Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Ada Hubungannya dengan Arema, Ini Sejarah Lahirnya Suporter PSM Makassar The Macz Man

Ewako Show telah tayang perdana di kanal You Tube PSM Makassar membahas seputar sepakbola, otomotif, edukasi dan komedi.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
Tangkapan layar youtube Ewako Show
Program Ewako Show yang menghadirkan Presiden The Macz Man Ocha Alim, Suporter PSM Gadis Ivena dan pemain PSM Hilman Syah, Kamis (28/10/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Ewako Show telah tayang perdana di kanal You Tube PSM Makassar, Kamis (28/10/2021).

Ewako Show menghadirkan sejumlah pembicara, yakni pemain PSM Hilman Syah, Presiden The Macz Man Ocha Alim, dan Suporter PSM Gadis Ivena.

Program ini dipandu oleh Fitrah dan Alam serta dimeriahkan oleh Natinson dan komika, Alba.

Ewako Show membahas seputar sepakbola, otomotif, edukasi dan komedi.

Pemain PSM, Hilman Syah menceritakan awal mulanya menggeluti sepakbola.

Pemuda kelahiran Jeneponto 25 Mei 1997 ini terinspirasi dari keluarganya yang bermain sepak bola.

“Tiga saudara Ibu pemain sepakbola. Dua di antaranya berposisi sebagai penjaga gawang. Alhamdulillah saya bisa bermain di liga profesional,” katanya dikutip dari kanal YouTube PSM  Makassar, Kamis (28/10/2021).

Dalam mengembangkan kariernya, Hilman Syah mengenyam pendidikan sepakbola di SSB Hasanuddin.

Di SSB Hasanuddin, ia bertemu dengan Asnawi Mangkualam, M Arfan, Saldi Amiruddin dan Nurhidayat.

Tahun 2018, pemain nomor punggung 97 ini bergabung dengan skuad senior PSM.

Pertadingan di Liga 1 2018 melawan Perseru Serui menjadi laga debutnya.

Setelah itu ia menjadi pilihan ketika melawan Bali United.

Kariernya pun kini semakin naik dan menjadi pilihan utama dalam menjaga gawang PSM.

Di luar bermain sepak bola, Hilman Syah memilik hobi play station.

Sementara Presiden The Macz Man, Ocha Alim menjelaskan awal berdirinya The Macz Man pada tahun 2001.

Kala itu ia masih menjadi humas di PSM

Redaktur foto Harian Tribun Timur ini diminta oleh Kurniawan mengajak seluruh suporter PSM di Makassar untuk mendukung Laskar Pinisi dengan cara bernyanyi seperti suporter Arema.

Ocha Alim mengaku kala PSM bertemu Arema, dirinya dibuat merinding dengan aksi menyanyi yang kompak dilakukan oleh Aremania.

“Kurniawan bilang saat lawan Arema ajak suporter buat kayak Aremania dengan cara bernyanyi. Menyanyi itu membuat merinding, sampai tidak bisa konsentrasi karena teriakan yang kompak,” akunya.

Setelah itu, Ocha Alim pulang ke Makassar menemui sejumlah pentolan supporter.

Namun, mereka menolak tawaran darinya.

Lantaran menyanyi untuk mendukung PSM dinilai tidak cocok. Karakter yang ditunjukkan harus keras.

Sampai akhirnya ketika PSM bermain melawan Persis Solo yang beraikhir imbang 1-1 waktu itu, Bima Sakti meminta dirinya membuat suporter bisa mendukung PSM dengan cara bernyanyi.

“Jadi saya berjanji, kalau mereka tidak mau, saya akan buat sendiri. Saya buatlah The Macz Man,” jelasnya.

Dulu, ungkap Ocha Alim, Stadion Mattoanging tidak ada penonton perempuan.

Stadion berdiri 1957 itu dianggap sebagai neraka, bukan tempat untuk perempuan.

Untungnya, ia tak pantang arah dan berhasil mengubah hal tersebut menjadi lebih humanis sehingga penonton perempuan bisa hadir pula di stadion.

“Istri dan anak saya kelak ingin nonton di Stadion Mattoanging, kita bikin lebih humanis sehingga perempuan bisa bergembira semua,” ungkapnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved