Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Toraja

Cegah Mobil Tangki 'Siluman', Satpol PP Jaga Seluruh SPBU di Toraja Utara

Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) masih terjadi di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. 

Penulis: Tommy Paseru | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/TOMMY
Petugas Satpol PP melakukan penjagaan di SPBU Alang-Alang, Toraja Utara, Selasa (26/10/2021) 

TRIBUNTORAJA.COM,RANTEPAO--Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) masih terjadi di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. 

Bahkan petugas Satpol PP turun melakukan pengawasan.

Pengawasan dilakukan disemua SPBU yang ada di Toraja Utara

Salah satunya di SPBU Alang-Alang. 

Pengawasan di SPBU tersebut untuk mengantisipasi kecurangan pengendara dalam mengisi BBM. 

Seperti pengendara mobil yang menggunakan tangki siluman atau rakitan. 

Pengendara baik motor dan mobil yang melakukan pengisian secara berulang-ulang.

Kemudian pengisian jerigen namun tidak memiliki ijin.

"Banyak laporan adanya pengendara yang curang dalam mengisi BBM, jadi kita turun melakukan pengawasan," papar Kabid Trantib Satpol PP Toraja Utara, Rudi di SPBU Alang-alang Selasa (26/10/2021) malam. 

Rudi mengatakan, pengawasan disemua SPBU di Toraja Utara sudah berlangsung selama tiga hari.

Menurutnya, pelanggaran yang paling banyak didapatkan petugas adalah pengendara yang mengisi BBM secara berulang-ulang.

"Dominan yang isi BBM secara berulang-ulang, untuk saat ini kita hanya beri teguran," ucapnya.

Sebagai informasi, kelangkaan BBM juga mengundang reaksi dari sejumlah masyarakat.

Seperti dari Aliansi Masyarakat Tana Toraja.

Senin (25/10/2021), mereka menggelar aksi unjuk rasa di kantor DPRD Tana Toraja. 

Aksi tersebut menuntut Pemkab Tana Toraja mengambil langkah cepat untuk menstabilkan ketersediaan BBM.

Koordinator Lapangan, Resky Ponglangi mengatakan, Pemda harus bertanggung jawab atas kelangkaan BBM di Tana Toraja. 

Menurutnya, Pemda harusnya merespon ketika isu kelangkaan BBM sudah terjadi di beberapa daerah.

"Ini merugikan masyarakat. Seharusnya Pemda harus respon ini ketika sudah terjadi di daerah lain," katanya.

"Jangan baru mau bergerak ketika sudah terjadi," ujarnya.

Resky juga meminta DPRD Tana Toraja untuk mengundang pihak terkait dan membahas soal kelangkaan BBM ini. 

"Kasian ini sopir angkot dan masyarakat ekonomi menengah. Ini kebutuhan, harus cepat ada solusinya," ungkapnya.

Sementara aksi demo tersebut diterima oleh anggota DPRD Tana Toraja, Kendek Rante

Kendek mengatakan akan segera menggelar rapat dengan pendapat (RDP) bersama pihak Pertamina. 

Juga SPBU, dan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja.

Kendek sendiri menduga, salah satu faktor yang menyebabkan kelangkaan BBM di Tana Toraja disebabkan banyaknya pembelian ditingkat pengecer.

"Pembelian jerigen itu kan dilarang. SPBU seharusnya tidak membiarkan ini. Makanya kita akan segera gelar RDP," bebernya.(*) 

Laporan Kontributor : TribunToraja.Com,@b_u_u_r_y 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved