PON XX Papua
Riska Atlet Karateka Rela Tahan Sakit Demi Persembahkan Emas untuk Sulsel
Belum dinyatakan sembuh 100 persen, Riska memaksakan tetap tampil membela Sulsel.
Penulis: Alfian | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, JAYAPURA - Nur Riska Fauziah, Karateka Sulawesi Selatan ini rela menahan sakit akibar cedera demi medali emas PON XX Papua 2021.
Riska yang turun di nomor Kata Beregu Putri berasama Maghfira dan Nadya beberapa kali tertangkap memegangi bahu kirinya saat pertandingan final di GOR Politeknik Penerbangan, Jayapura, Selasa (12/10/2021).
Ini karena, sebelum tampil di PON XX Papua, mahasiswi Fakultas Ilmu Olahraga (FIK) Universitas Negeri Makassar (UNM) menderita cedera di bahu kirinya.
Belum dinyatakan sembuh 100 persen, Riska memaksakan tetap tampil membela Sulsel.
Seluruh official kontingen Sulsel, pelatih Karate dan rekan-rekannya sesama atlet sempat was-was.
Di partai penyisihan yang berlangsung di GOR Politeknik Penerbangan, Kota Jayapura, nyeri di bahunya masih terasa.
Di partai final, Riska terlihat mulai goyah saat memperagakan jurus Unsu.
Untungnya, tekad dan ssmangatnya bisa mengimbangi rasa sakitnya.
Perjuangan Riska pun tak sia-sia.
Berhadapan dengan wakil tuan rumah Papua di partai final, Riska bersama Maghfira dan Nadya berhasil meraih medali emas nomor Kata Beregu Putri.
"Alhamdulillah kak, padahal ini masih sakit (menunjuk ke bahu kirinya), cedera ligamen waktu latihan. Tapi demi Sulsel harus tahan," tuturnya.
Torehan emas Kata Beregu Putri ini juga sekaligus menyudahi puasa medali emas di nomor tersebut sejak 21 tahun lalu.
Kawinkan Emas
Kontingen Sulawesi Selatan mengukir sejarah pada gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
Lewat cabang olahraga (cabor) Karate, kontingen Sulsel mengawinkan medali emas nomor Kata Beregu Putra dan Putri.
Pertandingan berlangsung di GOR Politeknik Penerbangan, Kota Jayapura, Selasa (12/10/2021).
Torehan ini menjadi rekor tersendiri bagi Sulsel.
Lantaran sepanjang gelaran PON, untuk pertama kalinya ada kontingen yang mengawinkan medali emas di nomor Kata Beregu.
Karateka Sulsel pun makin berjaya di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
Sebelumnya Sulsel sudah torehkan tiga medali di hari pertama pertandingan, Senin (11/10/2021).
Di partai final nomor Kata Beregu Putra, tim Sulsel berhadapan dengan DKI Jakarta.
Sementara nomor Kata Beregu Putri, Sulsel menghadapi tim tuan rumah, Papua.
Nomor Kata Beregu Putri Sulsel diperkuat Riska, Magfira dan Nadya.
Sedangkan nomor Kata Beregu Putra diperkuat Andi Dasril, Tomy Aditya dan Albiadi.
Tiga Medali
Kontingen Sulawesi Selatan (Sulsel) memboyong tiga medali di hari pertama pertandingan Karate, Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, Senin (11/10/2021).
Cabang olahraga (Cabor) Karate termasuk yang paling terakhir dipertandingkan di PON XX Papua 2021.
Pelaksanaannya berlangsung di GOR Politeknik Penerbangan, Kota Jayapura, Papua.
Di hari pertama, ada tiga nomor yang dipertandingkan.
Yakni Kata perorangan Putra, Kata perorangan Putri, dan Kumite -84 kg Putra.
Kontingen Sulsel pun cukup berjaya, sebab di tiga nomor ini mampu meraih medali.
Pada nomor Kata perorangan Putri, lewat Krisda Putri Aprilia, Sulsel meraih medali emas.
Sedangkan nomor Kata perorangan Putra, giliran Andi Dasril yang mempersembahkan medali perunggu.
Kemudian di nomor Kumite -84 kg Putra, Febi Ramadhan Saputra, puas dengan raihan perak usai kalah di partai final menghadapi wakil tuan rumah.
Krisda, Andi Dasril, Febi sejak awal diprediksi mampu meraih medali. Sebab keduanya tergabung di Pelatnas persiapan SEA Games 2021.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel, Ellong Tjandra, yang turut hadir di venue pertandingan mengaku jika di cabor Karate ini masih ada peluang mendulang medali.
Menurutnya selain Kata perorangan, Sulsel juga menargetkan medali untuk Kata beregu.
"Kita akan maksimalkan di Kata Beregu Putra dan Kata Perorangan Putri," ucap Ellong Tjandra.
Sementara itu, Pelatih Karate Sulsel, Mursalim Badoo mengapresiasi perjuangan keras yang diraih anak asuhnya.
"Luar biasa. Penampilan Krisda sempurna di babak final, ketenangan, kecepatan, daya ledak, dan penghayatan menyatu," tuturrnya.(*)