Tribun Kampus
UMI Cetak 3.543 Alumni Baru, Prof Basri Modding Tekankan Daya Saing
Di hari pertama, terdapat 1.036 orang yang diwisuda, hari kedua 1.206 orang dan hari ketiga 1.301 orang.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar wisuda periode II tahun 2021 selama tiga hari.
Yakni Sabtu (23/10/2021), Senin (25/10/2021) dan Selasa (26/10/2021) secara offline.
Acara tersebut berlangsung di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Kota Makassar dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Dimana, sebelum mengikuti memasuki ruangan, para wisudawan harus menjalani swab antigen.
Wisudawan yang hadir secara offline juga adalah mereka yang telah mengikuti vaksinasi minimal dosis pertama.
Kemudian jarak diatur sedemikian rupa dan diwajibkan menggunakan masker selama acar wisuda.
Adapun jumlah yang diwisuda yakni 3.543 orang yang berasal dari program S1, diploma, profesi, magister dan doktor.
Di hari pertama, terdapat 1.036 orang yang diwisuda, hari kedua 1.206 orang dan hari ketiga 1.301 orang.
Rektor UMI Prof Basri Modding dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini dibutuhkan SDM yang tidak hanya memiliki keandalan intelejensi.
Tetapi juga tuntutan untuk menjadi manusia yang berkarakter yang relijius, menjunjung tinggi kebenaran dan memikul tanggung jawab social dan cerdas.
Untuk mengeksplorasi peluang-peluang besar di era kompetitif saat ini, kata dia, alumni dituntut untuk tidak hanya memiliki Indeks Prestasi Kumulatif yang tinggi.
Namun juga dituntut untuk mampu memiliki kompetensi social skill, kemampuan berkomunikasi dengan baik, mampu mengelola emosinya dengan baik, integritas, kemampuan kerjasama.
“Serta kemampuan memecahkan masalah (problem soulving) serta mampu berkreasi dan berinovasi dengan bekal keilmuan yang telah mereka miliki,” kata Prof Basri.
Alumni UMI juga harus memiliki keunggulan sebagai sumber daya manusia yang bermartartabat.
Memiliki karakter moral dan juga karakter kinerja, dengan empat kompetensi yaitu berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kerjasama.
Dirinya juga mengharapkan alumni harus inovatif, mampu berdaya saing dan berkarya dengan karakter Islam, memiliki pengetahuan dan skill yang relevan.
“Termasuk technical and vocational skills, terampil memasuki dunia kerja dan memiliki jiwa enterpreuner,” tuturnya.
Lebih lanjut, Prof Basri mengatakan bahwa wisuda bukan akhir perjuangan dan akhir dari kewajiban belajar.
Tetapi wisuda memiliki makna berada pada titik the point of departure, gerbang keberangkatan, menuju kiprah nyata yang lebih bermanfaat.
“Serta mampu menghadapi berbagai tantangan yang semakin komplek di masa-masa yang akan datang,” katanya.(*)