Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Kalah dari Borneo FC, Sekjen Red Gank: Ada Kelemahan di Bek Sayap

PSM Makassar kalah tipis 1-2 dari Borneo FC di Stadion Manahan, Solo, Jumat (22/10/2021) malam.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
Dok Pribadi
Sekjen Red Gank, Sadakati Sukma 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – PSM Makassar kalah tipis 1-2 dari Borneo FC di Stadion Manahan, Solo, Jumat (22/10/2021) malam.

Sempat unggul di babak pertama lewat gol Yakob Sayuri, tetapi Borneo berhasil bangkit di babak kedua dan membalikkan keadaan.

Pesut Etam cetak gol lewat kaki Jonathan Bustos di menit 54 dan sundulan Fransisco Torres di menit 66.

Hasil ini membuat PSM turun dua peringkat  peringkat 7 dengan poin berjumlah 12.

Sementara Borneo menjauh dari zona degradasi.

Klub asal Samarinda, Kalimantan Timur naik ke peringkat 11 dengan poin 10.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Red Gank, Sadakati Sukma menyebut di babak pertama PSM bermain lebih baik dan efektif dari pada Borneo.

Namun di babak kedua, pemain PSM lengah dengan keunggulan. Mereka kehilangan konsentrasi sehingga Borneo mampu mengejar ketertinggalan.

Pria akrab disapa Sadat ini melihat  PSM lemah di lini bek sayap kanan dan kiri. Utamanya setelah bek sayap kiri, Abdulrachman ditarik keluar karena cedera.

Sebab, pemain nomor punggung 7 itu mampu bertahan dan menyerang dengan baik. Terbukti berapa kali pergerakan dia merepotkan pemain dari Borneo.

Dua gol yang dicetak Borneo berawal dari sisi kiri pertahanan Laskar Pinisi.

“Kelemahan di bek sayap kiri dan kanan. Banyak serangan Borneo dari sayap” katanya melalui sambungan telepon, Sabtu (23/10/2021).

Sadat menambahkan, PSM seharusnya bermain konsisten di setiap pertandingan. Kebiasaan PSM selama ini selalu takluk dari tim yang berada di bawahnya.

“Saya sudah sampaikan bahwa PSM harus keluar dari kebiasaannya. Ketika lawan klub  di bawahnya harus tetap konsisten dan konsentrasi. Sama ketika lawan  klub papan atas seperti Bali United,” ujarnya.

“Saat lawan Borneo kita menganggap kita sudah unggul, sehingga kehilangan konsentrasi. Borneo pun berbalik unggul,” sambungnya,

Tak hanya itu, ia menyoroti kepemimpinan wasit di laga PSM vs Borneo.

Menurutnya, keputusan wasit banyak kontroversi, walau keputusan tak berbuah gol. Namun itu memengaruhi psikologi pemain.

Salah satunya, ketika Hasim Kipuw dianggap melanggar Jonathan Bustos  dekat kotak penalti. 

Padahal pemain gelandang Borneo itu melakukan diving. Al hasil, Hasim Kipuw harus mendapat kartu kuning.

“Kepemimpinan wasit banyak kontroversial, kendati tak berbuah gol tapi itu memengaruhi psikologi pemain. Pemain yang telah kantongi kartu kuning terbagi konsentrasinya dan lebih berhati-hati mengawal pemain lawan, jangan sampai dapat kartu kuning kedua,” tuturnya.

PSM kini harus melupakan kekalahan dari Borneo. Persikabo 1973 telah menanti PSM untuk menjadi lawan selanjutnya pada Selasa (26/10/2021) di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Sadat menyampaikan, tim pelatih harus merotasi pemain. Banyak pemain senior PSM seperti Zulkifli Syukur tak diragukan teknik bermainnya. Namun, ketika alami kelelahan itu akan berbeda hasilnya.

“Jika kelelahan bagaimana bagusnya teknik dimiliki akan berbeda jika dalam kondisi bugar. Merotasi pemain ketika lawan Persikabo 1973 bisa jadi pilihan bagi pelatih,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved