Stadion Mattoanging
Setahun Dirobohkan, Pembangunan Stadion Mattoanging Belum Ada Tanda Pengerjaan
Stadion Mattoanging, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) genap setahun dirobohkan, Kamis (21/10/2021) hari ini.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Stadion Mattoanging, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) genap setahun dirobohkan, Kamis (21/10/2021) hari ini.
Rencananya, stadion yang berdiri sejak 1957 itu dibongkar untuk dibangun lebih megah.
Memenuhi standar FIFA dan AFC dengan kapasitas 40 ribu penonton.
Anggaran yang disiapkan untuk renovasi triliunan rupiah.
Namun, dalam perjalanannya desain Stadion Mattoanging berubah. Anggarannya pun menurun drastis.
Kapasitas stadion menjadi 20 ribu penonton. Sementara anggarannya hanya Rp 381 miliar. Itu pun pembangunan dilakukan secara bertahap.
Sampai sekarang belum ada tanda-tanda pengerjaan bekas markas PSM Makassar tersebut.
Pantauan tribun-timur.com, lahan yang dulu berdiri Stadion Mattoanging kini ditumbuhi rumput yang tinggi.
Bahkan terdapat sejumlah galian lubang yang menjadi kolam.
Tempat tersebut menjadi area pemancingan ikan bagi masyarakat sekitar.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sulsel, Andi Arwin Aziz mengatakan Pemprov Sulsel telah berkomitmen untuk membangun kembali Stadion Mattoanging.
Tahun 2022 pembangunan Stadion Mattoanging dimulai dengan anggaran Rp 70 miliar.
"Ini sudah menjadi komitmen Plt Gubernur Sulsel. Tahun 2022 Stadion Mattoanging mulai dibangun dengan anggaran Rp 70 miliar. Itu sudah jelas, sudah ada KUAPPAS," katanya pada Selasa (19/10/2021)..
Ia mengklaim anggaran Rp 70 miliar itu sudah masuk pembangunan fisik dan dilakukan secara bertahap.
Pihaknya juga berupaya mencari sumber pendapatan lain untuk pembangunan Stadion Mattoanging. Bukan hanya dari APBD, tapi juga dari APBN dam sumber pendapatan lainnya.
"Sudah bergerak ke fisik, dilakukan secara bertahap. Disesuaikan dengan kemampuan daerah," pungkasnya.
Reaksi Suporter
Sebelumnya, Aliansi Pecinta Sepakbola Makassar dan Aliansi Peduli Mattoanging membawa masalah pembangunan Stadion Mattoanging dibahas di DPR RI.
Sejak dirobohkan setahun silam, stadion yang berada di Jl Cendrawasih, Kota Makassar ini tak kunjung dibangun kembali.
Ketua Suporter PSM Jabodetabek, Rio Verieza mengatakan, pembangunan Stadion Mattoanging dibawa ke pusat lantaran tak ada kejelasan pembangunan.
Kelompok suporter di Makassar yang mengatasnamakan Aliansi Mattoanging telah beberapa kali bertemu dengan Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemkot Makassar.
Namun, tak ada jawaban jelas kapan dimulainya kembali pembangunan Stadion Mattoanging.
Padahal, pembangunan sarana dan prasarana olahraga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Sejumlah alasan disampaikan oleh pemerintah daerah mulai dari tak adanya anggaran dan berbagai hal lainnya.
"Poinnya aspirasi suporter di Makassar mengambang. Sudah bertemu beberapa kali dengan pemerintah, tapi pemerintah berdalih tak ada anggaran dan sebagainya. Makanya kami bawa untuk Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) ke Komisi X," tuturnya melalui sambungan telepon, Kamis (7/10/2021).
Pihaknya pun telah membuat draf permohonan RDPU ke Komisi X DPR RI.
Sementara itu, Panglima Laskar Ayam Jantan (LAJ), Uki Nugraha meminta untuk melepas ego pribadi dan ego politik demi pembangunan kembali Stadion Mattoanging.
Bagi suporter tak ada kepentingan di Stadion Mattoanging. Mereka hanya butuh stadion.
"Kami hanya butuh Mattoanging, tak ada kepentingan di sana," tegasnya Selasa (19/10/2021).
Terlepas nantinya menjadikan sebagai media politik dan sebagainya, kelompok suporter tak akan mengurus itu. Terpenting, Stadion Mattoanging ada dulu.
"Wujudnya ada dulu. Terserah nanti sudah terbangun ada uang mengklaim, itu urusan mereka, tidak ada urusan dengan kami. Mattoanging ada dulu supaya PSM bisa main du Makassar," tuturnya.
Pria akrab disapa Daeng Uki ini menyampaikan diamnya suporter saat ini bukan berarti tak peduli dengan Stadion Mattoanging.
Melainkan berpikir jangka panjang. Jika turun ke jalan untuk menggelar aksi, hanya membuang energi.
Justru bisa saja cemoohan yang didapatkan dari masyarakat karena dianggap mengganggu.
Jadi sekarang, lebih berupaya dengan pendekatan persuasif. Membuka komunikasi kepada Pemprov Sulsel.
Memperingati setahun dirobohkannya Stadion Mattoanging, pihaknya akan menggelar doa dan zikir bersama. Tentu dengan protokol kesehatan yang ketat
Hal ini sebagai bentuk dukungan agar Stadion Mattoanging bisa dibangun kembali.
"Diharapkan teman-teman suporter datang berdoa agar pemerintah dan stakeholder terkait yang memiliki kepentingan terbuka pintu hatinya," ucapnya.