Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Fakta-fakta Peserta Latsar CPNS Makassar Meninggal Dunia, Keluarga Tak Ingin Bawa ke Ranah Hukum?

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemkot Makassar, Nurmalasari meninggal dunia saat mengikuti latsar.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sudirman
ist
Nurmalasari, peserta Latsar CASN Pemkot Makassar 2020 yang meninggal dunia 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemkot Makassar, Nurmalasari meninggal dunia saat mengikuti latsar.

Suami Nurmalasari, Yahya Anwar mengatakan,  istrinya telah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit, Sabtu (9/9/2021) dinihari.

Informasi tersebut ia dapat dari pihak rumah sakit.

"Dari pihak rumah sakit sebelum saya tandatangan surat BPJSnya dia sampaikan, bahwa istriku sudah meninggal waktu sampai di RS," ujar Yahya Anwar, Minggu (10/9/2021).

Yahya mengaku belum mendapat penjelasan dari Pemerintah Kota Makassar ihwal kematian istrinya.

Apalagi almarhumah tutup usia saat melaksanakan giat Latsar di Hotel Aerotel Smile, Jl Muchtar Lutfi Makassar.

Meski ada kejanggalan, pihaknya belum ingin membawa masalah ini ke ranah hukum.

"Untuk saat ini saya masih fokus dulu diserangkaian acara taksiahnya istriku," tegasnya.

Yahya menceritakan istrinya memang punya riwayat penyakit maag yang agak parah.

Namun sudah lama tidak menderita penyakit tersebut.

"Kalau sakitnya yang lain paling sakit kepala atau panas, cuman itu semua orang pasti pernah sakit begitu," tuturnya.

Sebelum kritis, ia sempat melakukan panggilan video via WhatsApp bersama istrinya sekira pukul 22.00 WITA.

Almarhum mengeluh kelelahan karena aktivitas dan tugas yang padat selama latsar

Ditambah lagi istirnya harus naik turun tangga untuk mengakses ruang pelatihan dan kamarnya.

Berdasarkan pengakuan Pemerintah Kota Makassar yang bersangkutan mengalami sakit maag.

Itu disampaikan Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM), I Dewa Gede Widya Darma.

"Kejadiannya malam (Sabtu) kalau menurut teman sekamarnya, yang bersangkutan ada sepertinya sakit maag," ujarnya.

Yang bersangkutan menyelesaikan kegiatan apel malam pukul 20.00 Wita.

"Jam 8 (malam) masuk kamar," ungkapnya.

 Saat mengalami kejang-kejang, almarhum ditangani oleh peserta Latsar yang berlatar belakang dokter.

"Jadi dokter ini yang kasih pertolongan pertama. Setelah itu dibawa ke RS Stella Maris," jelasnya.

Hanya saja, yang bersangkutan tak selamat, meninggal dunia sekira pukul 00.00 dinihari.

"Saya kurang tahu meninggal di perjalanan atau di RS karena saya belum lihat surat keterangan dari RS," tegasnya.

Ia menampik adanya perpeloncoan pada giat tersebut.

Kegiatan latsar didominasi pemberian materi dalam kelas.

Namun ia mengakui ada pelatihan baris berbaris dalan diklat tersebut.

"Perpeloncoan itu tidak ada. Kan ada latihan baris berbaris, itu  hanya satu kali selama latsar," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved