Pesona Desa Maros
Unik, Pemuda Desa Borikamase Dirikan Perpustakaan di Pinggir Sungai Demi Tingkatkan Minat Baca
Perpustakaan Desa Borikamase, Maros berbeda dari perpustakaan pada umumnya. Uniknya perpustakaan ini menggelar kegiatan pembelajaran di pinggir sungai
Penulis: Hutami Nur Saputri | Editor: Sudirman
Laporan Nur Aliah
Operator Profil Desa Borikamase, Kecamatan Maros Baru, Maros.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Pandemi yang melanda dunia selama hampir 2 tahun ini menciptakan transformasi baru pada seluruh aspek kehidupan.
Terlebih dalam bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Perubahan ini juga sangat terasa di Kabupaten Maros hingga ke pelosok-pelosok desa.
Kegiatan belajar mengajar yang berubah menjadi sistem online membuat siswa kewalahan menerima materi pembelajaran dari sekolah.
Untuk mengimbangi pembelajaran online ini, berbagai perpustakaan desa telah dibuat dan tersebar di seluruh desa dan kecamatan yang ada di Kabupaten Maros.
Hal ini menggerakkan Kelompok Anak Desa Membaca (ADEM) untuk mengambil langkah yang sama, yaitu membangun perpustakaan desa yang diperuntukkan bagi masyarakat luas.
Perpustakaan yang terletak di Desa Borikamase, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ini berbeda dari perpustakaan pada umumnya.
Uniknya, perpustakaan berbasis digital ini menggelar kegiatan pembelajaran di pinggir sungai.

Perpustakaan ini sebelumnya sudah berjalan selama beberapa tahun, namun sempat terhenti dikarenakan kurangnya penggerak yang ada di desa.
Hal ini diungkapkan Arfandi, salah seorang pemuda Desa Borikamase yang merupakan Kepala Pengelola Perpustakaan saat ditemui pada Rabu (06/10/2021) di perpustakaan desa.
Tak hanya menyajikan berbagai bacaan, pihak pengelola perpustakaan kini tengah mencoba membangun komunikasi intens kepada penggerak literasi yang berada di Kabupaten Maros.
“Berhubung sekarang perpustakaan baru aktif kembali, jadi saya mencoba untuk menjalin komunikasi kepada rekan-rekan lainnya yang lebih memahami tentang literasi” terang Arfandi.
Baca juga: Cegah Stunting, LPKM Universitas Muslim Indonesia Edukasi Warga Desa Pucak Tentang Gizi Seimbang
ADEM tak hanya menyajikan ratusan buku, namun juga menyuguhkan pemandangan bagi pembaca dengan membuka lapak bacaan di area terbuka, tepat di samping sungai.
“Kami juga terus melakukan evaluasi dan mencoba jauh lebih berkembang agar minat baca semakin bertambah” lanjut Arfandi yang merupakan Mahasiswa Universitas Muslim Makassar itu.
Prihatin melihat minat baca anak-anak sekarang yang kini berkurang, Arfandi dan tim mencoba membantah stigma tersebut dengan mengajak anak-anak membaca buku.
“Agar tak merasa jenuh, kami membuka ruang membaca di luar ruangan, jadi mereka bisa belajar dan bermain. Setiap pertemuan kadang kami membuat games, nah di situ lah bagian yang anak-anak sukai” tambahnya.

Tak hanya memperkenalkan literasi melalui membaca, Perpustakaan Desa Borikamase juga rencananya akan membuka pertemuan unik dengan mendatangkan pendongeng.
Pendongeng ini nantinya akan memberikan edukasi imajinasi melalui karya tulis dan gerakan.
Saat diwawancarai terpisah, Kepala Desa Borikamase, Aswing mengatakan dengan adanya gerakan literasi ini pastinya akan membuat masyarakat semakin sadar pentingnya membaca buku.
Sebagaiamana yang kita ketahui bersama bahwa buku merupakan jendela dunia.
“Alhamdulillah, semoga kedepan anak-anak di Desa Borikamase semakin bersemangat untuk belajar, dan tidak terlalu terpaku dengan smartphone.” harap Kepala Desa Borikamase, Aswing.
“Apalagi masih ada pertemuan sekolah secara online, jadi kita coba mengimbangi itu dengan belajar offline di Perpustakaan Desa” pungkas Aswing di akhir wawancaranya.
Baca juga: Antusiasme Masyarakat Sangat Tinggi Menyambut Serbuan Vaksinasi Covid-19 di Desa Benteng