Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Alasan PSM Bisa Raih 3 Poin saat Lawan Persikabo 1973

PSM Makassar akan menghadapi Persikabo 1973 di pekan kesembilan Liga 1 2021-2022.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
Instagram @psm_makassar
Skuad PSM Makassar di Liga 1 2021 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar akan menghadapi Persikabo 1973 di pekan kesembilan Liga 1 2021-2022.

Pertandingan kedua kesebelasan berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (26/10/2021) pukul 16.15 Wita.

PSM pastinya mengincar kemenangan ketika bertemu Persikabo 1973

Apalagi Laskar Pinisi barus saja menelan kekalahan dari Borneo 1-2 di Stadion Manahan, Solo pada Jumat (22/10/2021) malam.

Klub kebanggaan masyarakat Sulsel ini harus turun ke peringkat 6 dengan poin 12.

Sang calon lawan, Persikabo 1973 ini juga menuai hasil buruk di pertandingan terakhirnya.

Laskar Padjajaran takluk dari Persita Tangerang dengan skor 1-2.

Pengamat sepakbola, Muhammad Hanafing Ibrahim memprediksi PSM mampu merebut tiga poin dari Persikabo 1973.

Alasannya, klub yang bermarkas di Stadion Pakansari Bogor ini selalu menampilkan permainan terbuka.

"Saya yakin lawan Persikabo, PSM bisa raih tiga poin. Mereka selalu bermain terbuka, ini bagus bagi PSM," katanya melalui sambungan telepon, Minggu (24/10/2021).

Sebab, jika lawannya bermain bertahan, PSM masih kesulitan untuk membongkar.

Terbukti ketika melawan Borneo. Pesut Etam bermain bertahan di tengah dan mengandalkan serangan balik. 

Strategi itu sukses diterapkan Borneo untuk menyudahi perlawanan PSM.

Lawan Persikabo, PSM hanya punya waktu empat hari menyiapkan tim. Waktu pemulihan fisik pemain sangat singkat.

Tentu perlu ada rotasi agar pemain bisa tampil maksimal selama 90 menit pertandingan.

Menurut Hanafing, untuk merotasi pemain harus dilihat kondisi fisiknya. Utamanya hasil VO2 max.

Jika hasil VO2 max pemain mencapai 60, maka waktu dua sampai tiga hari recovery sudah cukup. 

Dikhawatirkan adalah pemain VO2 maxnya di bawah 60. Pasti pemain tersebut tidak bisa bermain maksimal selama 2x45 menit dengan tempo permainan cepat.

"Kalau VO2 max di bawah 60 jadi masalah. Pasti tidak kuat bermain 2x45 menit dalam tempo yang cepat," ujar mantan pelatih PSM ini.

Apalagi Persikabo 1973 selalu bermain cepat. Tidak pernah bermain lambat.

Sementara, pemain di lini pertahanan PSM rata-rata berusia 30 tahun ke atas.

Pemain pelapisnya masuh muda dan belum punya pengalaman.

"Persikabo mau menang atau kalah gaya bermainnya menyerang cepat. Di sisi lain pemain bertahan PSM sudah berumur. Sementara pelapisnya masih pemain muda, belum ada pengalaman," tuturnya.

Ditekuk Borneo FC

Pengamat sepakbola, Muhammad Hanafing Ibrahim punya catatan atas kekalahan PSM 1-2 dari Borneo FC.

Pertandingan Laskar Pinisi vs Pesut Etam berlangsung di Stadion Manahan, Solo pada Jumat (22/10/2021) malam.

Menurut Hanafing, meski kalah, PSM telah mengalami peningkatan pemainan.

Lini tengah PSM semakin solid. Aliran bolanya pun bervariasi.

Sisa dalam mengarungi kompetisi yang panjang, perbaikan tetap terus dilakukan.

"Secara tim banyak sekali kemajuan PSM. Lini tengah semakin solid dan aliran bola bervariasi. Apa yang dicapai sudah bagus. Tinggal dalam perjalanan perbaikan tetap dilakukan pelatih," tuturnya melalui telepon, Sabtu (23/10/2021).

Namun dalam laga melawan Borneo, PSM lemah di posisi dua full back atau bek sayap kanan dan kiri.

Dua gol Borneo melalui sisi kiri pertahanan PSM

Gol pertama lewat aksi solo run Terens Puhiri  ke dalam kotak penalti dan melepaskan umpan tarik ke Jonathan Bustos.

Kemudian gol kedua, dicetak lewat umpan lambung Marko Sandi ke Fransisco Torres yang salah diantisipasi pemain PSK.

Pemain nomor 9 ini menyundul bola ke sisi kanan gawang PSM.

Masalah lain dari PSM, lanjut dia, jika mendapat lawan bermain bertahan, mereka kesulitan membongkar. 

Terbukti, Willem Jan Pluim cs belum pernah menang besar atas lawannya.

Hanya menang tipis dengan selisih satu gol.

"Masalah PSM jika mendapat lawan bertahan yang bagus, mereka tidak gampang membongkarnya. PSM tak pernah menang besar. Harus cari striker," sebut mantan pelatih PSM ini.

Hanafing berpandangan, belum ada penyerang sayap yang bisa membongkar pertahanan lawan. Sejauh ini hanya andalkan Ilham Udin Armaiyn.

Padahal PSM dikenal dan selalu melahirkan penyerang sayap yang kuat. Diantaranya, Dollar Rahim, Karman Kamaluddin, Rohandi Yusuf, Abdi Tunggal dan dirinya sendiri.

"Di musim ini saya belum lihat penyerang sayap yang kuat di PSM," ujarnya.

Namun, tim pelatih harus diberi waktu untuk terus memperbaiki tim ini. Sebab tidak muda membentuk tim dengan persiapan yang kurang.

"Ini pekerjaan pelatih. Tidak gampang membentuk tim dengan persiapan yang kurang," ucapnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved