Universitas Megarezky
Unimerz Teken MoU dengan UMMA dan STIBA Makassar Terkait MBKM
Rektor Unimerz Prof. Dr. dr. Ali Aspar Mappahya, Sp.PD., Sp.JP (K) mengatakan kerjasama ini sebagai pengejawantahan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Megarezky (Unimerz) Makassar menjalin kerjasama dengan Universitas Muslim Maros (UMMA) dan Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) Makassar yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) di Kampus Unimerz, Kamis (21/10/2021).
MoU itu ditandatangani langsung Rektor Unimerz, Prof. Dr. dr. Ali Aspar Mappahya, Sp.PD., Sp.JP (K), Rektor UMMA Prof. Nurul Ilmi Idrus MSc PhD dan ketua STIBA Makassar Ustaz Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D.
Rektor Unimerz Prof. Dr. dr. Ali Aspar Mappahya, Sp.PD., Sp.JP (K) mengatakan kerjasama ini sebagai pengejawantahan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Kerjasama di bidang pembelajaran termasuk bagaimana caranya mengenalkan antar dosen dan pengembangan kualitas SDM," kata Ali Aspar.
Selain itu, kerjasama ini juga dimaksudkan untuk memperkaya wawasan keilmuan mahasiswa diluar dari bidang keilmuannya.
"Meskipun tidak sesuai dengan prodinya, dibolehkan (pertukaran) mahasiswa," tambahnya.
Rektor UMMA, Rektor UMMA Prof. Nurul Ilmi Idrus MSc PhD menyebut, pihaknya untuk kerjasama ini, prodi yang paling relevan untuk dikerjasamakan adalah Prodi Bahasa Inggris.
"Di UMMA itu kan ada tiga fakultas dan yang paling banyak mahasiswanya itu FKIP. Dan kebetulan disini ada FKIP juga. Jadi yang paling relevan adalah Bahasa Inggris," tutur Prof. Nurul.
Meski demikian, kata Prof Nurul, tidak menutup kemungkinan, mahasiswa non kesehatan bisa belajar ilmu kesehatan sebagaimana konsep MBKM.
"Boleh-boleh saja. Dan akan kita bicarakan lebih lanjut. Karena, konsep MKBM ini memberikan fleksibility dan kreatifitas bagi kita di Perguruan Tinggi," lanjut Nurul.
Adapun STIBA Makassar siap menawarkan transfer ilmu dan SDM berkaitan dengan ilmu agama, khususnya Perbandingan Mazhab dan Hukum.
"STIBA Makassar kekhususannya adalah terkait hukum Islam khususnya pengembangan Bahasa Arab. Maka terbuka kesempatan untuk sama-sama belajar diluar dari kekhususan kampus bersangkutan," kata Ketua STIBA Makassar, Ustaz Ahmad Hanafi di sela-sela kegiatan.
Tindak lanjut dari kerjasama ini kata Hanafi, akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Tindak lanjut kerjasama itu akan dituangkan dalam Memorandum of Action (MoA). (*)