Kereta Api Sulsel
Iwan Aras Soroti Lahan Kereta Api Sulsel Belum Rampung: Kayak Taman Safari
Politisi Sulawesi Selatan Andi Iwan Darmawan Aras menyoroti progres pembangunan rel kereta api Makassar - Parepare masih terkendala pembebasan lahan
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Politisi Sulawesi Selatan Andi Iwan Darmawan Aras menyoroti progres pembangunan rel kereta api Makassar - Parepare masih terkendala pembebasan lahan hingga tahun 2021 ini.
Lahan yang belum rampung seperti di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep.
Andi Iwan menyampaikan satire, proyek kereta api Sulsel bagaikan Tamai Mini Indonesia Indah.
Progresnya hanya di situ-situ saja terus berputar-putar tiap tahun.
Kendalanya lahan pembebahan lahan terhadap lahan milik warga terdampak.
"Ruas rel kereta api Makassar-Parepare ruasnya itu-itu saja setiap tahun tidak pernah bertambah, tidak berkurang," kata Andi Iwan kepada wartawan Selasa (12/10/2021).
Andi Iwan menjabat Wakil Ketua Komisi V DPR RI yang mengurusi infrastruktur dan perhubungan.
Lima tokoh politik asal Sulsel ditempatkan di Komisi V DPR RI.
Seperti Andi Iwan Darmawan Aras (Gerindra), Muh Aras (PPP), Hamka B Kady (Golkar), Muhammad Fauzi (Golkar), dan Sarce Bandaso (PDIP).
"Saya melihat kereta api ini kayak Taman Mini Indonesia Indah, kayak taman safari saja, mutar-mutar saja seolah-olah sudah ada tapi tidak ada manfaat sama sekali," sambungnya.
Andi Iwan mengatakan, megaproyek Kereta Api Sulsel digagas sejak enam tahun lalu, pada tahun 2015 lalu.
Pembebasan lahan awalnya direncanakan selesai tahun 2018.
Namun hingga 2021 ini, pembebasan lahan tak kunjung selesai.
"Direncanakan selesai 2018. Sekarang sudah 2021, saya yakin 2024 tidak selsai ini, dua periode kami menjabat, ini tidak selesai-selesai ini," kata Andi Iwan.
Politisi Partai Gerindra itu juga berharap pembangunan rel kereta api itu melibatkan pengusaha lokal di Sulsel.
Menurutnya, pembangunan itu harus mendorong pemerataan bagi pengusaha lokal Sulsel, jangan hanya menggandeng pengusaha nasional.
"Pengusaha lokal dan pengusaha kecil tidak ada terakomodir. Sekian triliun anggarannya, apa efeknya bagi pengusaha lokal. Tidak ada keberpihakan kepada pengusaha kecil, yang ada hanya perusahan besar, harus ada pemerataan, bagaimana pengusaha lokal diakomodir," katanya.
Andi Iwan berharap Kereta Api Sulsel bisa segera rampung sebagai alat transportasi massal dari Kota Makassar hingga Kota Parepare.
Jika sudah beroperasi, stasiun kereta api akan mendorong pertumbungan ekonomi masyarakat. Utamanya bagi UMKM di sekitar stasiun.
"Keberadaan kereta api diharapkan untuk membawa manfaat, tingkatkan pertumbuhan ekonomi, kemudahan akses transportasi, bukan sebaliknya jadi musibah. Utamanya rel kereta api pembebasan lahan, harga itu jangan sampai masyarakatan tidak paham harga lahan," ujarnya.
Komisi V DPR RI turun mengecek progres pengerjaan Kereta Api Sulsel di Kelurahan Palantikang, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Senin (11/10/2021) kemarin.
Anggota Komisi V diterima oleh pihak Kementerian Perhubungan dan juga pengelola pembangunan kereta api Sulsel.
Sebelumnya sejumlah warga setempak datang mengadu ke DPRD Sulsel Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar Senin (11/10/2021) siang. Mereka mengadu karena merasa harga nilai ganti rugi tidak sesuai.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95