah senapas dalam melihat visi keindonesiaan ke depan”, katanya.
Bahkan, lanjut Ganjar, karena kedekatan inilah dia telah diberi gelar adat oleh masyarakat Sulsel dengan nama ‘Daeng Manaba’.
Di kesempatan itu pula, Egha menyampaikan salam dari tokoh Sulsel Andi Amran Sulaiman (mantan Menteri Pertanian) yang langsung direspon dengan antusias.
“Salam balik pada beliau, saya dengan Pak Amran itu sudah berteman sejak lama. Kami memang sudah dekat sejak dulu. Sekali lagi salam buat beliau”, katanya.
Baca juga: SYL-Ganjar Pranowo Saling Puji Soal Kepemimpinan, Pertanda Apa?
Baca juga: Ganjar Pranowo Terharu Disambut Meriah di Ternate
Capres Terkuat
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi kandidat calon presiden atau Capres 2024 terkuat versi survei Poltracking Indonesia yang diumumkan pada Senin (25/10/2021).
Dalam survei yang dilakukan pada periode 3-10 Oktober 2021 dengan menggunakan metode multistage random sampling itu, Ganjar berada di urutan teratas dari 15 nama yang ditanyakan.
Elektabilitas Ganjar dalam survei itu sebesar 22,9 %. Posisi elektabilitas Ganjar jauh di atas rekan separtainya yang kini menjabat Ketua DPR Puan Maharani . Puan Maharani berada di urutan kedelapan dengan elektabilitas 1,9 %.
Dari sisi popularitas dan tingkat kesukaan, Ganjar Pranowo juga berada jauh di atas Puan Maharani. Tingkat popularitas Ganjar 60,4 %, sedangkan tingkat kesukaan 49,1 %.
Sedangkan tingkat popularitas Puan Maharani 53,6 %, sementara tingkat kesukaan 29,1 %. "Dalam pertanyaan terbuka (top of mind) Capres 2024, nama-nama yang terekam antara lain, Ganjar Pranowo (18,2%), Prabowo Subianto (17,1%), Anies Baswedan (10,2%)," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha AR dalam rilis survei bertajuk Evaluasi 2 Tahun Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Peta Politik Elektoral Pilpres 2024 yang digelar secara daring, Senin (25/10/2021).
Adapun jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error (MoE) +/- 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. Data setiap responden diverifikasi dengan ketat melalui perangkat teknologi komunikasi terbaru untuk menjamin kualitas dan kredibilitas hasil survei.(*)
Baca juga: Prabowo ke Toraja, Litbang Kompas Rilis Survei Sama Kuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo