Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Maros

VIDEO: 50 Warga dari Berbagai Daerah Hapus Tatto di Maros

Masyarakat Hijrah Tanpa Nama (MAHTAN) kembali melaksanakan kegiatan Hapus Tatto Gratis di Kabupaten Maros

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Suryana Anas

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Masyarakat Hijrah Tanpa Nama (MAHTAN) kembali melaksanakan kegiatan Hapus Tatto Gratis di Kabupaten Maros, Minggu (03/10/21).

Kegiatan ini dilaksanakan tepatnya di Baruga Kantor B Bupati Maros, Sulawesi Selatan.

Pantauan langsung tribunmaros.com, puluhan peserta mengikuti hapus tato gratis yang diinisiasi Mahtan berkerja sama dengan Kurir Langit dan Pemerintah Kabupaten Maros ini.

Ketua yayasan Mahtan, Dr. Abdul Azis, mengatakan kegiatan ini digelar untuk mereka yang tidak mampu secara ekonomi dan ingin hijrah.

"Untuk hapus tatto kan cukup mahal. kami juga disini menggunakan laser kulit seperti yang digunakan dokter spesialis," ungkapnya.

Asiz mengatakan program hapus tatto terbuka untuk masyarakat umum.

"Bahkan hari ini ada yang dari Mamuju, Pinrang, Bulukumba dan Takalar," katanya.

Untuk pendaftarannya ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh peserta.

"Harus ada hasil pemeriksaan dari laboratorium, seperti periksa gula darah, hepatitis, HIV. dan setoran hapalan surah Ar Rahman sebanyak 10 ayat," jelas Azis.

Meskipun setoran hapalan bukan syarat utama, namun kata Asiz itu semua dilakukan untuk melihat keseriusan dari para peserta.

"Ini bukan syarat utama yah. Jadi bagi yang tidak beragama islam pun boleh melakukan penghapusan tatto," lanjutnya.

Asiz menjelaskan penghapus tatto tergantung dari ketebalan dan jenis tattonya.

Untuk pernghapusan tatto biasanya dibutuhkan minimal 2-3 treatment.

"Bahkan untuk yang berwarna bisa lebih lama hilangnya, bahkan ada yang sampai 17 kali treatment baru hilang," katanya.

Ia menjelaskan, jarak antara treatment pertama dengan kedua berjarak sekitar dua pekan.

"Kita beri kesempatan dulu untuk penyembuhan. Bahkan kita beri juga obat-obatan," sambungnya.

Ia menuturkan kegiatan tersebut pertama kali digelar 2018.

"Sudah banyak daerah yang kita datangi . Untuk daerah terjauh itu di Kendari. Pernah juga di Gorontalo, Mamuju, Makassar, Bulukumba, Jeneponto, Bantaeng, Pare - Pare, Sidrap dan Pinrang," katanya.

Untuk hari ini sudah ada 50 peserta yang hadir yang mendaftar.

"Untuk akhwat ada lima orang," sebutnya.

Sementara itu, salah satu peserta hapus tatto, Akbar yang berasal dari Bulukumba menuturkan memakai tato karna ikut-ikutan tren.

"Awal pasang tatto itu ketika masih jaman "jahiliah" tahun 2015. Biar terlihat keren," ungkapnya.

Akbar mengatakan alasannya untuk menghapus tato karna dirinya sering dipandang buruk oleh masyarakat

"Saya sering dipandang buruk oleh orang orang, padahal saya buat tatto cuman karna ikut ikutan," tuturny.

Akbar mengatakan, hari ini merupakan kali ketiga mengikuti program yang dilaksanakan oleh Mahtan.

"Pertama di Bulukumba, Pinrang, kemudian Maros. Katanya treatment untuk menghilangkan tatto saya tidak sampai 10 kali," ucapnya.

Akbar juga merasa sangat terbantu oleh kegiatan yang dibuat oleh Mahtan

"Karena untuk hapus tatto itu mahal. Ada yang 250 ribu per cm bahkan ada yang sampai 500 ribu. Tergantung ketebalan dan jenis tintanya," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved